• DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • Evermos IPO
  • Q1 2024 Funding

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

Cara dan Contoh Memperkenalkan diri saat Interview Kerja

Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern

Cara Membuat Mind Map yang Efektif dan Mudah

Sign up for our newsletter

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

Zenius Fellow

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  • UTBK-SBMPTN

Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

  • Posted by by Maulia Indriana Ghani
  • Mei 10, 2022

Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!

Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.

Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!

Membuat kopi biasa merupakan kegiatan yang dilakukan secara otomatis tanpa berpikir.

Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.

Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.

Membuat latte art membutuhkan proses berpikir panjang dan problem solving.

Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.

Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.

Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.

Apa Itu Problem Solving?

Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.

Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.

Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran

Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.

Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.

Strategi Problem Solving

Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!

contoh soal problem solving dan pembahasannya tentang roti bakar asin manis.

Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.

Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!

Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.

Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.

Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.

IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look

Gue uraikan satu per satu, ya.

I → Identify Problem

Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.

Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?

Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

D → Define Goal

Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.

Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.

E → Explore Possible Strategies

Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?

Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.

Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.

Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.

A → Anticipate Outcomes and Act

Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?

Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.

L → Look back and Learn

Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.

Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?

Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .

Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

materi bahasa indonesia

Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan

Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !

Contoh Soal 1

Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?

A. Rp2.000.

B. Rp3.000.

C. Rp4.000.

D. Rp6.000.

E. Rp7.000.

Jawab: C. Rp4.000 .

Pembahasan:

Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.

  • Tiga uang = 3U.
  • Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
  • Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
  • Tiga nota = 3N.

Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.

Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.

Opsi A → Rp2.000.

Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.

Opsi B → Rp3.000.

Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.

Opsi C → Rp4.000.

Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.

2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.

1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.

Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.

Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.

Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bus di Indonesia yang sedang melaju ke kanan atau ke kiri.

Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?

Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?

Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!

Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .

Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .

Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA

Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).

Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).

Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

pasang loker

Ngalup Artikel

Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

Photo of author

Artikel ini telah diterbitkan oleh Ngalup Collaborative Network.

Home » Management » Management Skill » Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

problem solving adalah

Namanya juga masih hidup, masalah pasti ada saja apalagi kalau menyangkut tempat kerja. Baik itu masalah teknis sampai masalah yang nonteknis, benar-benar membuat pusing. Namun dengan banyaknya masalah, justru bisa menjadi kesempatan buat karir melejit asal problem solving adalah skill yang harus kamu kuasai.

Oleh karena itulah, artikel ini tepat sekali buat kamu yang ingin mengerti lebih dalam soal apa itu problem solving. Kamu tidak hanya akan memperoleh penjelasan soal definisi problem solving saja tapi juga jenis-jenis, proses berpikir, dan informasi bermanfaat lainnya. 

Pengertian Problem Solving

pengertian problem solving

Sesuai dengan terjemahannya, problem solving adalah aspek yang menunjukkan seberapa baik kamu dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Bagaimana kamu dapat melihat celah untuk menyingkirkan permasalahan yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan yang kamu inginkan.

Dengan demikian, semakin tinggi level kemampuanmu dalam aspek ini maka seharusnya akan semakin efisien caramu dalam menuntaskan masalah. Akan tetapi juga kembali lagi tergantung pada seberapa kompleks masalah yang harus kamu hadapi. Tentunya akan membutuhkan waktu dan effort yang lebih banyak apabila masalahnya semakin sulit 

Proses Problem Solving

proses problem solving

Tentu sangat menyenangkan bukan kalau bisa menjadi problem solver yang andal? Citramu pasti meningkat di mata atasan maupun rekan kerja. Kalau sudah begitu maka peluang karirmu untuk terbang lebih tinggi lagi juga semakin besar.

Tapi jangan cuma bayangkan yang enaknya saja. Kamu juga harus siap dengan tantangannya karena melakukan problem solving adalah tidak mudah. Ada 6 tahapan dalam proses menyelesaikan masalah yang harus dilewati sampai menemukan solusi yang jitu.

1. Memetakan Permasalahan Dengan Jelas

Tahapan pertama dalam problem solving adalah memetakan semua permasalahan yang terjadi secara tertulis. Terlihat sepele tapi langkah ini cukup krusial karena dari pemetaan, kamu bisa memprioritaskan mana masalah yang perlu ditangani dulu. Fokusmu tidak akan sampai terpecah ke mana-mana. 

Secara lebih mendalam, memetakan masalah bukan hanya memilih mana yang harus diselesaikan dulu. Di sini kamu juga akan melakukan pengungkapan pada masalah tersebut dengan cara : 

  • Mencari apa yang menjadi pemicu masalah terjadi 
  • Menganalisis SOP dan policy dari perusahaan khususnya dalam hal penanganan masalah
  • Mengajak sebanyak mungkin tim supaya mendapatkan lebih banyak informasi
  • Menghimpun semua informasi untuk mulai menelisik permasalahan  

2. Memilah-Milah dan Memilih Solusi yang Tepat 

Keuntungan dalam membuat kelompok diskusi dalam problem solving adalah tidak hanya dapat informasi tapi juga berbagai-bagai usul solusi. Namun tentunya kamu sebagai pengambil keputusan harus mempertimbangkan secara matang setiap solusi yang masuk. 

Pastikan solusi yang kamu pilih benar-benar akurat dengan tujuan yang kamu canangkan dan tidak sampai timbul masalah baru. Selain itu perhitungkan pula masalah seberapa banyak sumber daya yang harus kamu kerahkan untuk menjalankan solusi tersebut. 

Jangan lupa, kamu harus bedakan mana solusi yang buat jangka panjang dan jangka pendek. Meskipun seperti yang sudah disebutkan di atas, idealnya dalam menyelesaikan masalah adalah solusi jangka pendek tapi yang jangka pendek tetap dibutuhkan.

Melaksanakan solusi jangka panjang biasanya akan membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dan perusahaan belum tentu siap untuk itu. Jadi kamu pakai dulu solusi jangka pendek sambil dalam perjalanan mencicil untuk realisasi solusi yang jangka panjang. 

3. Merealisasikan Solusi Ke Dalam Tindakan Nyata

Tahapan inti dari problem solving adalah yaitu merealisasikan solusi ke dalam tindakan. Supaya tahap ini dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan :  

  • Membuat rencana/rancangan aksi apa saja yang akan dipakai untuk mewujudkan solusi.
  • Tentukan key performance indicator untuk nantinya menilai seberapa efektif realisasi yang telah dilakukan.
  • Bagi pelaksanaan tiap realisasi ke dalam jadwal yang sistematis.
  • Selalu jaga komunikasi dengan tim agar tidak sampai terjadi salah paham dalam pelaksanaan.
  • Selalu terbuka dengan segala jenis masukan

4. Mengevaluasi Pelaksanaan Problem Solving

Inilah mengapa pada problem solving adalah wajib kamu membuat key performance indicator yaitu untuk mempermudah evaluasi. Dari KPI itu, kamu akan tahu apakah realisasi yang telah terlaksana sudah sesuai dengan tujuan dan apakah berhasil menyelesaikan masalah?

Kalau sudah maka pertahankan ritme kerja yang sudah ada tapi kalau belum maka harus kembali ke langkah kedua untuk mencari alternatif solusi.

Baca juga: 20 Skill yang Harus Dimiliki Fresh Graduate Biar Cepat Dapat Kerja

Manfaat Problem Solving

Lewat penjelasan tahapan problem solving itu, kamu harusnya mengerti sekarang mengapa melakukannya begitu susah. Namun terlepas dari kesusahan itu, tujuan problem solving dilakukan sangatlah besar baik bagi kamu sendiri maupun bagi perusahaan. Apa sajakah itu?

Manfaat untuk Pribadi

  • Tanda Bahwa Kamu Memang Menguasai Ilmu yang Telah Dipelajari

Sudah menjadi hal yang umum kalau apa yang tertulis dalam buku teori seringkali berlawanan dengan yang terjadi di lapangan. Namun bukan berarti teori itu tidak penting ya karena kamu tetap membutuhkan konsep dasarnya.

Oleh karena itu orang yang sangat bagus skill problem solving adalah orang yang berhasil membuktikan kalau dia bukan cuma sekedar text book . Tapi juga mampu mengaplikasikannya untuk memecahkan suatu persoalan.  

  • Membuat Atasan dan HRD Terpesona 

Bagi kamu para profesional, tidak mau bukan karirmu begitu-begitu saja. Pasti menginginkan yang lebih dari sekarang. Baik itu mungkin mendapatkan kenaikan gaji dan pangkat di perusahaan kamu bekerja sekarang atau diterima oleh perusahaan yang lebih baik.

Semua itu bisa kamu peroleh asal problem solving adalah skill yang dapat kamu tunjukkan kepada atasan maupun HRD. Kemampuan ini sudah cukup menjadi bukti bahwa memang kamu berkompeten di bidang itu dan layak mendapatkan “harga”yang lebih. 

Alasannya karena orang yang mempunyai kemampuan problem solving yang baik pasti juga telah menguasai benar kemampuan yang lain. Apa sajakah kemampuan yang berangkat dari problem solving ? Temukan jawabannya di pembahasan berikutnya. 

Manfaat Untuk Perusahaan

  • Membuat Perusahaan Lebih Efektif dan Efisien Dalam Menjalankan Operasional

Oleh karena permasalahan telah teratasi maka sudah tidak ada lagi penghambat yang dapat menghambat produktivitas perusahaan. Solusi telah berhasil membuat cara kerja perusahaan jadi efektif dan efisien, tidak ada lagi problem seperti sebelumnya.

Dalam hal ini bukan perusahaan saja yang memperoleh keuntungan tapi juga bagi karyawan. Mereka dapat mengerjakan tugas dengan lebih tenang dan lebih mudah juga. Di samping itu, bukankah kalau perusahaan mengalami peningkatan omzet, karyawan juga yang akan jadi lebih sejahtera?

  • Menaikkan Citra Perusahaan

Tidak cuma keuntungan materi, perusahaan juga memperoleh keuntungan moral dengan memperoleh penilaian yang bagus dari masyarakat apabila berhasil memecahkan masalah. Contohnya seperti : 

  • Perusahaan mampu membuat produk yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. 
  • Perusahaan mampu mengatasi pencemaran lingkungan yang meresahkan masyarakat sekitar. 

Skill Problem Solving

skill problem solving

Silakan lihat lagi pada pembahasan “Membuat HRD dan Atasan Terpesona”. Di situ sudah disebutkan sekilas bahwa orang yang memiliki skill problem solving pasti juga menguasai skill lainnya.   Adapun skill yang dimaksud tersebut meliputi : 

1. Kemampuan Untuk Mendengarkan Secara Komprehensif

Makna mendengarkan secara komprehensif adalah kamu mampu memahami dengan baik setiap informasi yang disampaikan oleh atasan mau rekan tim. Kamu tahu bagaimana menampung semua informasi tersebut untuk mempermudah penelisikan masalah.

2. Kemampuan Menganalisis Secara Kritis dan Kreatif

Seberapa baik daya analisis dan kreatif dalam problem solving adalah hal yang sangat mutlak. Kreativitas akan menentukan luas tidaknya sudut pandangmu terhadap suatu masalah. Semakin luas pandangan maka semakin inovatif dan akurat solusi yang dihasilkan.

Di samping untuk melihat masalah, analisis ini juga penting saat kamu menerima informasi dari siapapun. Orang yang memiliki daya analisis tajam tidak akan mungkin menerima mentah-mentah begitu saja informasi-informasi tersebut. . Ia pasti akan mengkajinya lebih lanjut sampai benar-benar memperoleh bukti yang valid. 

3. Kemampuan untuk Berkomunikasi yang Bagus

Komunikasi dalam problem solving adalah tidak membahas mengenai seberapa pandai kamu bicara tapi efektivitasnya. Kamu harus bisa menyampaikan maksudmu dengan baik dan benar secara lisan maupun dalam bentuk tulisan supaya benar-benar dapat dipahami.

 4. Kemampuan untuk Bekerjasama Dalam Tim 

Inilah mengapa kemampuan berkomunikasi sekaligus mendengarkan pada problem solving adalah krusial. Dua kemampuan itu yang akan menentukan bagaimana kamu bisa membaur dalam tim. 

Sepintar apapun kamu tapi kalau tidak mampu mengayomi tim maka akan sia-sia saja. Perlu diingat bahwa kamu hanya pintar dalam sektor tertentu sehingga kamu masih membutuhkan bantuan orang lain. 

Memang tidak mudah bekerja sama karena setiap orang memiliki pemikiran and egonya sendiri yang bisa saling bertabrakan satu sama lain. Namun inilah konsekuensinya karena solusi yang hebat hanya datang dari tim yang hebat bukan one man show .

5. Kemampuan untuk Mengambil Keputusan

Jika dalam suatu permasalahan, Anda mendapatkan kepercayaan menjadi pemimpin maka Anda membutuhkan skill mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Anda wajib dapat mempertimbangkan segala sesuatunya baik itu jangka panjang maupun pendek. Untuk kemudian menentukan keputusan-keputusan penting seperti : 

  • Menetapkan tujuan pemecahan masalah secara jangka pendek maupun panjang.
  • Memilih solusi yang paling tepat berdasarkan tujuan pemecahan masalah.
  • Perbaikan seperti apa yang harus kamu terapkan apabila hasil evaluasi masih kurang tepat sasaran.

Baca juga: Hard Skill: Pengertian, Contoh dan Cara Meningkatkannya

Metode Problem Solving

Untuk melakukan problem solving adalah tersedia berbagai pilihan metode yang terdiri atas : 

  • Brainstorming

Metode di mana kamu melibatkan semua anggota tim untuk terlibat secara aktif dan kreatif menyampaikan usul dan saran. Dari usul dan saran yang terkumpul itulah kemudian kamu himpun menjadi solusi. 

  • Six Thinking Hats

Untuk yang satu ini metode problem solving adalah kamu lakukan dengan memandang suatu permasalahan dari berbagai sisi. Scuan dari variasi sudut pandang ini berdasarkan pada : 

  • Fakta dan data aktual yang terjadi
  • Tingkat kreativitas solusi
  • Plus dan minus solusi 

Pada metode 5 why dalam problem solving adalah berlandaskan pada “mengapa” untuk menggali suatu permasalahan sampai ke akar-akarnya. Jadi tidak hanya alasan umum mengapa permasalahan sampai bisa terjadi tapi juga terus meruncing ke hal yang lebih spesifik.

Tips Problem Solving

1. tingkatkan kemampuan teknis.

Bagaimana kamu mau menganalisis pada proses problem solving kalau ilmu secara teori maupun aplikasi sebagai landasan berpikir tidak kuat? Jadi sangat penting kamu untuk terus belajar dan memperbaharui pengetahuan pada pekerjaan yang kamu lakukan.

Memang teori buku lebih banyak melesetnya dengan kenyataan tapi setidaknya dari teori bisa menjadi referensi untuk menemukan solusi.

2. Aktif Mengikuti Workshop

Ilmu bisa kamu dapatkan dari manapun , jangan sampai jadi katak dalam tempurung. Perluas pergaulanmu dengan bergabung pada komunitas-komunitas yang baru. Apalagi sekarang banyak sekali komunitas yang tidak sekedar berkumpul tapi juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang keren.

Salah satunya komunitas dari Ngalup yang sudah terbukti sebagai salah satu pembuat event terbaik di Kota Malang. Banyak sekali event-event luar biasa yang datang dari sini seperti pelatihan digital marketing untuk santri misalnya. Selain itu juga ada event untuk memberikan training pada mereka-mereka yang sedang merintis perusahaan startup.

Apalagi kini juga ada program baru yang disebut practiclass . Program yang memberi kesempatan kepada kamu untuk menimba ilmu di berbagai pilihan bidang seperti : 

  • Social media specialist
  • Technical support specialist
  • Copywriting

Jangan lewatkan kesempatanmu, yuk gabung ngalup sekarang juga.

3. Meng upgrade Pola Pikir

Sekeras apapun kamu berpikir, ide-ide yang fresh dan inovatif tidak akan bisa diperoleh jika mindset mu masih memakai yang lama. Inilah pentingnya kamu selalu up to date  dengan berita-berita terkini supaya tidak terjebak dalam ego sendiri. 

4. Manfaatkan Mind Mapping

Menganalisis masalah kalau cuma sekedar membayangkan akan susah. Akan lebih mudah kalau kamu memvisualisasikannya secara sistematis yaitu lewat mind mapping . Sebuah metode yang mana kamu menentukan apa rumusan masalah utama/ide pokok yang akan digali lewat ide-ide penjelas yang lebih spesifik. 

5. Proaktif Meminta Saran

Tidak hentinya artikel ini menekankan bahwa kamu tidak mungkin bisa mengerjakan sesuatunya sendiri. Kamu terlalu terbatas untuk memikirkan semuanya sehingga tetap perlu sudut pandang dari orang lain. Bisa jadi mereka memiliki pandangan yang selama ini tidak terpikirkan olehmu. 

Dengan demikian, jangan ragu untuk selalu meminta pendapat dari rekan-rekan satu tim lalu catat secara rapi. Kamu tidak tahu kapan ide dari mereka akan sangat membantu. 

Contoh Problem Solving Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Supaya kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas maka inilah beberapa contoh problem solving  yang bisa kamu jadikan inspirasi

Contoh Problem Solving di Sekolah

Seorang wali kelas bernama Bu Tuti bingung melihat salah satu muridnya bernama Budi. Ia yang biasanya ceria dan antusias mengikuti pelajaran jadi pemurung bahkan jarang masuk sekolah. Banyak guru-guru lain melaporkan hal yang sama kepada wali kelas. 

Setelah menelisik lebih lanjut dengan menanyai teman sekelas dan orang tua, ternyata yang menjadi penyebabnya adalah bullying . Budi seringkali mendapat perundungan dari kakak kelas yang bernama Tono dan mengancam akan menyiksa lebih lagi apabila ia melapor. Oleh karena itulah Budi takut melapor dan melarang orang tuanya menginformasikan ini kepada sekolah.

Bu Tuti tidak langsung memanggil Tono tapi beliau mendatangi rumah Budi dahulu untuk mengembalikan motivasinya agar mau masuk sekolah lagi. Di samping itu, juga meminta orang tua Budi dan Tono ke sekolah.

Keesokan harinya, Bu Tuti menyampaikan semua kelakuan Tono kepada orang tuanya. Tono hanya diberi peringatan keras, tidak dihukum. Beliau juga mengumumkan agar setiap murid lain saling mengawasi agar tidak tidak terjadi bullying lagi. 

Contoh Problem Solving di Kampus

Doni adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di sebuah universitas daerah Jakarta semester akhir. Ia resah karena dosen pembimbingnya Pak Eliezer susah sekali untuk ia kontak. Meskipun ia sudah cukup aktif menghubungi WA sang dosen dengan sopan tapi hanya dibaca saja. Setiap dibalas pun, beliau selalu mengatakan sedang sibuk.

Ada memang waktu di mana Doni berhasil untuk bimbingan tapi sang dosen terlihat ogah-ogahan.  Tidak pasrah begitu saja dengan keadaan, Doni melaporkan masalahnya ini kepada ketua jurusan Bu Ema. Menerima laporan tersebut, Bu Ema segera mempertemukan Doni dan Pak Eliezer untuk membicarakannya.

Dari situ diketahui bahwa Pak Eliezer bersikap demikian karena di luar kampus, ia juga merupakan seorang konsultan. Ia sedang ada project yang cukup besar sehingga lebih fokus ke situ. Mendengar respon ini Bu Ema menegur Pak Eliezer, mengapa tidak menyampaikan dari awal.

Selanjutnya beliau memberikan pilihan mau terus membimbing Doni dan berjanji profesional atau melepaskan diri dengan konsekuensi ada sanksinya. Menimbang-nimbang, Pak Eliezer memutuskan untuk tetap membimbing. Sejak itu beliau jadi bersikap lebih baik kepada Doni.  Kamu telah mengerti sekarang problem solving adalah seperti apa dari berbagai sisi pembahasan. Oleh karenanya kini jangan malas, pacu dirimu sampai bisa menguasai skill ini.

Apakah Konten ini Bermanfaat untukmu?

Berikan Rating untuk Konten ini

Average rating / 5. Vote count:

  • Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat dan Prinsipnya
  • Fungsi, Prospek Kerja dan Pengertian Manajemen Adalah
  • Supervisor Adalah: Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawabnya

Apa itu Toxic Positivity? Contoh, Dampak & Cara Atasinya

Personal Branding: Manfaat, Contoh dan 6 Cara Membangunnya

Berkolaborasi dalam program, maupun kegiatan lainnya untuk bersama memajukan perkembangan talenta digital dan startup Indonesia.

Ngalup Collaborative Network

  • Rahasia Content Guide
  • Content Calendar Paling Simpel
  • Kunci Copywriting Social Media
  • Template Report Keren
  • Panduan Brand Guideline Social Media
  • Content Plan dan Rahasianya

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Dicoding Indonesia

  • Belajar Sekarang

Apa itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

' src=

Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur . Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat. 

Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving , melainkan setiap orang pun harus memilikinya. Terutama untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja karena itu merupakan skill fundamental ketika menghadapi kesulitan saat bekerja. 

Sebagai contohnya, ketika kamu kewalahan menyelesaikan pekerjaanmu sehingga sulit membagi waktu dan membuatmu stres . Nah, jika hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu membicarakanya dengan manajermu mengenai beban pekerjaan yang terlalu berat dan jelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Apa sih sebenarnya arti dari problem solving itu sendiri? Lalu, bagaimana cara meningkatkan skill problem solving ? Yuk, mari kita simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah:

  • memahami situasi;
  • mengidentifikasi akar masalah;
  • mengembangkan rencana yang efektif; dan
  • terakhir, melakukan eksekusi.

Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.

Apabila kamu sudah mempelajari pendekatan dasar problem solving di atas dan menjadi seorang problem solver , rasa panik akan berkurang dan kepercayaan diri pun meningkat ketika menghadapi berbagai masalah dalam hidup, baik itu pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita meningkatkan skill problem solving. Namun, sebelum itu kita akan bahas dulu beberapa tipe orang ketika menghadapi masalah menurut Ken Watanabe dalam bukunya, Problem Solving 101 .

Tipe-tipe Orang Menghadapi Masalah 

1. nona pengeluh ( miss sigh).

Tipe orang yang suka mengeluh ketika menghadapi masalah

Miss Sigh ini mempunyai sifat langsung menyerah ketika menghadapi masalah. Karakter ini biasanya kurang mampu mengendalikan hidupnya dan sering menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi kepadanya.

Miss Sigh sebenarnya mempunyai banyak ide yang bagus, tetapi takut bila gagal nanti orang-orang akan menertawakannya. Jadi, alih-alih berbicara atau mengambil tindakan, dia hanya duduk mengasihani dirinya dan menghela nafas dengan berkata, “ Aku kayaknya ga akan pernah bisa melakukannya. ”

2. Tuan Kritik ( Mr. Critic )

tipe problem solving mr critic

Mr. Critic berbeda dengan Miss Sigh, dia tidak pernah takut untuk berbicara. Mr. Critic adalah seorang kritikus profesional yang siap menunjukkan kesalahan dan menjatuhkan ide orang lain jika dia menemukan kekurangan dan akan berkata, “ Kan, sudah saya bilang coding -an kaya gitu gak akan jalan. ”

Tipe ini biasanya selalu menunjukkan kesalahan orang lain, sedangkan dirinya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja karena menyelesaikan pekerjaan tidak semudah mengatakannya atau dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sendiri sering melakukan kesalahan.

3. Nona Pemimpi ( Miss Dreamer )

tipe problem solving miss dreamer

Miss Dreamer adalah seseorang yang hidup di dunia mimpi. Dia memiliki banyak ide cemerlang dalam otaknya, tetapi tidak ada satu pun dari ide tersebut yang dijalankan. 

Miss Dreamer tidak pernah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mengubah mimpinya menjadi tindakan yang nyata. Kata-kata yang biasa diucapkannya, seperti “ Saya ingin menjadi seorang programmer yang andal. ”, tetapi tidak pernah memulai belajar pemrograman .

4. Tuan Maju Terus ( Mr. Go Getter)

tipe problem solving mr go getter

Mr. Go Getter merupakan seseorang yang tidak khawatir tentang masalah dan juga pikiran-pikiran negatif. Tipe ini selalu mengambil tindakan jika terjadi masalah. Tindakan proaktif Mr. Go Getter sangat baik, tetapi dia tidak berpikir dulu sebelum bertindak.

Karena dia berprinsip bahwa berpikir hanya membuang-buang waktu saja, jadi lebih baik menurutnya untuk langsung melakukan tindakan. Namun, jika dia memberikan sedikit waktu untuk berpikir, mungkin dia akan mendapatkan solusi yang lebih efektif.

5. Anak-anak Pemecah Masalah ( Problem Solving Kids )

cara yang benar dalam menghadapi masalah

Tipe terakhir ini fokus dengan solusi ketika menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya. Mereka mengatasi masalahnya dengan tenang dan akan mencari dulu letak akar masalahnya. Setelah itu, mereka akan membuat rencana yang efektif sebelum mengambil tindakan, dan kemudian mengeksekusinya segera.

Problem solving kids selalu fokus pada hal yang bisa diubah di masa depan daripada hal yang sudah terjadi di masa lalu. Setelah mengambil tindakan, mereka akan terus mengevaluasinya agar bisa mendapatkan solusi yang efektif ketika menghadapi masalah berikutnya. 

Nah, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih ketika menghadapi masalah? Jika sudah tahu tipemu, kami akan kasih tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving ini.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan sebuah soft skill yang dapat dikembangkan melalui sebuah proses yang sederhana. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan skill problem solving kamu.

1. Cobalah untuk mengubah mindset kamu

Saat melihat suatu masalah sebagai beban yang membuat kamu frustrasi, secara tidak sadar kamu akan menghindarinya. Namun, jika kamu mengubah mindset untuk melihat sebuah masalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, beban itu bisa berkurang. 

Tentunya setelah mengubah mindset , kamu dapat memecah dan menganalisis masalah dengan lebih mudah sehingga membuat kamu merasa tidak terbebani.

2. Analisis masalah dengan langkah demi langkah

Jangan melihat masalah sebagai suatu kesatuan besar yang perlu diperbaiki. Hal itu, dapat menghalangi kamu ketika ingin untuk mencoba menyelesaikannya. 

Sebaliknya, jika kamu memecahkan masalah dengan langkah demi langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mencari akar penyebabnya, dan menemukan solusi yang tepat, potongan-potongan langkah kecil yang kamu lakukan itu berkembang menjadi solusi akhir secara keseluruhan.

3. Jangan malu menerima feedback

Kesampingkan dulu ego kamu dan mintalah bantuan orang lain ketika kesulitan. Cobalah bertanya kepada teman, keluarga, ataupun rekan kerja ketika kamu tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. 

Kadang, berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang baru yang tidak akan pernah kamu temui.

4. Amati cara orang lain menghadapi masalah 

Kamu mungkin memiliki rekan kerja yang ahli dalam memecahkan masalah. Mengamati cara orang tersebut menyelesaikan masalah dan mempelajarinya dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Siapa tahu, kamu pun bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka. 

Nah, jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu problem solving. Kemampuan ini sangat berguna untuk kamu. Tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo teruslah asah kemampuan problem solving -mu agar kariermu semakin berkembang!

Also on Dicoding Blog

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Program inklusif persiapan karier. Dengan pelatihan teknologi, soft skill, dan bahasa Inggris. GRATIS !

Dilengkapi materi Artificial Intelligence terkini .

Terima kasih, saya akan cek kemudian.

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Little professor solving math problem on blackboard

Problem Solving Adalah

Manfaat problem solving, proses problem solving dan contohnya, tips meningkatkan kemampuan problem solving.

Secara bahasa, problem solving adalah penyelesaian masalah. Kenali lebih dalam apa maksud dari problem solving, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosesnya. Kita akan ulas pula tips meningkatkan kemampuan problem solving beserta contohnya.

Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan buku Konsep Adversity & Problem Solving Skill yang disusun Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, problem solving merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis. Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana, problem solving adalah keterampilan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Pentingnya kemampuan ini antara lain bisa dilihat dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap problem solving skill.

Kegiatan keilmuan atau pendidikan tentang pemecahan masalah sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai negara, yakni mulai tahun 1927. Selama ini pun sudah berkembang berbagai teori, model, desain, strategi, teknik, dan evaluasi pembelajaran tentang problem solving.

Kemampuan problem solving ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dilansir dari realprojects.org dan penelitian UIN Sunan Gunung Djati.

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak. Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahap atau proses. Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna.

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah, tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah, melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net.nz.

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif

Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai problem solving yang merupakan kemampuan penting bagi setiap orang, beserta manfaat, proses, contoh dan tips meningkatkannya. Semoga bermanfaat.

12 Contoh Khutbah Jumat untuk Sambut Bulan Dzulhijjah

16 obat nyeri otot yang ampuh dan bisa dibeli di apotek, build item fredrinn ala onic kairi, sering dipakai di mpl id s13, 7 contoh proposal pengajuan hewan qurban 2024 lengkap, kambing hingga sapi, modifikasi wuling air ev ini bikin gemas, mengunjungi the black dog, pub yang jadi referensi lagu baru taylor swift.

Tanboy Kun Doyan Nasi Padang, Ini 5 Rekomendasi Tempat Makannya!

Logo Sekawan Studio HD WebP

Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

  • Terakhir Diperbarui: Februari 9, 2024
  • Ayu Firda Amalia

problem solving

Munculnya permasalahan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita yang sedang bergelut di dalam bisnis maupun organisasi. Pada dasarnya, suatu masalah mempunyai solusi masing-masing terlebih dalam hal konteks. Tidak hanya untuk pebisnis, pelajar atau mahasiswa juga perlu untuk memahami adanya problem solving untuk mengatasi permasalahan. 

Lantas bagaimana model pembelajaran model solving dengan menggunakan metode problem solving ? Artikel ini akan menjelaskan strategi untuk melakukan problem solving .

Problem Solving

Problem Solving

Problem Solving adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Kemampuan ini sangat penting khususnya di dalam dunia kerja. Pada dasarnya semua pekerjaan membutuhkan keahlian dalam problem solving terutama dalam aktivitas setiap hari. Problem Solving dalam bahasa indonesia berarti kemampuan memecahkan masalah.

Dengan demikian, dapat memberikan penyelesaian terkait identifikasi masalah, penyebab, serta yang paling penting menentukan prioritas solusi masalah. Selain itu, juga tentunya membutuhkan model-model pembelajaran problem solving .

Model Pembelajaran Model Solving

Model Problem Solving

Dalam melakukan Problem Solving , tentunya terdapat berbagai model untuk melakukannya, antara lain:

1. Mendefinisikan Masalah

Pertama, harus mendefinisikan masalah apa yang sedang terjadi. Analisis dari berbagai persepsi dan tidak hanya melihat pada satu arah. Bisa jadi dalam menerapkan problem solving, masalah bisa saling memberikan dampak di berbagai bagian dalam perusahaan. 

Model pembelajaran pemecahan masalah  pertama, masih bersifat secara umum kita belum mengetahui secara detail permasalahan. Identifikasi masalah dalam hal ini masih belum spesifik untuk analisis rinci masalah, hanya saja secara deskriptif dilakukan.

2. Mengumpulkan Masalah 

Memerlukan kejelasan informasi dari masalah. Model pemecahan masalah ini dapat anda gunakan untuk memerinci dan membuat analisa secara detail dan lengkap dari berbagai perspektif ataupun dalam berbagai sudut. Hal ini bertujuan agar identifikasi penyebab masalah dapat terdefinisi dengan mudah. 

Data-data dikumpulkan menurut masalahnya berdasarkan adakah bukti yang menunjang permasalahan. Lama waktu masalah tersebut muncul, serta adakah dampak langsung maupun tak langsung.

Biasanya, pada tahapan ini dianjurkan untuk membuat Root Cause Analysis serta mengumpulkan individu dari berbagai divisi dalam sebuah perusahaan. Adanya bantuan close friend dalam setiap divisi juga mampu membantu mempermudah proses analis ini. 

3. Identifikasi Penyebab 

Tahap model problem solving ketiga yaitu dengan mengidentifikasi penyebab dari permasalahan yang muncul.  Yang harus anda lakukan yaitu penjabaran alur kejadian dari masalah. Mulai dari masalah utama, bagaimana kondisi saat itu di perusahaan. 

Nah, yang paling penting apakah ada permasalahan beruntun yang terjadi setelah masalah utama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sehingga semakin kita menggali banyak, maka semakin kita akan menemukan akar permasalahan yang terjadi sebenarnya.

4. Mengidentifikasikan Akar Permasalahan

Model pembelajaran pemecahan masalah selanjutnya yaitu root cause . Setelah menemukan beberapa faktor klausa yang ada, hal yang dapat anda lakukan selanjutnya yaitu menganalisis lebih dalam penyebab keberadaan faktor-faktor klausa tersebut. Selain itu, temukan beberapa alasan yang menjadi dasar kebenaran sehingga memunculkan masalah tersebut.

5. Mengimplementasikan Solusi 

Terakhir, model problem solving yang dapat anda gunakan yaitu mengimplementasi solusi. Sebelumnya, analisa faktor apa yang bisa anda lakukan untuk pencegahan muncul masalah yang terulang. Pastikan masalah itu tidak terjadi dalam waktu kedepannya. Selanjutnya, bagaimana solusi tersebut dapat selaras dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan. 

Peran seseorang siapa yang akan bertanggung jawab juga penting definisikan terkait solusinya. Strategi yang anda susun berdasarkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan resiko yang ada. Pada dasarnya, tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi paling baik atas munculnya suatu permasalahan. 

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Selain menggunakan model problem solving, terdapat pula metode maupun teknik untuk melakukan penerapan pemecahan masalah , antara lain:

1. Design Thinking

Design thinking merupakan salah satu metode yang dapat anda gunakan untuk pemecahan suatu masalah yang menekankan pendekatan dari sisi pengguna (user ). Proses yang membutuhkan pemahaman dari pengguna secara garis besar dan menganalisa kembali permasalahan serta merancang strategi penyelesaiannya. Ada beberapa tahapan dalam design thinking, seperti:

Pada tahap ini, mengharuskan anda untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai empati terkait masalah yang akan anda selesaikan. Biasanya lebih memfokuskan melalui pengamatan.

Selanjutnya, mulai mengumpulkan informasi-informasi dari adanya proses empati yang telah anda lakukan sebelumnya. Umumnya, tahapan ini menganalisa masalah yang dianggap sebagai kebutuhan penyelesaian.

Designer mulai memunculkan ide penyelesaian masalah. Berasal dari proses empati, kemudian melakukan analisis dan selanjutnya memunculkan ide untuk solusi permasalahan.

Setelah designer membuat ide, selanjutnya dapat mengimplementasikan ide dalam bentuk prototype . Pada tahap ini, desain memberikan gambaran mengenai kendala yang ada pada masalah tersebut dan menjelaskan terkait solusi masalah.

Setelah dihasilkan tampilan, kemudian prototype tersebut diuji apakah nantinya akan menghasilkan kesesuaian dengan solusi masalah. Biasanya, tahap akhir ini menghasilkan perubahan maupun penyempurnaan untuk pemahaman yang lebih mengenai solusi dan penggunaan produk.

2. Solution-Based Thinking

Salah satu metode problem solving berdasarkan solusi, pasalnya setiap orang yang mempunyai masalah akan memfokuskannya pada solusi yang akan mereka dapatkan dengan capaian kata berhasil.

3. Linear Thinking

Linear thinking adalah metode sederhana untuk menerapkan pemecahan masalah . Masalah apa yang sedang terjadi kemudian terus menggali informasi terkait dengan permasalahan tersebut sampai ditemukannya ada masalah kausal dalam informasinya. Setelah itu, adanya klausul tersebut dapat dijadikan sebagai strategi solusi akan dilakukan sebagai penyelesaian masalah.

Kesimpulan 

Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, dibutuhkan model pembelajaran pemecahan masalah   agar bisa dilakukan dengan tepat. Ada tiga teknik pelaksanaan pemecahan masalah yaitu design thinking, solution-based thinking , dan linear thinking. Permasalahan dalam sehari-hari dapat diatasi dengan tepat dengan menerapkan problem solving untuk menghasilkan solusinya.

Sekawan Studio menyediakan jasa maintenance website untuk membantu meningkatkan trafik situs anda secara berkelanjutan. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  • Tags: Manajemen Proyek

Picture of Ayu Firda Amalia

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik .

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Anda Mungkin juga Menyukai .

gambar erp

ERP: Pengertian, Tujuan, Manfaat, & Benefitnya dalam Bisnis

gambar model bisnis

Model bisnis: Pengertian, Prinsip, Contoh, dan Manfaatnya

brainstorming

Brainstorming: Definisi, Tujuan, Metode, dan Contohnya

  • +62 813-9399-7887
  • [email protected]

Logo Sekawan Studio

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Cluster Coding Factory, KEK Singhasari, Jl. Raya Klampok, RT.04/RW.04, Pasrepan, Klampok, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153

Daftarkan diri gratis dan dapatkan keuntungan dari program kami.

  • Program Afiliasi
  • Program Partnership
  • Penawaran Terbatas

Mari wujudkan idemu .

Raih keuntungan bersama kami .

04 Mar 2022

Apa itu problem solving manfaat dan penerapannya.

Artikel - FAS,

Artikel - FET,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Masalah dapat didefinisikan sebagai situasi atau tantangan yang memerlukan tindakan atau pemecahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masalah dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan identifikasi, pemahaman, dan penyelesaian suatu masalah.

Proses penyelesaian masalah dimulai dengan pengenalan masalah, kemudian analisis masalah untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang mungkin. Setelah itu, langkah-langkah konkret diambil untuk menerapkan solusi tersebut, dan hasilnya dievaluasi untuk memastikan bahwa masalah telah diselesaikan secara efektif.

Dalam penyelesaian masalah, berbagai keterampilan dapat diperlukan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk membangun dan menguji solusi. Ini adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat membantu seseorang mengatasi masalah, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Bagaimana Proses Problem Solving Terjadi?

Untuk mengatasi masalah atau situasi tantangan, seringkali seseorang menggunakan proses penyelesaian masalah. Pada tahap pertama, masalah diidentifikasi. Ini berarti masalah dikenali dengan jelas. Setelah itu, analisis masalah dilakukan untuk memahami sumber masalah, serta akibatnya. 

Pada tahap ketiga, ide kreatif digunakan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Setelah itu, evaluasi solusi dilakukan untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan hasilnya. Tahap berikutnya adalah menerapkan solusi melalui rencana tindakan yang jelas, dan terakhir, evaluasi hasilnya. 

Proses penyelesaian masalah membantu orang mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan efektif, menghasilkan solusi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Manfaat Problem Solving

Manfaat Problem Solving

Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau:

1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah  

Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.

2. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.

3. Meningkatkan Kreativitas 

Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.

4. Meningkatkan Komunikasi 

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5. Meningkatkan Produktivitas

Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.

6. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.

7. Pengembangan Karier

Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup 

Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.

Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah adalah langkah yang bagus untuk membangun diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penerapan Problem Solving di Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah berarti mengatasi berbagai situasi dan masalah. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini berarti merumuskan masalah dengan tepat, menemukan sumbernya, dan memahami bagaimana masalah tersebut akan mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, beban kerja yang berlebihan adalah masalah jika seseorang mengalami stres karena terlalu banyak tugas yang harus mereka selesaikan.

Analisis dilakukan setelah masalah ditemukan. Ini mencakup mengumpulkan informasi, memikirkan solusi yang mungkin, dan memahami akibat dari setiap solusi. Orang mungkin perlu mempertimbangkan contoh di atas atau meminta bantuan rekan kerja.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah membuat dan menerapkan solusi. Ini mencakup membuat rencana tindakan yang jelas, mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah, dan dengan konsisten mengikuti rencana tersebut. Mengatur prioritas tugas, menggunakan alat manajemen waktu, atau berbicara dengan atasan tentang cara memberikan tugas yang lebih seimbang adalah beberapa solusi untuk beban kerja yang berlebihan.

Terakhir, refleksi dan evaluasi adalah langkah penting dalam menyelesaikan masalah. Setelah penerapan solusi, sangat penting untuk menilai apakah masalah telah diselesaikan dengan baik dan apakah solusi itu efektif. Jika hasil yang diinginkan belum dicapai, orang harus siap untuk merevisi rencana dan mencari solusi yang lebih baik atau perbaikan.

Problem solving membantu orang mengatasi masalah dengan lebih baik, mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga membantu mereka tumbuh dalam keterampilan penting yang mereka miliki secara pribadi dan profesional. Problem solving dapat menjadi alat yang kuat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari jika dilakukan dengan cara yang sistematis dan berpikir kritis.

Sampoerna University

Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sampoerna University menawarkan berbagai program sarjana dan magister di bidang-bidang seperti bisnis , teknologi informasi , kreativitas dan desain , serta studi kelas dunia. Universitas ini menempatkan fokus pada pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada industri, dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa berhasil dalam karir mereka.

Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi mahasiswa, dengan dukungan fasilitas modern dan fakultas yang berkualitas. Kami juga memberikan beasiswa dan program bantuan keuangan untuk mendukung aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa berprestasi.

Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini . Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!

Recent Post

Featured Image

Mengenal Sosok Animator Lokal Dan Karyanya Yang Mendunia

Featured Image

Minat Pekerjaan Di Bidang Fotografer & Gajinya

Featured Image

4 Alasan Memilih Karir Di Bidang Videografi

Share This Article

Recent More

Mengenal sosok animator lokal dan karyanya yang mendunia

Mei, 29 2024

Dunia animasi Indonesia tak lepas dari dedikasi dan talenta para animatornya. Di balik gemerlapnya...

Minat Pekerjaan Di Bidang Fotografer & Gajinya

Mei, 28 2024

Fotografi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan.  Momen-momen istimewa, keindahan alam, dan kisah-kisah...

4 Alasan Memilih Karir Di Bidang Videografi

Di era digital yang kian berkembang pesat, kebutuhan akan konten visual yang menarik dan...

MAS Software

Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

apa itu Problem Solving

Ketika kamu ingin melamar pekerjaan atau bahkan sudah bekerja di sebuah perusahaan, mungkin kamu akan ditanyakan soal problem solving. Apa itu problem solving ? 

Pasalnya, di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bahkan kehidupan individual, problem solving sangat bermanfaat, terlebih untuk sebuah penyelesaian masalah. Jadi sebenarnya apa itu problem solving ?

Apa itu Problem Solving?

Manfaat memiliki kemampuan problem solving, mendefinisikan suatu masalah, mengembangkan solusi alternatif , menentukan solusi terbaik , menerapkan solusi dan mengevaluasi, berani mengubah pola pikir yang umum, melakukan identifikasi masalah yang sedang dihadapi, gunakan metode mind mapping, selalu terbuka dan mencari ide-ide yang kreatif (brainstorming), cobalah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.

Problem solving sendiri merupakan sebuah aktivitas mulai dari mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi, serta mengimplementasikan solusi tersebut. Intinya sebuah proses kegiatan penyelesaian masalah.  

Karena berproses, jadi problem solving ini memiliki langkah-langkah yang lebih rinci untuk setiap prosesnya. Bahkan, dalam melakukan problem solving, seseorang harus bisa membedakan yang mana gejala dan mana masalah yang sebenarnya. 

Karena, jika sudah menetapkan sebuah masalah, kamu bisa mengumpulkan fakta-faktanya, baru kamu juga akan bisa menemukan akar masalah yang sebenarnya.

Memang cukup sulit, apalagi bagi kamu yang sering pergi dari masalah. Tapi mulai sekarang, cobalah untuk bisa menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami. 

Agar lebih mudah dan detail dalam mengetahui masalah itu seperti apa, coba cek deretan pertanyaan untuk diri kamu sendiri berikut ini:

  • Masalah yang sedang dialami benar-benar ada atau hanya dugaan semata?
  • Apakah masalah tersebut bisa berpeluang memberikan keuntungan?
  • Apakah masalah ini penting bagimu dan benar-benar perlu diselesaikan?
  • Apakah masalah tersebut bisa kamu selesaikan sendiri, atau butuh orang lain untuk menyelesaikannya?

Setelah melihat pertanyaan tersebut dan kamu sudah memiliki jawabannya, tanyakan juga pada dirimu, adakah tujuan yang ingin Anda capai, dari permasalahan masalah tersebut? Misalnya, agar kamu tidak dicap buruk oleh bos, hingga agar kamu tidak dipecat dari kerjaan dan lainnya. 

Nah, jika dilihat dari sudut pandang pemilik bisnis, maka tujuan utama kamu dari penyelesaian masalah ini, tentunya harus mendapatkan lebih banyak keuntungan demi bisa mengembangkan bisnis.

Dengan penyelesaian masalah ini atau problem solving , maka kamu tidak akan terombang-ambing dalam masalah yang tak kunjung selesai, bahkan bisa membuat kamu melenceng dari tujuan.

Seperti yang diketahui, bahwa kehidupan ini masalah akan terus ada, sekaya apapun kamu hingga sebahagia apapun kamu. Nah, jika sudah tau apa itu problem solving, maka kamu juga harus tahu manfaat problem solving itu sendiri dan menerapkan di kehidupan sehari-hari. 

Pasalnya, manfaat dari memiliki kemampuan problem solving , sangat penting untuk dimiliki, entah sebagai apapun kamu. Mulai dari sebagai orang tua, guru, pebisnis, pelajar, mahasiswa, karyawan, apalagi sebagai pimpinan di dalam suatu perusahaan. 

Tidak hanya itu, kemampuan ini memang harus dilatih, karena kemampuan pemecahan masalah ini sangat erat hubungannya dengan berbagai keahlian, seperti kemampuan komunikasi, mendengar, meneliti, kreativitas, menganalisa, kerja tim, serta pengambilan keputusan.

Baca Juga : 6 Jenis Struktur Organisasi Perusahaan yang Harus Anda Ketahui

Tahapan dalam Proses Problem Solving  

Tahapan pertama dalam memecahkan suatu masalah adalah dengan mendefinisikannya terlebih dahulu. 

Bagaimana caranya? Yakni dengan menganalisa masalah apa yang sedang terjadi, karena dalam masalah ada banyak hal yang bisa melatarbelakangi, serta yang mempengaruhi sebuah masalah.

Berikutnya adalah mengembangkan solusi alternatif, dengan cara mengetahui sumber masalahnya. Setelah itu, maka kamu bisa lanjut ke tahapan yang selanjutnya, yakni mengembangkan dan memikirkan alternatif solusi yang ada. 

Tidak hanya butuh action, pemikiran kreatif juga diperlukan dalam mengembangkan solusi. Kamu harus memiliki banyak pemikiran dan sudut pandang yang baik dari segala sisi. 

Jika sudah memiliki beberapa pengembangan solusi, selanjutnya bandingkan berbagai alternatif.

Kamu pasti senang, jika kamu sudah mengetahui apa masalah dan akar masalah yang sedang kamu alami, namun akan lebih senang lagi jika kamu juga bisa menemukan solusi terbaiknya. 

Karena, tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik, dari permasalahan. Maka dari itu, jika kamu sudah memikirkan alternatif dan membandingkannya, selanjutnya tentukan solusi mana yang menurutmu paling tepat, untuk bisa selesaikan masalah tersebut. 

Pastikan juga, bahwa solusi tersebut atau yang kamu pilih, tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

Selanjutnya, adalah tahapan yang terakhir dari proses problem solving , yakni menyusun strategi, mendiskusikannya dengan anggota tim lainnya, serta menerapkan solusi yang telah dipilih bersama.

Tidak hanya fokus dalam pengambilan solusi yang kamu pilih, kamu juga harus tetap mencari hasilnya dan keuntungannya buat kamu bahkan tim. Jangan lupa juga untuk menerima masukan dari berbagai pihak. Setelah itu, kamu dan tim bisa mengevaluasi hasil, dari penyelesaian tersebut.

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa kemampuan problem solving ini, perlu dilatih agar terbiasa ketika kamu menemukan masalah dan bukan menghindar. 

Bahkan, kemampuan problem solving juga bisa ditingkatkan agar kamu bisa lebih siap dan bisa memecahkan masalah dengan cepat dan profesional. 

Maka dari itu, kamu perlu belajar dan latihan untuk meningkatkan kemampuan problem solving, dengan melakukan hal-hal berikut ini, untuk meningkatkan kemampuan problem solving. 

Pertama, dalam menyelesaikan masalah kamu tidak boleh diam saja, karena kamu harus mulai berani untuk mengubah pola pikir umum, yang itu-itu saja. Kamu harus bisa berpikir ari berbagai sudut pandang dan baiknya selalu berpikir positif. 

Seperti, jika kamu bertemu masalah kecil tapi disepelekan. Nah, mulai sekarang kamu harus coba ubah pemikiran tersebut, karena bagaimana jika kamu dihadapkan dengan masalah besar? Di sini kamu dituntut untuk menjadi berani menghadapi berbagai masalah apapun itu dan jadikan sebagai tantangan.

Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa proses problem solving memiliki beberapa tahap. Nah, di salah satu tahapnya juga perlu dilakukan latihan, seperti melakukan identifikasi masalah. 

Dari sering melakukan identifikasi masalah, maka kamu bisa melihat sumber permasalahan lebih mudah. Kamu juga harus sering-sering bertanya kepada diri sendiri untuk menemukan akar masalahnya. 

Akan tetapi, dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya kamu tidak menebak-nebak sumbernya. Kamu harus bisa berpikir secara logis, terutama soal sumber masalah dan pencarian solusinya. 

Jika kamu masih kesulitan dalam melakukan problem solving, maka kamu bisa gunakan metode mind mapping, karena metode ini memiliki berbagai macam kelebihan.

Contohnya seperti dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih kreatif bahkan metode ini juga bisa membantu merangsang kinerja otak. 

Tidak sebatas mengembangkan, dengan metode ini juga kamu dapat membantu menemukan ide-ide baru. Kamu juga akan lebih fokus ke pikiran yang logis, dalam menerapkan proses problem solving. 

Isi kepalamu, jika dipaksa untuk menyelesaikan masalah pasti akan bercabang. Maka dari itu, pikiran kamu harus selalu terbuka terlebih dalam mencari ide-ide kreatif. 

Kamu bisa mencari ide-ide kreatif, salah satunya dengan cara melakukan brainstorming atau diskusi bersama teman. Semakin banyak kepala, kamu brainstorming akan lebih banyak berjalan. Terlebih, jika kamu telah menemukan ide dari hal-hal yang telah disampaikan oleh anggota tim. 

Maka dari itu, ketika sedang brainstorming, kamu harus mengeluarkan pendapat apapun, agar ucapanmu bisa dijadikan ide bagi kamu sendiri dan tim lain. 

Ucapkan apa saja yang ada di kepalamu, maka ide yang terlintas di kepala bisa didengarkan oleh orang lain. Dengan begitu, kamu akan dimudahkan ketika sedang mengatasi suatu masalah. Karena semakin banyak ide, maka akan ada banyak jalan sebagai solusi permasalahan.

Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting, bahkan dalam pikiran di dalam diri sendiri. Sehingga, jika kamu sudah memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mumpuni, maka proses mengidentifikasi masalah, juga akan berjalan dengan lebih mudah. 

Dengan komunikasi yang baik dan lancar, maka kamu bisa menjabarkan semua ide-ide yang ada di kepalamu, yang berguna untuk mengatasi masalah.

Tanpa komunikasi yang baik, belum tentu kamu bisa mengungkapkan masalah di diri sendiri, apalagi masalah yang melibatkan banyak pihak. 

Maka dari itu, jangan meremehkan kemampuan komunikasi, karena hal tersebut memang sangat dibutuhkan, terlebih dalam dunia kerja. 

Jadi apa itu problem solving? Apakah kamu perlu untuk memiliki kemampuan ini? Tentu saja. Terlebih kamu sedang berada di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bisnis, bahkan di rumah sekalipun. 

Terlebih jika dalam sebuah bisnis, karena taruhannya adalah keuntungan dan kerugian. Di mana kamu benar-benar harus memikirkan penyelesaian masalah, jika tidak ingin rugi atau bangkrut. 

Misalnya saja, jika kamu punya masalah di pendataan keuangan, barang, stok bahan, dan lainnya, yang setiap periode hasilnya selalu berantakan. 

Belum lagi, pendataan secara manual membuatmu menghabiskan waktu lebih banyak, dan repot, karena cara tersebut sangat konvensional. 

Nah, solusi dari masalah tersebut adalah, kamu bisa gunakan program software akuntansi yang lebih modern, untuk menyelesaikan masalah pendataan yang berantakan dan lama. 

Kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP , karena software tersebut bisa membantu kamu dalam mendata pemasukan serta pengeluaran keuangan, stok barang, bahan baku, bahkan hingga gaji karyawan. 

Dengan MASERP, kamu tidak perlu repot mendata secara manual lagi, karena MASERP akan bekerja secara otomatis, dan pastinya akan membantu pekerjaan kamu lebih praktis, mudah, dan cepat. 

Baca Juga : Petty Cash Adalah Kas Kecil yang Berguna Bagi Perusahaan

New call-to-action

Sambellayah | Situs Web Seputar Rekomendasi Barang Terbaik

Apa itu Problem dan Problem Solving Mengapa Hal itu Penting?

Apa itu Problem dan Problem Solving Mengapa Hal itu Penting

Apa itu Problem dan Problem Solving Mengapa Hal itu Penting

Problem dan problem solving adalah dua konsep yang saling terkait dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi definisi, jenis, dan pentingnya problem dan problem solving.

Definisi Problem dan Problem Solving

Problem adalah situasi yang mengganggu atau menghalangi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Problem solving, di sisi lain, adalah proses menemukan solusi untuk mengatasi atau mengatasi problem tersebut.

Pentingnya Pemahaman tentang Problem dan Problem Solving

Memahami problem dan cara menyelesaikannya adalah keterampilan penting yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hubungan pribadi.

Tujuan Artikel

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu problem dan problem solving serta mengapa hal itu penting.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai problem yang memerlukan solusi. Problem solving adalah keterampilan yang membantu kita mengatasi tantangan ini.

Apa itu Problem?

Problem dapat berupa tantangan fisik, mental, emosional, atau sosial yang menghalangi kita untuk mencapai tujuan. Ada berbagai jenis problem, termasuk:

  • Problem personal
  • Problem interpersonal
  • Problem organisasi

Apa itu Problem Solving?

Problem solving adalah proses kreatif dan analitis untuk menemukan solusi yang efektif untuk problem. Ini melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Identifikasi problem
  • Analisis problem
  • Pengembangan solusi
  • Implementasi solusi

Mengapa Hal itu Penting?

Problem solving adalah keterampilan penting yang diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, dan kehidupan pribadi. Ini membantu dalam:

  • Pengambilan keputusan yang lebih baik
  • Peningkatan kreativitas dan inovasi
  • Membangun hubungan yang lebih baik

Pemahaman tentang problem dan problem solving adalah aspek penting dalam pengembangan pribadi dan profesional. Melalui pemahaman ini, kita dapat menjadi lebih efektif dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan kita.

Jawaban Dari Pertanyaan

Pertanyaan: Apa itu problem dan problem solving mengapa hal itu penting?

Jawaban: Problem adalah tantangan yang menghalangi pencapaian tujuan, sedangkan problem solving adalah proses menemukan solusi untuk tantangan tersebut. Keduanya penting karena membantu dalam pengambilan keputusan, peningkatan kreativitas, dan membangun hubungan yang lebih baik.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna tentang problem dan problem solving. Mari kita terus mengembangkan keterampilan ini untuk mencapai kesuksesan dalam semua aspek kehidupan kita.

No related posts.

Sambellayah.com

7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk Individu dan Profesional

Kenya swawikanti.

August 1, 2023 • 7 minutes read

Bagaimana solusi terbaik problem solving yang efisien dan efektif? Berikut beberapa teknik dan strategi pemecahan masalah yang bisa kamu terapkan!

Sebagai individu, terutama di dunia profesional, kita dituntut untuk bisa mengatasi berbagai macam masalah yang muncul. Mulai dari masalah pribadi, masalah dalam pekerjaan sehari-hari, mengerjakan soal ujian, hingga masalah lain yang cakupan dan dampaknya lebih luas. Untuk bisa mencari solusi berbagai macam masalah, dibutuhkan skill problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

Problem solving merupakan keterampilan esensial yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan, baik secara personal maupun profesional. Kemampuan ini akan berperan penting saat kita menghadapi tantangan kompleks dalam pekerjaan, saat kita berusaha menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan pribadi dan keluarga, atau saat kita bertemu dengan masalah-masalah lain secara tiba-tiba.  

Banyak orang menyadari bahwa kemampuan ini penting untuk dimiliki, namun belum banyak yang mengerti bagaimana teknik dan strategi yang bisa diterapkan untuk dapat memecahkan masalah dengan baik. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai strategi dan teknik jitu pemecahan masalah secara efektif, baik di bidang profesional maupun kehidupan personal. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi

  Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi. Kamu harus mengidentifikasi dan mendefinisikan secara detail issue tersebut dengan menjawab poin-poin berikut:

  • Apa masalah yang terjadi dan harus diselesaikan?
  • Apa penyebab dasar (root cause) dari masalah tersebut?
  • Apa dampak yang muncul akibat masalah tersebut?

  Setelah mendefinisikan masalah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu akan dapat memahami lebih dalam mengenai masalah tersebut dan mengetahui letak akar permasalahannya.

2. Kumpulkan Informasi dan Lakukan Analisa

Setelah problem terdefinisi, kamu bisa mulai mengumpulkan berbagai informasi, data, maupun fakta yang relevan dengan masalah tersebut. Kamu bisa melakukannya melalui pengadaan riset, berkonsultasi dengan expert, atau mengumpulkan berbagai pengalaman terdahulu atas masalah yang serupa.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Tujuannya adalah untuk memahami konteks dari masalah, apa saja faktor penyebabnya, serta apa saja potensi solusi yang bisa dilakukan. Setelah informasi terkumpul, kamu bisa mulai menganalisa informasi tersebut secara kritis, untuk dapat menemukan pola, tren, atau hubungan yang dapat menjadi insight.

3. Buatlah Solusi Alternatif

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tentunya kamu sudah dapat menemukan 1-2 potensi solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun, sebaiknya kamu tidak berhenti sampai di situ saja. Kamu bisa terus menganalisa dan berpikir out of the box, untuk dapat menemukan solusi alternatif lainnya yang mungkin terlewat.

Libatkan kreativitas dalam analisismu dan lakukan pendekatan konvensional maupun modern. Kamu juga bisa melibatkan kolaborasi dan diskusi bersama kolega atau rekan kerja. Tulis segala macam solusi yang ditemukan serta masukan dari berbagai perspektif. Hindari melakukan judging dan mengeliminasi solusi yang telah ditemukan. Meskipun solusi tersebut bukan solusi terbaik, tapi hindari untuk membuang solusi tersebut pada tahap ini karena nanti akan ada tahapan lain untuk melakukannya.

4. Lakukan Evaluasi dan Pilih Solusi Terbaik

Setelah membuat list yang berisi berbagai pilihan solusi, kamu bisa melakukan evaluasi terhadap masing-masing solusi tersebut. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan feasibility, impact, serta alignment-nya terhadap goal kamu. Pertimbangkan juga potensi resiko yang dapat muncul serta keuntungan apa yang bisa diperoleh dari solusi tersebut.

Saat memilih solusi yang terbaik, sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara kemampuan analisis, intuisi, serta pengalaman yang sudah dilalui. Tiga faktor ini dapat membantu kita menyeleksi dan memilih pilihan solusi yang best of the best.

Baca juga: 10 Cara Pemimpin Menyelesaikan Konflik dalam Tim

5. Susun Action Plan

Setelah kamu memilih solusi terbaik, selanjutnya kamu bisa menyusun dan mengembangkan action plan atau rencana aksi untuk menerapkan solusi yang sudah dipilih tersebut. Buatlah action plan yang terperinci, dimulai dari membuat outline berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan. Lakukan break down pada steps yang besar, untuk membuatnya menjadi smaller steps yang bisa dilakukan dan di-manage dengan lebih mudah. Jangan lupa juga untuk menentukan deadline pada setiap steps yang ada.

Jika action plan yang dibuat adalah action plan untuk konteks tim, maka tentukan juga person in charge (PIC) beserta tanggung jawab yang harus dilakukan untuk masing-masing steps. Setelah itu komunikasikan hal ini kepada seluruh anggota tim agar mereka dapat memahami dengan jelas tanggung jawab masing-masing anggota dan bisa saling membantu jika dibutuhkan. Setelah action plan selesai dibuat, komunikasikan juga kepada stakeholder yang terlibat.

6. Terapkan Pilihan Solusi beserta Action Plan yang Sudah Disusun

Setelah memilih solusi terbaik dan menyusun action plan, selanjutnya tinggal mengimplementasikan ke kehidupan nyata sesuai rencana. Pastikan setiap langkah terlaksana secara efektif dan efisien. Lakukan juga monitoring secara rutin untuk memastikan progress berjalan sesuai rencana dan timeline yang sudah ditentukan.

Meskipun sudah ada action plan, tapi sebaiknya kita tetap bersikap terbuka atas adanya penyesuaian selama pelaksanaan implementasi action plan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ke depan terdapat perubahan atau tantangan di luar prediksi. Tetap fokus dan termotivasi agar solusi dan action plan bisa berjalan dengan baik.

7. Lakukan Evaluasi terhadap Hasil Implementasi Solusi

Setelah solusi dan action plan diimplementasikan, lakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang didapatkan. Cari tahu seberapa efektif solusi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, cari tahu juga apakah implementasi yang dilakukan telah benar-benar berhasil menyelesaikan masalah hingga ke akar atau tidak. Jika tidak, coba analisis hal-hal apa yang dapat dilakukan sebagai penyesuaian atau improvisasi agar penyelesaian masalah dapat lebih menyeluruh.

Di tahap evaluasi ini, kamu juga bisa membuat daftar lessons learned mulai dari proses identifikasi masalah hingga penerapan solusi. Lessons learned ini akan berguna sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Baca juga: 8 Top Skill yang Harus Kamu Miliki Sebagai Seorang Manajer

Question:  Apa saja strategi pemecahan masalah?

Strategi pemecahan masalah dapat dikategorikan menjadi dua kelompok terkait, yakni problem-focused-coping dan emotion-focused-coping. Problem-focused-coping bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan fokus pada permasalahannya. Sementara, emotion-focused-coping lebih berfokus pada penanganan perasaan saat menghadapi masalah.

Question:  7 langkah metode pemecahan masalah?

Langkah-langkah model pemecahan masalah terdiri dari: Mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan informasi, Merumuskan alternatif solusi, Membuat keputusan, Melaksanakan keputusan, Mengevaluasi hasilnya, dan Mengadopsi langkah-langkah perbaikan. Dalam metode ini, tujuan utama adalah mengatasi masalah dengan cara yang logis dan terorganisir.

Question: Apa saja 4 tahapan dalam penyelesaian masalah?

Ada empat tahapan dalam penyelesaian masalah. Pertama, memahami masalah. Kedua, membuat rencana penyelesaian. Ketiga, melaksanakan rencana penyelesaian. Terakhir, mengevaluasi semua langkah yang telah dilakukan. Polya (1973: 5) menyatakan bahwa inilah tahap-tahap penting dalam pemecahan masalah.

Question:  Membuat langkah-langkah pemecahan masalah?

Beberapa langkah pemecahan masalah dari segi psikologi antara lain: mengidentifikasi masalah dengan jelas, mencari dan mengevaluasi alternatif solusi, memilih solusi terbaik, dan mengevaluasi hasilnya. Psikologi membantu mengenali faktor emosional dan kognitif yang mempengaruhi dan memberikan panduan dalam memecahkan masalah secara efektif.

Kesempatan Untuk Bertumbuh

Problem solving atau pemecahan masalah adalah proses iteratif di mana setiap experience dapat memberikan kesempatan untuk bertumbuh. Kamu dapat belajar dari pengalaman problem solving yang pernah kamu lakukan, baik yang sukses maupun yang gagal, serta menjadikannya sebagai acuan untuk improvement ke depan.

Tidak perlu takut jika kamu dihadapkan dengan berbagai masalah atau situasi yang menantang karena seiring berjalannya waktu, permasalahan tersebut pasti dapat diselesaikan dengan baik asal kamu berusaha. Kamu juga bisa meminta bantuan dan saran dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari kamu.

Bagi seorang individu, menguasai teknik dan strategi pemecahan masalah tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Jika kamu ingin meningkatkan skill problem solving-mu, baik untuk urusan pribadi maupun profesional, kamu bisa bergabung dengan kelas pelatihan pemecahan masalah di Skill Academy!

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/problem-solving-strategies

https://www.betterup.com/blog/problem-solving-strategies

https://psychcentral.com/health/problem-solving-strategies

https://www.ekrut.com/media/pemecahan-masalah

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

7 Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Meningkatkan Produktivitas, Biar Gak Scroll Terus!

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Ingin ke Luar Negeri? Simak Cara Membuat dan Memperpanjang Paspor

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor, dsb

apa itu problem solving mengapa hal itu penting

Daftar Isi ⇅ show

Salah satu keterampilan yang digaungkan untuk menghadapi era pendidikan abad 21 adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu skill set penting untuk menghadapi tuntutan hidup di zaman yang serba cepat ini. Mengapa? Karena kecepatan dan ketelitian merupakan hal yang amat berbenturan, dan ketika kita ingin mewujudkannya, maka akan timbul banyak permasalahan, yakni kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian keterampilan problem solving amatlah dibutuhkan di masa ini.

Namun demikian tidak usah menyalahkan kebutuhan abad 21, revolusi industri 4.0, atau pengaruh globalisasi juga pada dasarnya setiap orang akan menghadapi masalah. Kita semua akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan akan selalu berusaha untuk memecahkannya. Tentunya tingkat kesulitannya amatlah beragam, mulai dari yang sudah memiliki langkah untuk menyelesaikannya, hingga masalah baru yang lebih sulit untuk dipecahkan.

Oleh karena itu problem solving serta kemampuan memecahkan masalah merupakan konsep dan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai. Berikut adalah berbagai uraian mengenai problem solving atau pemecahan masalah mulai dari pengertian, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Problem Solving

Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Sementara itu menurut Lucenario dkk (dalam Khoiriyah & Husana, 2018, hlm. 151) problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang antuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya yang berarti melakukan pergerakan antara keadaan sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan definisi masalah yang berarti kenyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan problem solving berusaha untuk memperbaiki kenyataan tersebut menjadi sesuai dengan harapan.

Selanjutnya, menurut Solso (dalam Mawaddah, 2015) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menentukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Tentunya solusi spesifik berarti solusi yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Selain itu, Gagne dalam (Made, 2016, hlm. 52) mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Kombinasi dari sejumlah aturan dapat dipahami sebagai algoritma atau langkah-langkah yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu prosedur atau langkah yang spesifik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Jenis Masalah

Terdapat beberapa jenis masalah, yaitu:

  • Masalah yang prosedur pemecahannya sudah ada dan telah diketahui siswa;
  • Masalah yang prosedur pemecahannya belum diketahui oleh siswa;
  • Masalah yang sama sekali belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Tentunya dalam pendidikan abad 21, kemampuan pemecahan masalah yang diharapkan dapat dikuasai adalah penyelesaian masalah terhadap masalah yang belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Indikator Problem Solving

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau dalam bidang pendidikan spesifiknya peserta didik telah mampu menggunakan kemampuan problem solvingnya? Terdapat indikator yang dapat mencirikan bahwa seseorang tengah mempraktikan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator-indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • “Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya;
  • “Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi;
  • “Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada. Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut;
  • “Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada;
  • “Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”. Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah. Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.

Tabel Indikator Problem Solving

Jika disusun dalam tabel indikator seperti layaknya indikator-indikator lainnya dalam bidang pendidikan, maka indikator penyelesaian masalah dapat dijabarkan sebagai berikut.

Sumber: Tawil & Liliasari, (2013, hlm. 93)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Problem Solving

Menurut Kartika,(2017, hlm. 327) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal wacana atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan terhadap biolohi dapat menghambat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Motivasi Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.
  • Kemampuan memahami masalah Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep soal, tugas, atau permasalahan nyata yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. keterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
  • Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal apapun sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri dapat membuat seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki sikap mandiri, dia tidak mampu menghadapi jika ada masalah.
  • Kepercayaan diri Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi mencapai keberhasilan, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah Problem Solving

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • Memahami Masalah Langkah ini sangat menekankan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta – fakta menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang ditulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
  • Membuat Rencana Pemecahan Masalahi Langkah ini perlu dilakukan dengan percaya diri ketika masalah sudah dapat dipahami. Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Jika masalah tersebut adalah masalah rutin dengan tugas menulis kalimat matematika terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah masalah menjadi bahasa matematika. Jika masalah yang dihadapi adalah masalah nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat, bahkan kadang strategi baru perlu digambarkan.
  • Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalahi Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat dalam langkah harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. Tabel digunakan jika perlu. Jika solusi memerlukan komputasi, kebanyakan individu akan menggunakan kalkulator untuk menghitung daripada menghitung dengan kertas dan pensil dan mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi dalam pemecahan masalah. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.
  • Melihat (mengecek) Kembali Selama langkah ini berlangsung, solusi masalah harus dipertimbangkan. Perhitungan harus dicek kembali. Melakukan pengecekan dapat melibatkan pemecahan yang menentukan akurasi dari komputasi dengan menghitung ulang. Jika membuat estimasi, maka bandingkan dengan solusi. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan. Bagian penting dari langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan pencarian alternatif pemecahan masalah.
  • Handayani, Kartika. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika. SEMNASTIKA 2017, 06 May 2017, Medan.
  • Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018). Problem-based learning: creative thinking skills, problem-solving skills, and learning outcome of seventh grade students. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(2), 151–160. https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5804
  • Made, W. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara.
  • Mawaddah, Siti. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran genaratif (generative learning ) di smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2)
  • Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit Universitas Makassar.
  • Uno, Hamzah. 2014. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. cetakan ke-10. Jakarta: Bumi Aksara.

Artikel Terkait

Leave a comment.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Problem Solving: Suatu Hal yang Penting Untuk Diasah, Ini Alasannya!

oleh Vina | Okt 22, 2021

Problem Solving: Suatu Hal yang Penting Untuk Diasah, Ini Alasannya!

Problem Solving Adalah Suatu Hal yang Penting Untuk Diasah, Ini Alasannya!

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemecahan masalah atau problem solving adalah salah satu kemampuan yang diasah dengan praktik langsung. Padahal, anggapan ini kurang tepat. Walaupun memang bagian dari soft skill, Anda bisa mempelajari penyelesaian persoalan ini seperti hard skill pada umumnya.

Kenapa bisa demikian? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang problem solving di bawah ini.

Pengertian Problem Solving Adalah

Sama seperti namanya, problem solving adalah suatu kemampuan dalam mencari solusi atau seluruh masalah yang menghambat tujuan Anda. Semakin baik Anda dalam menguasai kemampuan ini, maka akan semakin cepat dan efektif juga permasalahan tersebut bisa diselesaikan. Hal yang sama pun berlaku sebaliknya.

Baca juga: Ingin Menjadi Seorang Profesional? Pahami 15 Karakteristiknya

Proses dan Contoh Problem Solving

Jika Anda masih bingung tentang pengertian dari problem solving di atas, jangan khawatir. Karena, keterampilan ini memang sifatnya abstrak.

Namun, kami sudah merangkum cara efektif dalam memecahkan masalah berdasarkan laman resmi The Balance Careers . Dengan adanya penjelasan di bawah ini, Anda akan mendapatkan gambaran secara menyeluruh. Selain itu, terdapat juga contoh dalam menyelesaikan masalah agar Anda bisa lebih paham.

Seperti contohnya bila Anda adalah pebisnis toko kue, katakanlah dalam sehari Anda bisa menjual 100 roti dan 100 bolu kukus. Tapi ternyata pada hari ini, produksi roti Anda mengalami masalah. Tentunya hal ini bisa menyebabkan kerugian. Nah untuk menyelesaikan masalah tersebut, cara melakukan problem solving adalah sebagai berikut ini.

1. Analisis Situasi

Cara pertama dalam melakukan problem solving adalah mencari tahu akar masalahnya. Dalam tahapan ini, Anda membutuhkan keterampilan, seperti pengumpulan data, analisis data, serta analisis historis. Untuk itu, Anda harus bisa mencari tahu terlebih dahulu penyebab masalah toko kue Anda.

2. Buat Daftar Solusi

Tahap kedua dalam problem solving adalah mencari jalan keluar. Tentunya setiap masalah memiliki jalan keluarnya masing-masing. Untuk itu, Anda harus membuat daftar berbagai kemungkinan solusi yang ada terlebih dahulu.

Dalam menyelesaikan tahap ini, Anda memerlukan keterampilan berpikir kreatif, perencanaan proyek pekerjaan, serta desain proyek yang baik.

Sedangkan untuk masalah pada toko kue, beberapa pilihan solusinya adalah dengan membeli mesin penggiling baru, memperbaiki mesin penggiling, hanya membuat bolu kukus saja, membuat roti tanpa menggunakan mesin penggiling, dan masih banyak lagi. Intinya, kumpulkanlah seluruh kemungkinan solusi tersebut menjadi satu.

3. Pilih Solusi Terbaik

Bila Anda sudah berhasil menulis berbagai pilihan solusi, maka saat ini Anda harus memilih solusi terbaik diantara banyaknya pilihan solusi tersebut. Perlu diingat bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing.

Terlebih lagi, akan ada saatnya Anda bukan menjadi satu-satunya pihak yang bisa mengambil keputusan. Untuk itu, dalam tahap problem solving ini, Anda memerlukan kemampuan analisis, diskusi, kerja sama tim, dan menentukan skala prioritas.

Untuk masalah toko kue yang sebelumnya, katakanlah di hari tersebut terdapat pesanan 50 buah roti yang harus diselesaikan di hari yang sama. Pada akhirnya, Anda memutuskan untuk mengurangi pembuatan bolu kukus. Namun, Anda sudah menyiapkan tenaga tambahan untuk membuat pesanan roti tanpa menggunakan mesin penggiling.

Ingatlah selalu bahwa setiap masalah memiliki konteks yang berbeda. Untuk itu, solusi paling baiknya juga tentu akan berbeda.

Agar bisa memahami hal ini, maka kami akan memberikan satu lagi contoh tambahan. Contohnya, katakanlah roti yang kemarin masih ada dan masih sangat layak untuk dijual serta dikonsumsi. Untuk itu, Anda tidak perlu membuatnya lagi dan bisa memfokuskan tenaga kerja untuk membuat bolu kukus.

Oleh karena itu, Anda harus bisa memahami konteks permasalahannya terlebih dahulu.

4. Rancang Rencana

Bila Anda sudah memiliki solusi, maka inilah saatnya untuk mengeksekusi. Dalam tahapan ini, Anda memerlukan kemampuan manajemen proyek, manajemen waktu, dan kolaborasi yang penting.

Ketika Anda mengurangi produksi bolu kukus, Anda harus mengetahui siapa saja yang pindah ke produksi roti dan berapa waktu yang diperlukan.

Bila memang tidak ada mesin, tentunya bekerja di dapur akan lebih melelahkan. Untuk itu, Anda juga harus memikirkan waktu istirahat karyawan Anda. Anda harus bisa membuat perencanaan ini dengan matang. Solusi yang Anda buat akan bisa dilakukan secara baik dengan panduan yang jelas.

5. Evaluasi

Bila sudah selesai, maka selanjutnya Anda harus melakukan evaluasi atas solusi yang sudah Anda pilih. Dalam tahapan ini, maka kemampuan yang harus Anda miliki adalah analisis, komunikasi, serta mengumpulkan data.

Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

Berdasarkan laman Indeed , beberapa tips dalam meningkatkan problem solving adalah sebagai berikut.

1. Asah Skill Teknis

Tips pertama dalam meningkatkan kemampuan problem solving adalah dengan mengasah skill teknis. Faktanya, kemampuan problem solving memang sangat melekat pada hard skill Anda. Kenapa? karena dengan memiliki kemampuan teknikal, Anda bisa memiliki teori. Sehingga, solusi dari masalah yang Anda hadapi pun bisa lebih mudah untuk dirumuskan.

Mengikuti kelas webinar selama satu hingga dua jam juga bisa meningkatkan pengetahuan Anda. Jadi, Anda tidak perlu menghabiskan waktu yang banyak untuk meningkatkan pengetahuan tersebut.

2. Mencari Kesempatan Baru

Anda harus terus mengasah kemampuan Anda dengan melakukan praktik di berbagai tempat baru. Anda bisa melakukannya dengan cara mencari proyek baru, tim yang berbeda dengan tim saat ini, bergabung dengan organisasi atau komunitas di luar tempat kerja, dll.

3. Perhatikan orang lain di Sekitar Anda

Selain mengasah kemampuan diri sendiri, Anda juga harus mengamati cara orang lain dalam menyelesaikan masalah. Perhatikanlah bagaimana partner atau atasan Anda dalam menyelesaikan masalah. Tidak menutup kemungkinan cara tersebut bisa Anda modifikasi untuk menyelesaikan masalah yang Anda hadapi saat ini.

Perang Penting Skill Problem Solving

Dilansir dari laman Cleverism dan Institute of Chartered Accountants in England and Wales , peran penting kemampuan problem solving adalah sebagai berikut

1. Bukti Mampu Menerapkan Ilmu

Tentunya proses belajar memerlukan kemampuan analisis yang baik. Anda akan lebih mudah dalam memahami masalah dan mencari jalan keluarnya secara otomatis.

Tapi, seperti yang sudah kami jelaskan di atas, setiap masalah memiliki solusinya masing-masing. Selain itu, setiap masalah pun memiliki banyak sekali konteksnya. Sehingga, solusinya pun tentu sangat berbeda.

Lantas, apa tandanya bahwa Anda mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Jawabannya adalah skill problem solving .

Belajar adalah salah satu tanda bahwa Anda sedang menguasai teori. Nah, praktiknya bisa Anda buktikan sendiri dengan skill problem solving.

2. Menarik Pelamar Kerja

Problem solving adalah suatu kemampuan yang terdiri dari berbagai jenis sub-kemampuan, seperti analisis, tingkat kreativitas, manajemen proyek, hingga kemampuan kerja sama dalam tim. Nah, pihak perusahaan umumnya menyukai orang yang mampu menyelesaikan berbagai masalah. Hal tersebut menandakan Anda memiliki banyak kemampuan lain yang tersembunyi.

3. Penting Untuk Promosi

Memiliki skill problem solving adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh pemimpin. Untuk itu, bila Anda ingin mendapatkan promosi jabatan, maka Anda harus memiliki kemampuan ini.

Baca juga: Multitasking Adalah: Pengertian, Tips dan Peran Pentingnya Di Dunia Bisnis

Jadi, problem solving adalah salah satu kemampuan yang harus Anda miliki, khususnya bila Anda sedang berada dalam suatu organisasi perusahaan atau sedang menjalankan bisnis.

Untuk bisnis, kemampuan problem solving sangat diperlukan karena sangat berkaitan dengan keuntungan dan kerugian perusahaan. Anda harus bisa menyelesaikan dengan baik bila tidak ingin bisnis Anda rugi ataupun bangkrut.

Contohnya, Anda memiliki masalah dengan laporan keuangan, laporan barang, stok bahan baku, dan hal lainnya, yang dalam setiap periodenya selalu menghasilkan laporan yang berantakan. Terlebih lagi bila Anda masih melakukan pendataan secara manual, Anda akan banyak menghabiskan waktu karena cara tersebut memang sangat berisiko.

Nah, solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Dengan menggunakan Accurate Online, maka Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan tepat. Selain itu, Anda juga bisa mengakses laporan keuangan tersebut di mana saja dan kapan saja, karena Accurate Online dikembangkan dengan sistem cloud yang aman.

Lebih dari itu, proses pengelolaan bisnis Anda juga bisa dilakukan secara lebih efisien, karena Anda bisa menikmati fitur persediaan, penjualan, pembelian, perpajakkan, manufaktur, dan berbagai fitur lainnya yang disediakan oleh Accurate Online.

accurate 2 banner bawah

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Terima Berita Terbaru dari Kami!

Jangan lewatkan berita terbaru, penawaran eksklusif, dan pembaruan menarik dari kami!

Terimakasih

Artikel terkait.

Pengertian Disiplin dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Disiplin dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

oleh Vina | Des 11, 2023 | Lifestyle

pengertian disiplin adalah sikap kesadaran dan kepatuhan dalam menaati peraturan. Pastikan Anda disiplin guna menjadi versi diri yang terbaik!

4 Jenis Gaya Pengambilan Keputusan yang Dapat Anda Gunakan beserta Contohnya

4 Jenis Gaya Pengambilan Keputusan yang Dapat Anda Gunakan beserta Contohnya

oleh Vina | Okt 17, 2023 | Lifestyle

Pemahaman tentang jenis gaya pengambilan keputusan dapat membantu kita menjadi pemimpin yang lebih baik atau anggota tim yang lebih efektif.

Mengenal Pengertian Motivasi Kerja dan Cara Efektif Meningkatkannya

Mengenal Pengertian Motivasi Kerja dan Cara Efektif Meningkatkannya

oleh Vina | Okt 16, 2023 | Lifestyle

Mengenal Pengertian Motivasi Kerja dan Cara Efektif Meningkatkannya Motivasi kerja adalah salah...

Solusi Terbaik untuk Masalah Bisnis Anda

accurate.id CTA

New Logo MyRobin

  • Beranda   ›   Untuk Pekerja

Pentingnya Kemampuan Problem Solving dalam Pekerjaan

  • Annisatul Fitria
  • Agustus 18, 2022

Problem Solving Skill

Ketika melamar pekerjaan biasanya kita akan menemukan beberapa perusahaan yang mencantumkan skill atau kemampuan problem solving sebagai syarat untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Mengapa kemampuan ini begitu penting bagi perusahaan? Yuk, kita bahas!

Apa Itu Kemampuan Problem Solving?

Kemampuan problem solving adalah kemampuan yang dapat membantu kita untuk menentukan sumber masalah dan menemukan solusi yang efektif.

Kemampuan pemecahan masalah atau problem solving skill ini merupakan salah satu kemampuan utama yang dicari oleh perusahaan dari kandidat. Hal ini disebabkan karena karyawan dengan kemampuan problem solving cenderung lebih mandiri dan tanggap menghadapi masalah ketika bekerja. Selain itu juga, seseorang yang memiliki skill ini akan cenderung berpikir cepat dalam mencari solusi dari suatu masalah yang timbul.

Mengapa Kemampuan Problem Solving Penting?

Dalam bekerja, kamu akan sering menemukan berbagai masalah dan dituntut untuk segera menyelesaikannya agar tidak mengganggu pekerjaan lainnya. Permasalahan yang muncul tidak selalu datang dari pekerjaan saja, akan tetapi masalah pribadi pun juga.

Dengan mempunyai kemampuan problem solving ini, kamu akan lebih mudah dan cepat dalam mengidentifikasi sumber masalahnya, kemudian mencari tahu alasan kenapa masalah ini bisa terjadi, dan selanjutnya menetapkan solusi yang tepat untuk memperbaikinya. 

Ketika dihadapkan dengan masalah kamu tidak harus menyelesaikannya sendiri, namun kamu juga bisa meminta bantuan atau saran dari orang lain. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan perspektif atau sudut pandang baru yang membuat kamu lebih mudah untuk memahami dan menyelesaikan masalah secara objektif.

Cara Problem Solving yang Efektif

Jika kamu ingin masalah dapat terselesaikan secara efektif, kamu harus menggunakan beberapa kemampuan lain. Berikut adalah beberapa kemampuan yang dapat membantu kamu dalam memecahkan masalah:

1. Riset (Research)

Kemampuan pertama yaitu riset atau meneliti. Sebelum menemukan solusi untuk sebuah masalah, hal penting yang harus kamu lakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi masalah. Kamu bisa mulai dengan mengumpulkan berbagai informasi yang terkait dengan masalah. Cara mudahnya adalah dengan berdiskusi bersama rekan kerja yang lain, berkonsultasi melalui ahli/profesional, atau mencari problem yang serupa di internet.

Misalnya, kamu sebagai programmer mengalami error/bug ketika mengerjakan coding. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, kamu perlu mengidentifikasinya dulu dengan cara mengecek ulang pekerjaan. Akan tetapi, jika masih belum menemukan letak errornya dimana kamu bisa bertanya kepada rekan tim/supervisor.

2. Analisis (Analysis)

Setelah mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, kamu bisa melakukan analisis terhadap masalah tersebut. Dengan menganalisis, kamu akan menjadi terbantu untuk lebih memahami dan mengembangkan solusi secara efektif. Pada tahap ini juga kamu bisa mulai membedakan mana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Terdapat satu cara yang bisa kamu gunakan dalam menganalisis sebuah masalah, yaitu melalui konsep analisis “5 why”. Konsep “5 why” ini merupakan cara menganalisa masalah menggunakan teknik tanya-jawab sebanyak 5 kali. Tujuannya adalah untuk mengetahui lebih dalam hubungan sebab-akibat yang menjadi penyebab munculnya masalah. 

Contohnya, ketika kamu mengalami burnout di tempat kerja kira-kira apa penyebabnya sehingga hal ini terjadi? Yuk, kita breakdown masalah ini! 

Pentingnya Kemampuan Problem Solving dalam Pekerjaan | MyRobin

Dari contoh di atas, masalah burnout ini adalah karena terlalu sering lembur. Mengapa bisa lembur? Ternyata penyebabnya adalah karena pekerjaan yang terlalu banyak/overload. Selanjutnya kamu bisa menemukan penyebabnya lagi mengapa pekerjaan kamu bisa sampai overload dan seterusnya.

Ketika kamu sudah tidak bisa lagi menemukan penyebab dari masalah tersebut maka penyebab terakhir itu adalah masalah utamanya, misalnya karena kamu terlalu menutup diri. Nah, dari sini kamu bisa mulai mencoba mencari solusi agar masalah ini dapat teratasi dengan baik. 

3. Pengambilan Keputusan (Decision-making)

Jika dirasa analisisnya sudah cukup, kamu bisa mulai mengambil keputusan atau solusi yang tepat untuk masalah terkait. Setelah solusi diterapkan ada baiknya menilai atau mengevaluasi keefektifan dari solusi tersebut. Sehingga, jika ada masalah serupa yang datang di kemudian hari kamu bisa menentukan akan menggunakan solusi yang sama atau mengubahnya.

4. Komunikasi (Communication)

Kemampuan lain yang kamu butuhkan dalam problem solving adalah komunikasi. Hal ini karena ketika mengidentifikasi masalah kamu perlu mengkomunikasikannya kepada orang lain. Kamu bisa berkomunikasi secara langsung atau lewat media komunikasi seperti telepon atau video call. Baca selengkapnya tentang Cara Meningkatkan Skill Komunikasi dalam Karir serta Manfaatnya .

Semakin jelas dan detail penjelasan kamu maka orang lain pun akan semakin paham dengan masalah yang kamu hadapi dan lebih mudah untuk membantu menyelesaikannya.Bagaimana? Sudah paham tentang problem solving dan mengapa begitu penting dalam pekerjaan? Selain dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja, dengan kemampuan problem solving ini kamu jadi lebih mudah berpikir secara strategis lho! Ingin tahu kemampuan atau skill lain sering dibutuhkan oleh perusahaan? Yuk, cek langsung blog MyRobin dan pelajari banyak hal di sini!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Insecure dengan Rekan Kerja? Atasi Dengan Cara Ini

Sebagian besar dari kita mungkin pernah merasakan rasa insecure di

Contoh CV yang sering Digunakan kalangan Profesional

Saat ingin memasukkan lamaran kerja ke sebuah perusahaan, maka hal

Mengenal Apa Itu Generalized Anxiety Disorder (GAD) dan Cara Mengatasinya

Seringkali para pekerja mengalami rasa cemas atau khawatir jika segala

Apa Perbedaan Sales dan Marketing?

Meskipun banyak orang menggunakan istilah sales dan marketing secara bergantian,

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

Gajihub Blog

Gajihub Blog

Informasi terlengkap mengenai pengelolaan SDM, HR, Payroll, dan karir

Highly Sensitive Person adalah Aset Perusahaan, Mengapa?

' src=

Di lingkungan kerja, tentunya Anda akan menemukan banyak orang-orang dengan kepribadian dan gaya kerja yang berbeda, salah satunya adalah  Highly Sensitive Person  (HSP).

Meskipun memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda dari kebanyakan orang, karyawan HSP justru dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan.

HSP dikenal sebagai orang yang diplomatis dan sangat peka terhadap detail-detail kecil, sehingga ia dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu Highly Sensitive Person,  asalan HSP dapat menjadi aset berharga, dan cara menghadapinya.

Apa yang Dimaksud dengan Highly Sensitive Person?

highly sensitive person 1

Highly Sensitive Person  (HSP) adalah istilah untuk menggambarkan orang yang sangat sensitif.

HSP mencakup sekitar 30% populasi di dunia , yang artinya 1 dari 5 orang di tempat kerja adalah seorang HSP.

Karyawan dengan sensifitivas tinggi dapat menjadi aset berharga perusahaan, jika mereka didukung dengan baik.

Namun, apabila perusahaan kurang memberdayakan karyawan tersebut, mereka akan dengan cepat merasa kelelahan, kehabisan energi, tidak termotivasi, dan kesulitan bekerja dengan baik.

HSP pertama kali diindentifikasi oleh Dr. Elaine Aron, penulis buku “The Sensitive Person” pada pertengahan 90-an.

Dia menjelaskan sifat ini berdasarkan 4 karakteristik utama yang disingkat dengan D.O.E.S. , yaitu:

  • D epth of Processing (Kedalaman Pemrosesan): HSP memproses informasi lebih dalam dan penuh pertimbangan.
  • O verstimulation (Stimulasi Berlebih): HSP lebih mudah merasa  overwhelmed  oleh lingkungan yang sibuk dan bising.
  • E motional Reactivity & Empathy (Reaksi Emosinal dan Empati): HSP memiliki reaksi emosional yang lebih kuat dan tingkat empati yang lebih tinggi dibandingkan orang kebanyakan.
  • S ensitivity to Subtleties (Sensitivitas terhadap Hal-hal Kecil): HPS memperhatikan detail-detail kecil yang mungkin dilewatkan oleh orang lain.

Baca Juga: Pengertian Overwhelmed Karyawan, Penyebab, dan Dampaknya

Mengapa Highly Sensitive Person Bisa Menjadi Aset Berharga bagi Perusahaan?

highly sensitive person 2

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seorang HSP dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan jika dioptimalkan secara tepat.

Berikut adalah sejumlah alasan yang membuat HSP berharga:

1. Memiliki Kemampuan Diplomatis

Sebagai HSP, Anda cenderung berpikir lebih lama dan hati-hati sebelum berbicara. Psikolog DR. Elaine Aron mengatakan bahwa sensitivitas pemrosesan sensorik adalah ciri khas HSP.

Di tempat kerja, artinya Anda mampu menyeimbangkan perspektif yang berbeda dan berkomunikasi dengan taktis, terutam dalam kondisi tertekan.

Anda bisa menyampaikan pendapat dengan bijak dan menghindari konflik yang tidak perlu.

2. Pemikir Kritis

Penelitian menunjukkan bahwa otak HSP memproses informasi dengan cara yang lebih kompleks.

Hal ini membuat Anda mampu mengeksplorasi berbagai sudut pandang dan mencari solusi inovatif.

Di tempat kerja, Anda mungkin dikenal karena kemampuan  problem solving  dengan memikirkan berbagai kemungkinan dan memberikan keputusan yang terbaik.

3. Kesadaran Diri yang Tinggi

HSP bisa merasakan dan mengenal emosinya sendiri. Hal ini disebabkan karena gen yang terkait dengan sensitivitas tinggi dapat meningkatkan pengalaman batin seseorang.

Kedasaran diri ini membantu Anda, sebagai HSP dapat tampil lebih baik di tempat kerja, karena Anda dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan Anda dengan situasi dan memahami kekuatan serta kelemahan Anda sendiri.

4. Dapat Melihat Peluang Inovasi

HSP menyadari detail-detail yang terlewatkan oleh orang lain. Di tempat kerja, Anda mungkin akan terus mencari cara untuk meningkatkan kinerja dan menemukan solusi kreatif sebelum masalah muncul.

Kewaspadaan ini berarti Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk inovasi dan membuat keputusan yang lebih baik.

5. Mengelola Informasi dengan Baik

Banyak HSP bekerja sebagai  product manager  karena kemampuan mereka unutk mengelola informasi dengan baik.

Kedalaman pemrosesan atau sifat depth of processing  dapat membuat mereka cocok untuk peran yang membutuhkan organisasi, kerjasama, strategi, dan manajemen informasi.

Baca Juga: Personal Development: Manfaat, Cara, dan Tips Mengelolanya

gajihub 3

6. Peka terhadap Suasana Hati

HSP memiliki active mirror neurons,  yang membantu mereka berempati dan memahami perilaku orang lain.

Artinya, Anda dapat merasakan suasana hati orang lain sebelum mereka mengucapkan sepatah kata pun dan menyerap emosi mereka seolah-olah itu adalah miliki Anda sendiri.

Di tempat kerja, Anda dapat mengantisipasi kebutuhan emosional rekan kerja dan menawarkan dukungan yang diperlukan.

7. Intuisi yang Kuat

HSP memiliki kemampuan untuk mengenali pola dan membuat keputusan berdasarkan intuisi yang lebih tajam.

Anda sering merasakan sesuatu saat ada yang tidak beres dan ketika mengambil sebuah keputusan.

Intuisi ini dapat menjadi aset besar dalam pengambilan keputusan perusahaan, terutama dalam situasi krisis.

8. Teliti dalam Bekerja

Dedikasi dan komitmen Anda membuat Anda dikenal sebagai profesional yang teliti dan andal. Anda selalu mempersiapkan segalanya dengan baik dan menunjukkan profesionalisme.

Di samping itu, Anda mungkin juga dikenal sebagai orang yang selalu menghadirkan presentasi dengan data lengkap dan menghabiskan waktu ekstra untuk memastikan setiap detailnya.

9. Fokus pada Gambaran Besar

HSP cenderung mencari makna di balik tindakan dan strategi. Anda membantu tim tetap fokus dan terarah, terutama dalam menghadapi ketidakpastian.

Anda juga menginspirasi rekan kerja untuk menemukan makna dan kepuasan dalam pekerjaan mereka, yang merupakan kualitas penting untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat.

10. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Harmonis

Pengalaman HSP sering merasa sebagai outsider  atau merasa tidak terhubung dengan lingkungan, justru membuat Anda sangat peduli dengan inklusi.

Artinya, Anda menghargai dan memahami gaya kerja yang berbeda, sehingga mampu menciptakan kondisi kerja di mana semua orang bisa berkembang.

Pada akhirnya, Anda mampu menciptakan suasana kerja yang harmonis dan inklusif.

Baca Juga: 10 Cara Menumbuhkan Kerja Prestatif di Lingkungan Kerja

11. Pilar Integrias

HSP sangat menghargai keadilan dan etika. Ini berarti Anda menetapi janji dan tetap berpegang pada kata-kata Anda,  bahkan jika itu harus mengorbankan kesejahteraan Anda sendiri.

Selain itu, suara Anda juga bisa membuat perbedaan besar di tempat kerja, terutama saat Anda memberanikan diri untuk melawan ketidakadilan atau perlakuan buruk terhadap orang lain.

12. Selalu Belajar dan Berkembang

HSP memiliki hasrat besar untuk belajar dan berkembang. Anda terus mencari pengetahuan baru melalui pelatihan, kursus, sertifikasi, dan buku.

Hal ini memastikan bahwa Anda akan selalu berkembang dan maju dalam karier Anda, bagaimana pun kondisinya.

Sebagai HSP, Anda mungkin memiliki beban emosional yang lebih berat, namun ada banyak nilai-nilai besar yang bisa Anda terapkan di tempat kerja, yang memungkinkan Anda untuk menjadi aset terbaik bagi perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Upskilling, Manfaat, Teknik, dan Cara Mengembangkan

Bagaimana Cara Mengenali HSP di Tempat Kerja?

highly sensitive person 3

Orang dengan  Highly Sensitive Person  (HSP) mungkin tidak selalu terlihat dari luar, namun ada beberapa ciri umum yang mungkin bisa ditemukan oleh HSP.

Mereka bisa sangat emosional, mudah terstimulasi, menjadi pendiam, dan menarik diri. Mereka juga mungkin tidak termasuk dalam kelompok dan cenderung berada di latar belakang.

Selain itu, mereka mungkin juga memiliki sensitivitas terhadap kelima indera dan terlihat seperti membutuhkan perhatian lebih, yang sering menimbulkan salah paham oleh orang lain.

HSP juga memerlukan lebih banyak waktu istirahat dan perawatan diri untuk mengelola overstimulasi dan mencegah kelelahan.

Ciri HSP yang paling jelas adalah mereka membutuhkan waktu sendiri, sehingga mereka mungkin cenderung menarik diri.

Mereka lebih suka bekerja sendirian di tempat yang tenang dibandingkan di ruang terbuka, karena mereka akan mudah terganggu atau terstimulasi berlebihan dan kemudian menutup diri.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, berikut sejumlah tantangan yang sering dihadapi oleh karyawan HSP di tempat kerja:

1. Kebutuhan akan Waktu Istirahat

HSP membutuhkan waktu tenang untuk mengisi ulang energi, sehingga mereka mungkin mencari tempat kerja yang sepi dan lebih suka istirahat sendirian.

2. Mudah Terbebani oleh Lingkungan yang Sibuk

HSP dapat merasa kewalahan oleh lingkungan yang sibuk, berisik, atau kacau.

3. Menghindari Situasi dengan Stimulus Tinggi

HSP mungkin menghindari situasi dengan input sensorik yang intens, seperti acara tim yang berisik atau cahaya terang.

4. Kesulitan Membuat Keputusan

HSP lebih suka mempertimbangkan pilihan mereka dengan matang dan memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi, yang bisa memperlambat proses pengambilan keputusan.

5. Terlalu Banyak Berpikir

Karena HSP cenderung berpikir berlebihan, mereka sering bertanya-tanya, “Apakah saya sudah melakukan cukup? Apakah saya perlu melakukannya lebih baik? Apakah saya cukup berkontribusi?”

Baca Juga: Job Insecurity: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya

6. Sensitif terhadap Kritik

HSP bisa sangat sensitif terhadap kritik dan menerima umpan balik negatif dengan berat hati.

7. Rentan Terhadap Emosi

HSP cenderung memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk stimulasi dan respons yang berlebihan.

Hal-hal kecil dapat memicu respons emosional yang kuat, dan hal-hal besar bisa sangat membebani.

8. Risiko Depresi dan Kecemasan yang Meningkat

HSP lebih mungkin menghadapi depresi dan kecemasan dibandingkan populasi umum.

9. Lebih Sensitif terhadap Stres

Karena HSP sering berada dalam keadaan siaga tinggi, mereka lebih rentan terhadap kelelahan dan stres kronis, yang dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Burnout dengan Mudah dan Efektif

Bagaimana Cara Mendukung Highly Senstive Person di Tempat Kerja?

HSP 4

Para pemimpin memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan kelebihan karyawan yang sangat sensitif.

Meskipun  remote working   atau bekerja fleksibel tidak selalu bisa diterapkan di tempat kerja, ada banyak penyesuaian lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan HSP.

1. Pertimbangkan Kerja Hybrid atau Jarak Jauh

Berikan opsi kepada karyawan untuk bekerja dari rumah. Hal ini dapat memberi HSP kesempatan untuk lebih fokus dan bekerja dengan baik.

2. Sediakan Ruang Tenang

Buat ruang tenang di kantor Anda dengan pencahayaan redup, tempat duduk yang nyaman, dan dekorasi yang menenangkan, sehingga karyawan bisa mengambil istirahat sejenak.

3. Sediakan Waktu untuk Recharge Sosial

Jika ada hari kerja yang membutuhkan banyak interaksi sosial, akan sangat membantu jika Anda memberikan waktu tenang kepada HSP.

Jika mereka tidak memiliki tugas yang mengharuskan mereka berangkat ke kantor, biarkan mereka bekerja dari rumah di pagi hari.

4. Ciptakan Budaya Mindfull

Dorong tempat kerja yang saling peduli dengan mendorong  check-in  rutin mengenai perilaku yang dapat mempengaruhi tim.

Misalnya, Anda bisa menetapkan berapa volume musik yang boleh diputar saat bekerja untuk memastikan lingkungan yang nyaman bagi semua orang.

5. Berikan Waktu untuk Memproses

Sementara beberapa orang memproses informasi dengan berbicara, HSP cenderung berbicara setelah berpikir matang.

Dalam rapat misalnya, HSP mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk merumuskan tanggapan mereka.

Untuk membantu karyawan HSP, pemimpin bisa membagikan agenda sebelumnya atau merencanakan waktu istirahat singkat di sela-sela rapat.

Baca Juga: 10 Pekerjaan untuk Introvert, Bisa Kerja dari Rumah!

HSP 5

6. Berikan Deadline yang Lebih Panjang

HSP sering membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas.

Oleh karena itu, pertimbangkan untuk memberikan  deadline  sedikit lebih panjang atau memberi tahu jadwal lebih awal, sehingga HSP dapat merencanakan ide dan kontribusi mereka.

7. Memberikan Penghargaan

Mengakui dan merayakan Highly Sensitive Person di tempat kerja sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi kerja mereka.

8. Berikan Feedback secara Halus

Karena HSP cukup sensitif terhadap kritik, Anda perlu menyeimbangkan  feddback  dengan pujian dan sampaikan kritik secara halus dan konstruktif.

9. Tanyakan Apa yang Mereka Butuhkan

Terakhir, tanyakan langsung kepada karyawan HSP tentang dukungan atau penyesuaian apa yang dapat membantu mereka untuk bekerja dengan baik.

Baca Juga: 25 Contoh Peer-to-Peer Feedback, Manfaat, Hingga Tipsnya

Apa Saja Tips untuk Karyawan Highly Sensitive Person?

HSP 6

Sebagai seorang HSP, mungkin Anda kerap mengalami kelelahan saat bekerja, terutama di lingkungan korporat.

Oleh karena itu, berikut sejumlah strategi yang bisa Anda lakukan untuk tetap produktif sebagai seorang karyawan Highly Sensitive Person :

1. Buat daftar tugas yang spesifik

Buat item pada daftar tugas Anda sejelas mungkin. Misalnya, “Mengerjakan 2 artikeldengan topik SDM” lebih efektif daripada hanya “Menulis artikel”.

2. Pecah tugas menjadi bagian-bagian kecil

HSP sering merasa kewalahan dengan tugas besar, sehingga Anda perlu berfokus pada segmen kecil dari proyek besar untuk mengurangi rasa cemas dan paralisis.

3. Tunda atau abaikan tugas yang tidak mendesak

Jika Anda merasa  stuck  pada suatu tugas, tinggalkan sementara tugas tersebut dan kembali lagi nanti. Hal ini membantu Anda menjaga energi dan fokus.

4. Pilih lingkungan kerja dengan bijak

Lingkungan yang tenang dan nyaman sangat penting bagi HPS. Jika memungkinkan, pilihlah tempat kerja yang sesuai dengan preferensi Anda.

5. Berikan insentif  dan  self-reward

Setelah menyelesaikan tugas, berikan hadiah yang setara dengan kerja keras Anda, untuk menjaga motivasi bekerja.

6. Berkerja dengan fokus

Pastikan Anda memberikan perhatian penuh pada tugas yang sedang Anda kerjakan. Ingatlah bahwa  multitasking  bisa menurunkan kualitas hasil kerja Anda.

7. Pertimbangkan untuk mengambil freelance

Freelance memungkinkan Anda bekerja dalam waktu yang fleksibel, sehingga Anda dapat menentukan waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan.

Gaya bekerja ini cocok untuk tempramen HSP. Namun, tetap perhatikan pentingnya stabilitas dan tidak terlalu sering berpindah tempat.

Baca Juga: Crab Mentality: Pengertian, Contoh, dan Cara Mengatasi

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa  Highly Sensitive Person  memiliki karakteristik khusus yang sebenarnya dapat menjadi keunggulan di tempat kerja, seperti kemampuan diplomatis, berpikri kritis, kesadaran diri yang tinggi, dan  detail-oriented. 

Namun, di lingkungan kerja karyawan HSP kerap menghadapi bebragai tantangan seperti sensitif terhadap kritik, membutuhkan waktu istirahat yang cukup, dan mudah terbebani oleh lingkungan kerja yang  hectic. 

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi karyawan HSP, perusahaan dapat mempertimbangkan strategi seperti menerapkan fleksibilitas kerja, menyediakan ruang tenang, dan memberikan mereka waktu untuk memproses informasi.

Selain itu, penting juga untuk memberikan  feedback  yang konstruktif dan penghargaan.

Untuk membantu Anda dalam mengelola penghargaan kepada karyawan, Anda dapat menggunakan  software payroll   dan HR dari Gajihub.

Melalui  software  ini, Anda dapat mengelola bonus kinerja yang mungkin diberikan kepada HSP karena telah memberikan kontribusi terbaik.

Selain itu, Anda juga dapat mempermudah semua karyawan melalui fitur  employee self service ,  yang dapat mereka gunakan untuk presensi hingga pengajuan cuti dan izin secara mandiri.

Dengan demikian, baik karyawan dengan HSP maupun tidak, tidak perlu kerepotan dalam mengurus administrasi dan akan lebih fokus dalam bekerja.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

IMAGES

  1. Mengenal Proses Problem Solving di Dunia Kerja

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  2. Apa itu Problem dan Problem Solving Mengapa Hal itu Penting?

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  3. Problem Solving Apa itu Masalah Mengapa masalah perlu

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  4. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  5. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

  6. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    apa itu problem solving mengapa hal itu penting

VIDEO

  1. Solving Homogeneous Equations :Matrices

  2. Largest Local Values in a Matrix

  3. TIME AND WORK #GROUP4,2

  4. Unravel the Mystery: Can You Crack This Intriguing Riddle?

  5. Matematika Untuk Semua : Mengapa Bilangan 2023 Dituliskan Begitu?

  6. Most Important Questions (Helpful for RRB NTPC, RRB JE, SSC JE exams)| Class -24

COMMENTS

  1. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips ...

    Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini. Apa Itu Skill Problem Solving? Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini ...

  2. Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Mengapa Kemampuan Problem Solving itu Penting? Tidak dapat dipungkiri, semua orang pasti sering berhadapan dengan masalah. ... Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah hal tersebut benar-benar sebuah masalah atau tidak. Tak jarang pada sebuah masalah, kamu lebih terpaku dengan gejalanya daripada masalah yang sebenarnya.

  3. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

    Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak. Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih.

  4. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya. Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam ...

  5. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

    Skill problem solving sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam karier dan kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan ini, kita dapat: Meningkatkan Efisiensi: Dengan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai tugas. Meningkatkan Kreativitas: Proses pemecahan ...

  6. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Mengapa Skill Problem Solving Penting? Selain mengetahui apa itu problem solving, apakah Anda juga ingin tahu mengapa skill satu ini dibutuhkan di berbagai lini kehidupan, terutama saat berhubungan dengan pekerjaan? Hal ini karena problem solving tidak hanya mengatasi permasalahan yang ada, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis Anda.

  7. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  8. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.. Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change, pengertian problem ...

  9. Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

    Proses, Skill dan Metodenya. 0. () Namanya juga masih hidup, masalah pasti ada saja apalagi kalau menyangkut tempat kerja. Baik itu masalah teknis sampai masalah yang nonteknis, benar-benar membuat pusing. Namun dengan banyaknya masalah, justru bisa menjadi kesempatan buat karir melejit asal problem solving adalah skill yang harus kamu kuasai.

  10. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur.Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat.. Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving, melainkan setiap orang pun harus memilikinya.

  11. Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips ...

    Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving. Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net ...

  12. Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

    Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik. Terakhir Diperbarui: Februari 9, 2024 ... Mempelajari problem solving sangat penting dan dapat dilakukan dengan berbagai model dan metode. Daftar Isi. Munculnya permasalahan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita yang sedang bergelut di dalam bisnis maupun ...

  13. Pentingnya Keterampilan Problem Solving Bagi Individu

    Mindset seperti ini sangat penting untuk dimiliki, terutama bagi individu dewasa. Baca Juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya. 3. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Analisis. Untuk melakukan problem solving yang baik, individu harus melibatkan kemampuan berpikir kritis serta kemampuan analisis ...

  14. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...

  15. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    Nah, jika sudah tau apa itu problem solving, maka kamu juga harus tahu manfaat problem solving itu sendiri dan menerapkan di kehidupan sehari-hari. Pasalnya, manfaat dari memiliki kemampuan problem solving, sangat penting untuk dimiliki, entah sebagai apapun kamu. Mulai dari sebagai orang tua, guru, pebisnis, pelajar, mahasiswa, karyawan ...

  16. Pengertian Problem Solving dan 5 Manfaatnya Untuk Karir Anda

    Artikel ini akan membahas esensi dari "problem solving" atau pemecahan masalah, menjelaskan dengan jelas apa artinya. Dengan memahami dasar-dasar problem solving, kita dapat menggali lebih dalam tentang mengapa kemampuan ini begitu penting dalam setiap aspek kehidupan kita. Apa Itu Problem Solving?

  17. Pahami Pentingnya Problem Solving dan Ketahui Cara ...

    So, ubahlah caramu dalam menyikapi masalah tersebut dengan tidak panik, tetap tenang, analisislah masalah yang ada, dan fokuskan pikiran pada solusi apa yang tepat. 8. Tingkatkan kemampuan komunikasi. Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, sangat penting untuk melatih kemampuan komunikasi kamu sendiri.

  18. Apa itu Problem dan Problem Solving Mengapa Hal itu Penting?

    Pertanyaan: Apa itu problem dan problem solving mengapa hal itu penting? Jawaban: Problem adalah tantangan yang menghalangi pencapaian tujuan, sedangkan problem solving adalah proses menemukan solusi untuk tantangan tersebut. Keduanya penting karena membantu dalam pengambilan keputusan, peningkatan kreativitas, dan membangun hubungan yang lebih ...

  19. 7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk

    Problem solving merupakan keterampilan esensial yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan, baik secara personal maupun profesional. Kemampuan ini akan berperan penting saat kita menghadapi tantangan kompleks dalam pekerjaan, saat kita berusaha menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan pribadi dan keluarga, atau saat kita bertemu dengan ...

  20. Problem Solving: Skill Penting Agar Karir Meningkat

    Berikut ini beberapa proses dalam problem solving. 1. Identifikasi Masalah. Langkah pertama dalam memecahkan masalah apapun adalah mengidentifikasinya terlebih dahulu. Tahap ini memerlukan analisis situasi identifikasi masalah, evaluasi mengapa masalah itu terjadi, dan penilaian siapa yang dipengaruhi oleh masalah tersebut. 2.

  21. Problem Solving (Pemecahan Masalah)

    Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

  22. Problem Solving: Suatu Hal yang Penting Untuk Diasah, Ini Alasannya

    Hal tersebut menandakan Anda memiliki banyak kemampuan lain yang tersembunyi. 3. Penting Untuk Promosi. Memiliki skill problem solving adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh pemimpin. Untuk itu, bila Anda ingin mendapatkan promosi jabatan, maka Anda harus memiliki kemampuan ini.

  23. Pentingnya Kemampuan Problem Solving dalam Pekerjaan

    Hal ini disebabkan karena karyawan dengan kemampuan problem solving cenderung lebih mandiri dan tanggap menghadapi masalah ketika bekerja. Selain itu juga, seseorang yang memiliki skill ini akan cenderung berpikir cepat dalam mencari solusi dari suatu masalah yang timbul. Mengapa Kemampuan Problem Solving Penting?

  24. Mengenal Agility dan Penerapannya di Dunia Kerja Profesional

    Perkuat problem solving dan decision making Dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, seringkali muncul tantangan yang tidak terduga. Inilah mengapa kamu perlu untuk melatih problem solving serta decision making skill. Caranya, mulai pecahkan masalah-masalah kecil dalam keseharianmu dulu. Cobalah identifikasi dan analisis masalah tersebut.

  25. Highly Sensitive Person adalah Aset Perusahaan, Mengapa?

    Di tempat kerja, Anda mungkin dikenal karena kemampuan problem solving dengan memikirkan berbagai kemungkinan dan memberikan keputusan yang terbaik. 3. Kesadaran Diri yang Tinggi. HSP bisa merasakan dan mengenal emosinya sendiri. Hal ini disebabkan karena gen yang terkait dengan sensitivitas tinggi dapat meningkatkan pengalaman batin seseorang.