populix logo

  • Research Service
  • Consumer Trend Report
  • Poplite by Populix
  • Partnership @Poplite
  • Blog & Articles
  • Join Telegram Channel
  • Join Telegram Group

ID

  • Blog & Articles

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical thinking adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dengan lebih baik.

Seseorang yang menguasai soft skill ini biasanya mampu mengambil tindakan, menerima informasi, dan memecahkan masalah secara cermat dalam segala situasi.

Namun, perlu diketahui jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang beragam. Hal ini dikenal dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

Nah, jika Anda ingin mengembangkan kemampuan berpikir kritis , yuk pahami pengertian critical thinking hingga langkah-langkahnya di artikel berikut. Check it out!

Apa Itu Critical Thinking ?

Dalam Bahasa Indonesia, arti critical thinking adalah berpikir kritis atau dimaknai sebagai pola pikir seseorang agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Critical thinking adalah sebuah kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional terhadap sesuatu yang harus dipercaya atau sebelum melakukan suatu tindakan.

Jika dijabarkan lebih luas, critical thinking artinya sebuah kemampuan untuk berfikir secara mendalam, menghubungkan ide dengan pemikiran logika sehingga memperoleh keputusan yang terbaik. 

Seseorang yang memiliki pola pikir kritis tidak hanya berfokus pada gagasan yang dipikirkan saja, namun juga akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan sehingga menimbulkan solusi baru. 

Secara tidak langsung, critical thinking akan membuat Anda untuk melakukan identifikasi, membuat argumentasi, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Manfaat Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang bisa membantu untuk meningkatkan proses kerja dan juga menumbuhkan intuisi sosial.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat critical thinking lainnya yang bisa Anda peroleh saat menerapkannya di lingkungan pekerjaan, di antaranya:

1. Mempercepat Proses Penyesuaian Diri 

Seseorang yang menguasai kemampuan critical thinking akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. 

Seorang karyawan yang mampu berpikir kritis akan lebih mudah melakukan analisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah. 

Baca juga: Memahami Growth Mindset: Pengertian, Manfaat & Penerapannya  

2. Kemampuan yang Selalu Dibutuhkan

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat penting dan selalu dibutuhkan, terlepas dari apapun profesi Anda. 

Kemampuan ini tidak terbatas pada bidang subjek tertentu dan merupakan aset menjanjikan untuk mengembangkan karir yang lebih baik. 

3. Tidak Mudah Ditipu

Critical thinking adalah kemampuan yang membuat Anda dapat berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. 

Setiap fakta yang diambil adalah berdasarkan analisis mendalam terhadap fenomena di masyarakat. 

Hal ini yang membuat seseorang dengan pemikiran kritis tidak mudah tertipu oleh berbagai modus orang lain.

Dengan kemampuan berpikir kritis, Anda akan lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi dan tidak akan mudah mempercayai sesuatu sebelum melakukan analisis secara logis. 

4. Meningkatkan Kerjasama Tim

Seseorang yang memiliki pikiran terbuka, tidak kaku, dan bisa menerima pendapat orang lain akan lebih dihargai oleh rekan kerjanya. 

Anda akan dianggap sebagai rekan kerja yang baik apabila dapat menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. 

Nah, jika hubungan antara pegawai terjalin dengan baik, maka secara otomatis lingkungan pekerjaan akan lebih produktif dan dapat meningkatkan kerjasama tim secara kondusif. 

5. Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dalam sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan pekerjaan, tidak hanya dibutuhkan ide baru.

Namun, pegawai juga dituntut untuk memperhatikan detail lainnya seperti relevansi dan manfaat ide tersebut terhadap tugas yang sedang dijalankan.

Dalam hal ini, kemampuan berpikir kritis akan sangat berperan untuk melakukan evaluasi terhadap ide baru, memilih yang paling tepat, serta melakukan modifikasi jika diperlukan.

Baca juga: Pengertian Creative Thinking dan Tips Melatih Kemampuannya

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami pentingnya critical thinking , Anda perlu mengetahui apa saja penerapannya yang ada di sekitar. 

Berikut beberapa contoh critical thinking dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Kemampuan Analisis yang Tinggi

Contoh critical thinking yang pertama adalah memiliki kemampuan analisis tinggi.

Seseorang dengan pemikiran kritis dapat menemukan ide baru dan melakukan evaluasi mendalam terhadap suatu masalah.

Hal ini tentu sangat diperlukan saat berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk membuat keputusan dengan cepat. 

2. Responsif

Critical thinking adalah pola pikir yang membuat seseorang mampu menanggapi sesuatu secara cepat atau responsif.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada masa seperti saat ini, setiap pekerja akan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat. 

3. Meninjau Masalah

Poin terakhir dari contoh critical thinking adalah melakukan observasi atau mengamati suatu permasalahan. 

Kemampuan berpikir kritis yang tinggi akan membuat seseorang menjadi rasional dan logis, sehingga selalu memiliki alasan atas segala tindakan serta keputusannya. 

Baca juga: Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh  

Cara Membentuk Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang harus dikembangkan dan diterapkan secara intensif dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membentuk critical thinking, di antaranya:

1. Mengenali Masalah 

Tahap pertama dari membentuk critical thinking adalah mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar Anda. 

Biasanya, masalah muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti psikologis, lingkungan sekitar, maupun orang-orang yang ada di antara Anda.

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah masalah, Anda perlu memahami apa penyebab kemunculannya dan dampak yang akan ditimbulkan.

Anda juga harus bisa memposisikan diri sebagai apa dalam permasalahan tersebut.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang tentu memiliki masalah dalam hidupnya, jika Anda ingin membentuk critical thinking, maka perlu untuk menentukan skala prioritas dari permasalahan yang ada. 

Tentukan mana masalah paling mendesak dan perlu segera diselesaikan, serta yang masih bisa ditangguhkan. 

Misalnya, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah membeli rumah untuk orang tua, merencanakan dana pensiun, menabung untuk pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda bisa menentukan mana target yang perlu dicapai terlebih dahulu.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah mampu menentukan skala prioritas, langkah selanjutnya untuk melakukan critical thinking adalah mengumpulkan informasi dan melakukan analisis. 

Jangan membatasi pengetahuan Anda dan cari informasi sebanyak-banyaknya di bidang yang sedang diprioritaskan. 

Anda bisa menggali informasi dari beberapa sumber, seperti jurnal, literatur, buku, studi lapangan, pengalaman orang lain, dan sebagainya. 

Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka akan banyak pengetahuan untuk mengembangkan pemikiran Anda.

4. Mendengarkan Persepsi Orang Lain

Pada suatu kondisi, seringkali terdapat berbagai pendapat yang muncul dari orang di sekitar Anda. 

Dalam menghadapi hal tersebut, sebaiknya Anda tidak langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.

Anda perlu meninjau informasi tersebut dan membandingkan dengan berbagai sumber agar tidak salah dalam menerima persepsi orang lain.

Baca juga: Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat, Tips Agar Efektif  

5. Melakukan Analisis Data

Biasakan untuk melakukan analisis data yang Anda peroleh dan pastikan informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 

Bandingkan data yang Anda peroleh dengan berbagai sumber yang sudah ada agar semakin akurat dan valid. 

6. Mengambil Keputusan

Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk membentuk critical thinking adalah mengambil keputusan. 

Keputusan yang baik harus ditentukan berdasarkan lima tahapan di atas dan perlu diingat bahwa dengan memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka. 

Namun, jangan lupa untuk selalu mengingat di mana posisi Anda agar tidak terkesan terlalu ikut campur.

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Meskipun sering dianggap sama, analytical thinking dan critical thinking adalah dua hal yang berbeda.

Berikut ini perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking.

Analytical thinking sangat bermanfaat untuk menemukan solusi masalah yang kompleks dan menganalisis situasi.

Seseorang dapat menggunakan kemampuan ini dalam melakukan brainstorming ide-ide baru.

Sedangkan critical thinking cenderung lebih efektif dan bermanfaat untuk membantu seseorang mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu.

2. Penggunaan Fakta

Analytical thinking dan critical thinking adalah gaya berfikir yang mengutamakan kebenaran fakta untuk membantu mengevaluasi informasi.

Namun, cara penggunaan fakta tersebut berbeda. Analytical thinking cenderung menggunakan informasi untuk mendukung bukti.

Sedangkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka menyusun opini dan menentukan apakah ide tersebut masuk akal.

3. Proses Berpikir

Perbedaan terakhir antara analytical thinking dan critical thinking adalah berdasarkan arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi.

Analytical thinking lebih terfokus pada permasalahan, sedangkan critical thinking akan menganalisis mendalam untuk menemukan hubungannya secara mendetail.

Seseorang yang menerapkan analytical thinking cenderung berpindah dari satu pemikiran ke permasalahan lainnya secara lurus. 

Sedangkan critical thinking akan menganalisis secara terus-menerus hingga menemukan kesimpulan yang paling tepat.

Itu dia penjelasan tentang arti critical thinking, manfaat, contoh, cara membentuk, dan perbedaannya dengan analytical thinking.

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam lingkup pekerjaan maupun di kehidupan pribadi.

Menerapkan critical thinking akan membuat Anda bisa membuat keputusan dengan lebih cermat dan menghindari risiko buruk yang dapat terjadi. 

Semoga informasinya bermanfaat! Temukan artikel lainnya seputar pengembangan bisnis dan strategi pemasaran hanya di Populix .

Baca juga: Etos Kerja: Pengertian, Manfaat hingga Cara Menumbuhkannya

critical thinking dalam bahasa indonesia

Subscribe to our newsletter to get the latest updates & amazing offers deliverd directly to your email

Upgraded.id

  • Akademi Digital Marketing Upgraded
  • Privacy Policy
  • Terms of Use

Critical Thinking : Pengertian, Manfaat, Jenis, & Cara Mengembangkan

Annisa Ismi

Share this :

Critical Thinking : Pengertian, Manfaat, Jenis, & Cara Mengembangkan

Kemampuan critical thinking lebih dari sekadar menerima informasi begitu saja, namun kemampuan ini melibatkan analisis, interpretasi, dan evaluasi informasi untuk membentuk penilaian dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga tidak mengherankan apabila kemampuan critical thinking telah menjadi aset yang berharga baik di ranah profesional maupun pribadi.

Memahami esensi critical thinking, manfaat, jenis, dan metode untuk mengembangkan keterampilan ini sangat penting untuk sukses di dunia saat ini.

Dengan mengasah kemampuan critical thinking, Anda dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan ketangkasan kognitif secara keseluruhan. Mari selami seluk-beluk critical thinking untuk mengungkap esensi sebenarnya dan membuka potensi transformatifnya.

pengertian critical thinking

Pengertian Critical Thinking 

Critical Thinking adalah kemampuan seseorang untuk secara kritis menganalisa suatu situasi, informasi, atau masalah, kemudian membuat keputusan atau solusi berdasarkan pemikiran yang logis dan rasional.

Dalam dunia profesional dan akademis, keterampilan critical thinking sangat penting dalam memecahkan masalah kompleks dan mengambil keputusan yang tepat.

Sementara dalam dunia pendidikan, critical thinking adalah kemampuan yang diajarkan dan dikembangkan melalui berbagai metode pembelajaran, seperti diskusi, analisis kasus, atau tugas reflektif.

Sedangkan dalam dunia kerja, keterampilan critical thinking sangat dicari oleh perusahaan karena dapat membantu dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan kinerja.

Saat ini, banyak organisasi dan lembaga pendidikan yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan critical thinking sebagai bagian penting dari proses pembelajaran dan pengembangan karyawan.

Dengan memiliki kemampuan critical thinking yang kuat, seseorang dapat menjadi lebih efektif dalam menghadapi permasalahan kompleks dan mencapai tujuan dengan lebih baik.

Keuntungan Memiliki Kemampuan Critical Thinking Dalam Kehidupan Sehari-hari

Keuntungan Memiliki Kemampuan Critical Thinking Dalam Kehidupan Sehari-hari

Di dunia yang dibanjiri dengan informasi dan opini, kemampuan untuk critical thinking telah menjadi keterampilan yang sangat penting untuk menghadapi tantangan sehari-hari.

Mulai dari membuat keputusan penting hingga memecahkan masalah yang rumit, memiliki keterampilan critical thinking yang kuat dapat memberdayakan untuk menghadapi kehidupan dengan perspektif yang lebih tajam dan hasil yang lebih baik.

Kemampuan ini mengacu pada kemampuan menganalisis informasi secara objektif dan membuat penilaian yang beralasan berdasarkan bukti. Meskipun critical thinking sering dikaitkan dengan lingkungan akademis, manfaatnya jauh lebih banyak di kehidupan sehari-hari.

Dengan mengasah kemampuan critical thinking, Anda dapat meningkatkan hubungan, prospek karier, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Mari kita pelajari keuntungan dari mengembangkan keterampilan yang tak ternilai ini dan jelajahi bagaimana keterampilan ini dapat berdampak positif pada kehidupan sehari-hari.

1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Critical thinking adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan oleh setiap orang untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara keseluruhan.

Kemampuan untuk berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menafsirkan informasi secara efektif, yang mengarah pada kemampuan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik.

Critical thinking juga melibatkan kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara efektif. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, individu dapat meningkatkan kemampuan analitis mereka dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti dan penalaran.

2. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah

Critical thinking adalah keterampilan penting yang memungkinkan seseorang untuk menganalisa dan mengevaluasi informasi untuk membuat keputusan yang tepat.

Dalam pemecahan masalah, memiliki keterampilan critical thinking yang kuat dapat sangat meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah yang kompleks secara efisien.

Critical thinking memungkinkan seseorang untuk menimbang pilihan yang berbeda, menilai hasil yang mungkin terjadi, dan membuat keputusan yang tepat.

Dengan menganalisa masalah secara kritis, Anda dapat mengidentifikasi akar masalah dan mempertimbangkan berbagai strategi untuk mengatasinya secara efektif.

Critical thinking juga melibatkan penguraian masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola untuk lebih memahami masalah yang dihadapi.

Pendekatan ini memungkinkan individu untuk mengembangkan solusi kreatif dan berpikir di luar kebiasaan untuk memecahkan masalah secara efisien.

3. Evaluasi Informasi dari Berbagai Media

Di era digital saat ini, kita terus-menerus dibombardir dengan informasi dari berbagai sumber media seperti media koran, platform media sosial, dan artikel online.

Dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia di ujung jari kita, menjadi semakin penting untuk memiliki kemampuan critical thinking yang kuat untuk mengevaluasi kredibilitas dan validitas informasi yang disajikan kepada kita.

Salah satu keuntungan utama dari memiliki keterampilan critical thinking adalah kemampuan untuk membedakan fakta dari berita palsu.

Dengan maraknya berita palsu dan informasi yang salah yang menyebar dengan cepat di dunia maya, sangat penting bagi kita untuk dapat menganalisis secara kritis informasi yang kita temukan.

Dengan mengajukan pertanyaan, memverifikasi sumber, dan menimbang bukti, individu dengan kemampuan critical thinking yang kuat akan lebih siap untuk memisahkan kebenaran dari kepalsuan.

Selain itu, keterampilan critical thinking memungkinkan individu untuk mengenali bias dan manipulasi dalam pesan media. Media sering kali memiliki agenda atau bias mereka sendiri, dan penting untuk dapat mengidentifikasi ketika informasi disajikan dengan cara yang berat sebelah atau menyesatkan.

Dengan mengevaluasi secara kritis isi dan nada pesan media, individu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan menghindari terpengaruh oleh pemberitaan yang bias.

Selain itu, memiliki kemampuan critical thinking yang kuat dapat membantu individu menghindari menjadi korban misinformasi dan propaganda.

Di era di mana informasi yang salah dapat menyebar dengan cepat dan memiliki konsekuensi yang serius, sangat penting untuk dapat memeriksa fakta informasi dan critical thinking tentang sumber dan motif di balik informasi yang disajikan.

Dengan mendekati informasi dengan pandangan kritis, individu dapat melindungi diri mereka sendiri secara lebih efektif agar tidak disesatkan atau dimanipulasi.

4. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Keterampilan critical thinking sangat penting dalam dunia yang serba cepat. Keterampilan ini tidak hanya membantu kita menganalisa dan mengevaluasi informasi secara efektif, tetapi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan komunikasi kita.

Salah satu keuntungan utama memiliki keterampilan critical thinking dalam hal komunikasi adalah kemampuan untuk memproses informasi secara akurat.

Ketika kita mampu berpikir kritis tentang informasi yang disajikan kepada kita, kita dapat lebih memahami relevansi, validitas, dan konteks informasi.

Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan mengartikulasikan pikiran dan gagasan kita dengan cara yang logis dan koheren.

Selain itu, keterampilan critical thinking membantu kita mengajukan pertanyaan yang tepat dan menantang asumsi. Ketika kita terlibat dalam percakapan atau diskusi, memiliki kemampuan untuk mempertanyakan dan menganalisis informasi membantu kita mengungkap wawasan dan perspektif yang lebih dalam.

Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang dibahas, tetapi juga memperkaya kualitas komunikasi kita dengan orang lain.

Selain itu, keterampilan critical thinking memungkinkan kita untuk mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian. Dengan menerapkan prinsip-prinsip berpikir kritis, kita dapat menyaring informasi yang tidak relevan dan fokus pada poin-poin penting, sehingga menghasilkan interaksi yang lebih bermakna dan konstruktif.

Tingkat keterlibatan dan ketajaman ini dapat meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi secara efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.

5. Kemudahan Menyelesaikan Masalah

Keterampilan critical thinking sangat penting dalam dunia yang serba cepat saat ini. Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi, semuanya sangat penting untuk pemecahan masalah yang efektif. 

Keterampilan critical thinking memungkinkan seseorang untuk mendekati masalah dengan cara yang sistematis dan logis. Dengan menganalisis dan mengevaluasi informasi, individu dapat membuat keputusan yang tepat yang lebih mungkin mengarah pada hasil yang sukses.

Pemikir yang kritis dapat mempertimbangkan semua opsi yang memungkinkan, menimbang pro dan kontra, dan memilih tindakan terbaik.

Memiliki kemampuan critical thinking yang kuat juga dapat membuat pemecahan masalah menjadi lebih mudah. Pemikir kritis mampu memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah.

Dengan mendekati masalah dengan cara yang sistematis dan terstruktur, individu dapat mengembangkan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah yang mendasarinya.

ciri-ciri critical thinking

Ciri-ciri Critical Thinking

Apakah Anda sering merasa kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat atau menganalisis situasi secara kritis? Mengembangkan keterampilan critical thinking sangat penting saat ini di mana informasi yang berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan kebingungan.

Critical thinking memungkinkan seseorang untuk mengevaluasi informasi secara objektif, mempertanyakan asumsi, dan membuat penilaian yang baik berdasarkan bukti.

Kemampuan critical thinking tidak hanya untuk kepentingan akademis, kemampuan ini merupakan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi setiap aspek kehidupan Anda, mulai dari pemecahan masalah dalam karier hingga membuat pilihan yang bijak dalam kehidupan pribadi.

Dengan mengenali karakteristik utama dari critical thinking, Anda dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan dan menghadapi tantangan dengan pola pikir yang lebih analitis.

Mari pelajari ciri-ciri khas yang mendefinisikan pemikiran kritis dan bagaimana Anda dapat mengembangkannya untuk meningkatkan kemampuan kognitif Anda.

1. Memiliki Rasa Penasaran

Keingintahuan sering disebut sebagai pemantik yang memicu pemikiran kritis. Tanpa rasa ingin tahu yang alami tentang dunia di sekitar kita, akan sulit untuk terlibat dalam analisis dan pemecahan masalah yang bijaksana. 

Salah satu aspek kunci dari pemikiran kritis adalah terbuka terhadap ide dan perspektif baru. Individu yang memiliki rasa ingin tahu secara alami cenderung mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dan mempertimbangkan cara berpikir alternatif.

Rasa ingin tahu juga mendorong individu untuk mencari jawaban dan informasi. Mereka yang memiliki karakteristik ini tidak takut untuk mengajukan pertanyaan, meskipun pertanyaan tersebut mungkin tampak mendasar atau jelas.

Seseorang yang memiliki kemampuan critical thinking memiliki rasa ingin tahu memiliki rasa haus akan pengetahuan dan terus mencari kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mereka tidak puas dengan pemahaman tingkat permukaan dan berusaha untuk menggali lebih dalam topik yang kompleks.

Keingintahuan juga mendorong pola pikir pemecahan masalah, karena individu termotivasi untuk menemukan solusi dan mengeksplorasi berbagai pendekatan terhadap tantangan. Karakteristik ini sangat penting bagi para pemikir kritis yang perlu menganalisis situasi dan membuat keputusan yang tepat.

2. Memiliki Sifat Analisa 

Critical thinking adalah keterampilan berharga yang melibatkan analisis informasi dan membuat penilaian yang beralasan. Salah satu karakteristik utama dari pemikiran kritis adalah memiliki sifat analitis.

Individu yang memiliki kemampuan critical thinking mampu memecah masalah atau informasi yang kompleks menjadi komponen-komponen yang lebih kecil untuk memahami dan mengevaluasinya secara menyeluruh.

Mereka mampu mengidentifikasi pola, koneksi, dan hubungan antara berbagai informasi, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai kesimpulan yang logis dan membuat keputusan yang tepat.

Pemikir analitis juga memiliki rasa ingin tahu dan berpikiran terbuka, selalu berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi dan mengeksplorasi perspektif yang berbeda sebelum membentuk opini mereka sendiri.

Mereka mampu menilai kredibilitas dan validitas sumber secara objektif, memastikan untuk memisahkan fakta dari opini.

Selain itu, individu dengan sifat analitis berorientasi pada detail dan terorganisir, memperhatikan detail terkecil sekalipun dan memastikan tidak ada yang terlewatkan dalam analisis mereka.

Mereka mampu mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan skenario, menimbang pro dan kontra dari masing-masing sebelum sampai pada kesimpulan yang matang.

Dengan mengasah kemampuan critical thinking dan mengembangkan pola pikir analitis, individu dapat menjadi pemecah masalah, pengambil keputusan, dan inovator yang lebih baik, yang pada akhirnya mengarah pada kesuksesan dalam berbagai usaha.

3. Selalu Melakukan Introspeksi Diri

Keterampilan critical thinking adalah komponen penting dari pertumbuhan pribadi dan profesional. Salah satu karakteristik utama untuk mengasah keterampilan ini adalah secara konsisten melakukan introspeksi diri.

Introspeksi diri melibatkan melihat ke dalam diri sendiri untuk menganalisis dan memahami pikiran, keyakinan, dan tindakan seseorang untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan memecahkan masalah secara efektif. 

Kesadaran diri sangat penting untuk mengembangkan keterampilan critical thinking. Dengan memahami bias, asumsi, dan keterbatasan Anda sendiri, Anda dapat mendekati masalah dan situasi dengan pikiran yang lebih terbuka.

Kesadaran diri memungkinkan untuk mengenali kapan Anda mungkin mengambil kesimpulan atau membuat keputusan berdasarkan emosi daripada logika.

Meluangkan waktu untuk merenungkan pikiran dan tindakan Anda adalah aspek kunci dari introspeksi diri. Refleksi memungkinkan untuk mengevaluasi keputusan dan hasil di masa lalu, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan belajar dari pengalaman Anda.

Dengan merefleksikan proses berpikir, Anda dapat meningkatkan kemampuan critical thinking dan membuat pilihan yang lebih bijaksana di masa depan.

Keingintahuan sangat penting untuk mengembangkan kemampuan critical thinking. Dengan mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan mengeksplorasi perspektif yang berbeda, Anda dapat memperluas pengetahuan dan menyesuaikan pemikiran Anda.

Individu yang memiliki rasa ingin tahu lebih cenderung menantang asumsi, mempertimbangkan sudut pandang alternatif, dan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah.

Terlibat dalam introspeksi diri memungkinkan Anda untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Dengan menganalisis proses berpikir Anda, mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan, dan mencari umpan balik dari orang lain, Anda dapat mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk memecahkan masalah yang kompleks.

Introspeksi diri memungkinkan Anda untuk berpikir kritis, mengevaluasi solusi yang berbeda, dan membuat keputusan berdasarkan alasan dan bukti.

4. Observasi

Observasi adalah komponen kunci dari keterampilan berpikir kritis, karena melibatkan kemampuan untuk mengumpulkan informasi melalui indera, menganalisis, dan menarik kesimpulan.

Individu dengan kemampuan berpikir kritis yang kuat mahir dalam melakukan pengamatan dan menafsirkan dunia di sekitar mereka dengan cara yang bijaksana dan analitis.

Salah satu karakteristik memiliki keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk memperhatikan detail. Ketika melakukan pengamatan, individu dengan keterampilan berpikir kritis yang kuat memperhatikan detail terkecil sekalipun yang mungkin luput dari perhatian orang lain.

Mereka mampu mengidentifikasi pola, tren, dan ketidaksesuaian yang dapat memberikan wawasan yang berharga dan menginformasikan proses pengambilan keputusan mereka.

Karakteristik lain dari memiliki keterampilan berpikir kritis adalah kemauan untuk mempertanyakan asumsi dan berpikir kritis tentang informasi yang disajikan.

Individu dengan kemampuan berpikir kritis yang kuat tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi mereka mengevaluasinya, mempertimbangkan perspektif yang berbeda, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menyelidik untuk mengungkap potensi bias atau ketidakakuratan.

Selain itu, individu dengan kemampuan berpikir kritis yang kuat berpikiran terbuka dan ingin tahu, sehingga mereka dapat melakukan observasi dengan rasa keingintahuan dan keinginan untuk belajar lebih banyak.

Mereka bersedia mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, menerima ide-ide baru, dan mengeksplorasi penjelasan alternatif, daripada hanya mengandalkan gagasan atau keyakinan yang sudah ada sebelumnya.

5. Berpikiran Terbuka

Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam dunia yang kompleks dan serba cepat saat ini. Salah satu karakteristik utama untuk memiliki keterampilan berpikir kritis adalah berpikiran terbuka.

Keterbukaan pikiran adalah kesediaan untuk mempertimbangkan ide, perspektif, dan informasi baru tanpa secara otomatis menolaknya. 

Berpikiran terbuka memungkinkan individu untuk mempertimbangkan sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Dengan berpikiran terbuka, individu dapat menghindari terjebak dalam pola pikir yang sempit dan dapat mengeksplorasi berbagai kemungkinan.

Individu yang berpikiran terbuka sangat ingin belajar dan memperluas pengetahuan mereka. Mereka tidak takut untuk mengakui ketika mereka salah atau ketika mereka perlu mencari lebih banyak informasi.

Kemauan untuk belajar ini memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka dan membuat keputusan dengan informasi yang lebih baik.

Keterbukaan pikiran juga membantu individu untuk menolak bias dan prasangka. Dengan bersikap terbuka terhadap ide-ide dan perspektif baru, individu dapat menghindari membuat penilaian berdasarkan gagasan atau stereotip yang telah terbentuk sebelumnya.

Sebaliknya, mereka dapat mendekati situasi dengan pola pikir yang jernih dan tidak bias, yang sangat penting untuk berpikir kritis.

Individu yang berpikiran terbuka lebih mudah beradaptasi dan fleksibel dalam berpikir. Mereka mampu menyesuaikan sudut pandang mereka berdasarkan informasi baru atau keadaan yang berubah.

Kemampuan beradaptasi ini sangat penting dalam dunia yang berubah dengan cepat saat ini, di mana ide-ide dan teknologi baru terus bermunculan.

Keterbukaan pikiran mendorong kolaborasi dan kerja sama tim. Dengan bersikap terbuka terhadap perspektif yang berbeda, individu dapat bekerja secara efektif dengan orang lain dan membangun ide satu sama lain. Pendekatan kolaboratif ini dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan hasil yang lebih baik.

cara mengembangkan kemampuan critical thinking

Cara Mengembangkan Kemampuan Critical Thinking

Apakah Anda sering merasa kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat atau menganalisis situasi secara kritis? Mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang kuat sangat penting di dunia yang serba cepat saat ini di mana informasi yang berlebihan dapat mengaburkan penilaian dan mengarah pada pilihan yang buruk.

Di era digital di mana opini berlimpah dan fakta dapat terdistorsi, mengasah kemampuan Anda untuk berpikir kritis menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Apakah Anda seorang pelajar, profesional, atau hanya mencari pertumbuhan pribadi, memperoleh dan mengasah kemampuan berpikir kritis dapat membuat Anda berbeda dalam berbagai aspek kehidupan.

Berpikir kritis lebih dari sekadar memecahkan masalah; berpikir kritis melibatkan pemeriksaan situasi dari berbagai sudut, mempertimbangkan bukti sebelum membuat kesimpulan, dan mempertanyakan asumsi.

Dengan mengembangkan keterampilan ini, Anda dapat meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kreativitas, dan pada akhirnya menavigasi kompleksitas kehidupan dengan kejelasan dan kepercayaan diri.

1. Perbanyak Membaca Buku

Membaca bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga merupakan alat yang berharga untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Apakah Anda lebih menyukai fiksi, non-fiksi, self-help, atau genre lainnya, membaca buku dan menyelami isinya dapat membantu mempertajam pikiran dan memperluas perspektif Anda.

Ketika Anda membaca buku, Anda terpapar pada pemikiran, ide, dan perspektif penulisnya. Paparan terhadap sudut pandang yang berbeda ini dapat menantang keyakinan dan asumsi Anda sendiri, memaksa Anda untuk berpikir kritis tentang mengapa Anda memegang pendapat tertentu dan apakah pendapat tersebut didasarkan pada alasan yang kuat.

Buku-buku sering kali membahas ide-ide dan tema-tema kompleks yang membutuhkan analisis dan interpretasi yang cermat.

Dengan terlibat dengan ide-ide kompleks ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mensintesis informasi, mengevaluasi argumen, dan berpikir kritis tentang dunia di sekitar Anda.

Membaca juga membutuhkan keterlibatan aktif dengan teks, saat Anda berusaha memahami argumen penulis, mengidentifikasi poin-poin penting, dan menganalisis bukti yang disajikan.

Proses menganalisis dan mensintesis informasi ini dapat membantu mengembangkan kemampuan analisa dan meningkatkan kemampuan untuk berpikir kritis di area lain dalam hidup Anda.

Membaca secara teratur juga dapat membantu memperluas kosakata Anda dan meningkatkan pengetahuan Anda tentang berbagai topik.

Basis pengetahuan yang luas ini dapat memberi Anda alat yang Anda butuhkan untuk berpikir kritis tentang isu-isu yang kompleks dan membentuk opini yang terinformasi dengan baik.

Saat Anda membaca, Anda akan bertemu dengan tokoh-tokoh yang menghadapi dilema, konflik, dan tantangan yang membutuhkan pemikiran kritis untuk menyelesaikannya.

Dengan mengikuti karakter-karakter ini dalam perjalanan mereka, Anda dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah Anda sendiri dan belajar untuk mendekati situasi yang sulit dengan pandangan yang kritis. 

2. Bergaul dengan Orang Baru

Berpikir kritis adalah keterampilan berharga yang memungkinkan seseorang untuk menganalisis informasi secara objektif dan membuat keputusan yang tepat.

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan bergaul dengan orang-orang baru. Dengan terlibat dalam percakapan dengan individu yang berbeda, Anda akan terpapar dengan perspektif, ide, dan cara berpikir baru.

Ketika Anda berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang, budaya, dan profesi yang berbeda, Anda akan terpapar dengan berbagai perspektif.

Paparan ini dapat menantang keyakinan dan asumsi Anda yang sudah ada, sehingga mendorong Anda untuk berpikir kritis tentang pandangan Anda sendiri.

Selain itu, terlibat dalam diskusi dengan orang baru dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Dengan mendengarkan sudut pandang yang berbeda dan mempertimbangkan solusi alternatif, Anda dapat melatih otak Anda untuk berpikir kreatif dan kritis saat menghadapi tantangan.

Berinteraksi dengan orang baru dapat mempertajam kemampuan berpikir analitis Anda. Dengan mengajukan pertanyaan, mengevaluasi informasi, dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, Anda belajar untuk menganalisis situasi dengan lebih teliti dan membuat keputusan yang tepat.

Bergaul dengan orang-orang baru dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan. Dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dan menimbang pilihan yang berbeda, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan rasional.

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk berpikir kritis. Dengan terlibat dalam percakapan dengan orang baru, Anda dapat berlatih mengartikulasikan pikiran dan ide Anda dengan jelas, serta mendengarkan orang lain secara aktif. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mengekspresikan diri secara koheren dan persuasif. 

3. Pergi ke Tempat Baru

Bepergian ke tempat baru dapat menjadi petualangan yang mengasyikkan, tetapi tahukah Anda bahwa hal itu juga dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis? Menjelajahi lingkungan, budaya, dan bahasa yang tidak dikenal dapat menantang pikiran Anda dan mendorong untuk berpikir dengan cara yang baru dan kreatif.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pergi ke tempat baru dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan berpikir kritis:

Bepergian ke tempat baru mengharuskan Anda untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak dikenal, entah itu menavigasi transportasi umum di kota asing atau mencoba makanan baru.

Kemampuan beradaptasi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mengajarkan Anda untuk berpikir secara mandiri ketika dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga.

Mengalami budaya baru dapat membuat terpapar pada cara berpikir dan hidup yang berbeda, sehingga memperluas perspektif Anda tentang dunia.

Dengan berinteraksi dengan penduduk setempat dan mempelajari adat istiadat serta kepercayaan mereka, Anda dapat mengembangkan pendekatan yang lebih terbuka dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Saat bepergian ke tempat baru, Anda mungkin perlu berkomunikasi dalam bahasa yang bukan bahasa Anda. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi, karena Anda belajar mengekspresikan diri dengan jelas dan mengatasi hambatan bahasa.

Komunikasi yang efektif adalah aspek kunci dari pemikiran kritis, karena memungkinkan untuk menyampaikan pemikiran dan ide kepada orang lain.

Menjelajahi tempat-tempat baru dapat memicu kreativitas Anda dan menginspirasi pemikiran yang inovatif. Dengan membenamkan diri di lingkungan yang tidak biasa, Anda dapat keluar dari zona nyaman dan mengembangkan cara-cara baru untuk mendekati masalah. Pemikiran kreatif ini dapat membantu Anda menemukan solusi unik dan berpikir di luar kebiasaan.

4. Kurangi Bermain Sosial Media

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meskipun platform media sosial menawarkan banyak manfaat seperti tetap terhubung dengan teman dan keluarga, mengakses berita dan informasi, serta berjejaring dengan para profesional, media sosial juga memiliki kekurangan. Salah satu kelemahan utamanya adalah bahwa hal itu dapat menghambat kemampuan kita untuk berpikir kritis.

Langkah pertama untuk berpikir kritis dengan mengurangi penggunaan media sosial adalah dengan menetapkan batas waktu yang Anda habiskan di platform ini.

Dengan membatasi penggunaan media sosial secara sadar, Anda bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk kegiatan yang mendorong pemikiran kritis, seperti membaca buku, terlibat dalam diskusi intelektual, atau kegiatan pemecahan masalah.

Daripada menelusuri feed media sosial Anda, pertimbangkan untuk terlibat dalam aktivitas offline yang merangsang otak Anda dan mendorong pemikiran kritis.

Hal ini bisa mencakup hobi seperti melukis, menulis, memainkan alat musik, atau memecahkan teka-teki. Dengan berfokus pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi dan kreativitas, Anda dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Ketika Anda menggunakan media sosial, perhatikan informasi yang Anda temukan dan pertanyakan keakuratan dan validitasnya.

Tidak semua yang Anda lihat di media sosial itu benar atau dapat diandalkan, jadi penting untuk mengevaluasi konten secara kritis sebelum menerimanya sebagai fakta. Carilah berbagai sumber dan perspektif sebelum membentuk opini tentang topik tertentu.

Media sosial sering kali menciptakan ruang gema di mana kita hanya terpapar dengan informasi yang mengonfirmasi keyakinan dan bias yang kita miliki.

Untuk berpikir kritis, penting untuk menantang keyakinan-keyakinan ini dan mencari sudut pandang yang beragam. Berinteraksilah dengan orang-orang yang memiliki pendapat berbeda dengan Anda, bacalah artikel dari berbagai sudut pandang, dan terbukalah untuk mengubah pikiran Anda berdasarkan informasi baru.

5. Melakukan Meditasi Secara Rutin

Meditasi sering dikaitkan dengan meningkatkan relaksasi dan mengurangi stres, tetapi tahukah Anda bahwa meditasi juga dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis?

Dengan memasukkan meditasi ke dalam rutinitas harian Anda, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memecahkan masalah secara efektif.

Meditasi melibatkan pelatihan pikiran Anda untuk fokus pada momen saat ini, apakah itu napas atau objek tertentu. Dengan melatih perhatian penuh dalam meditasi, Anda dapat meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang sedang dikerjakan dan menghindari gangguan, yang sangat penting untuk berpikir kritis.

Melalui meditasi, Anda dapat mengembangkan rasa kejernihan dan perspektif yang memungkinkan Anda untuk berpikir lebih objektif tentang suatu situasi.

Dengan mengembangkan pikiran yang tenang dan fokus, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan mempertimbangkan pro dan kontra dari berbagai pilihan dan mempertimbangkan konsekuensi potensial.

Meditasi mendorong refleksi diri dan introspeksi, yang dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pikiran dan emosi Anda.

Dengan menjadi lebih sadar diri, Anda dapat mengenali asumsi dan prasangka Anda sendiri, sehingga Anda dapat mendekati masalah dengan pola pikir yang lebih terbuka dan tidak bias.

jenis jenis critical thinking yang perlu kamu miliki

Jenis-jenis Critical Thinking yang Perlu Kamu Miliki

Berpikir kritis adalah keterampilan yang sangat penting untuk menavigasi kompleksitas dunia modern. Mulai dari pengambilan keputusan hingga pemecahan masalah, memiliki kemampuan berpikir kritis yang kuat dapat secara signifikan memengaruhi kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Namun, apa sebenarnya jenis pemikiran kritis yang penting untuk dikembangkan agar dapat berkembang di lingkungan yang serba cepat dan penuh informasi saat ini? Mari kita pelajari berbagai aspek pemikiran kritis yang perlu Anda kuasai untuk unggul dalam upaya pribadi dan profesional Anda.

Di dunia yang dipenuhi dengan beragam pendapat, perubahan yang cepat, dan tantangan yang kompleks, kemampuan untuk berpikir kritis menjadi sangat penting.

Berpikir kritis melibatkan analisis informasi secara objektif, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan bukti, bukan emosi atau bias.

Meskipun banyak orang mungkin menganggap berpikir kritis sebagai keterampilan satu dimensi, pada kenyataannya, ini mencakup berbagai jenis keterampilan yang berbeda yang penting untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif.

Baik itu pemikiran analitis, pemikiran kreatif, atau pemikiran praktis, setiap jenis memainkan peran unik dalam membantu individu menavigasi kompleksitas dunia saat ini.

Dengan memahami dan mengasah berbagai jenis pemikiran kritis ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menghadapi tantangan dengan pola pikir strategis. 

1. Analytical Thinking

Berpikir analitis adalah keterampilan penting yang memungkinkan individu untuk memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola untuk menghasilkan solusi.

Hal ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah utama, mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis data, dan menarik kesimpulan yang berarti.

Meskipun beberapa orang mungkin menganggap pemikiran analitis sebagai sesuatu yang diperuntukkan bagi para akademisi atau profesional di bidang khusus, kenyataannya pemikiran analitis memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, pemikiran analitis dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih baik, memecahkan masalah dengan lebih efektif, dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara keseluruhan.

Apakah Anda sedang mencoba merencanakan anggaran, membuat keputusan besar dalam hidup, atau bahkan hanya memutuskan apa yang akan dimakan untuk makan malam, pemikiran analitis dapat diterapkan pada berbagai situasi.

Sebagai contoh, katakanlah Anda sedang mencoba untuk memutuskan membeli mobil baru. Alih-alih hanya memilih opsi pertama yang menarik perhatian, Anda bisa menerapkan pemikiran analitis dengan meneliti berbagai merek dan model, membandingkan fitur dan harga, mempertimbangkan faktor-faktor seperti efisiensi bahan bakar dan biaya perawatan, dan pada akhirnya membuat keputusan yang tepat berdasarkan kriteria yang objektif.

Selain itu, pemikiran analitis dapat membantu dalam mengidentifikasi pola dan tren dalam data, yang dapat berguna di berbagai bidang seperti keuangan pribadi, kesehatan dan kebugaran, dan bahkan hubungan.

Dengan menganalisis kebiasaan belanja, melacak rutinitas olahraga, atau mengevaluasi pola komunikasi, individu dapat memperoleh wawasan berharga yang dapat mengarah pada perubahan dan peningkatan positif dalam kehidupan sehari-hari.

2. Komunikasi yang Baik

Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika Anda berinteraksi dengan keluarga, teman, kolega, atau bahkan orang asing.

Komunikasi yang efektif dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik, menyelesaikan konflik, dan menyampaikan pikiran dan ide Anda dengan jelas. 

Salah satu aspek terpenting dari komunikasi yang baik adalah mendengarkan secara aktif. Ini berarti berkonsentrasi penuh pada apa yang dikatakan orang lain, daripada memikirkan tanggapan atau menyela.

Dengan mempraktikkan mendengarkan secara aktif, Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai pemikiran dan pendapat orang lain, yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat.

Saat berkomunikasi dengan orang lain, penting untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas. Hindari menggunakan jargon, bahasa yang rumit, atau penjelasan yang bertele-tele.

Sebaliknya, fokuslah untuk menyampaikan maksud Anda dengan cara yang sederhana dan lugas. Hal ini akan membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan bahwa pesan Anda diterima secara efektif.

Komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara, juga dapat memainkan peran penting dalam komunikasi yang efektif.

Perhatikan bahasa tubuh Anda dan cobalah untuk mempertahankan postur tubuh yang terbuka dan ramah. Lakukan kontak mata, senyuman, dan gunakan gerak tubuh untuk menyempurnakan pesan Anda serta menyampaikan ketertarikan dan keterlibatan.

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Dengan mempraktikkan empati dalam interaksi sehari-hari, Anda menunjukkan bahwa Anda peduli dengan emosi dan pengalaman orang lain.

Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan hubungan yang baik, yang mengarah pada hubungan yang lebih bermakna dan memuaskan.

Keterampilan komunikasi yang baik juga melibatkan kemampuan beradaptasi dalam situasi yang berbeda dan dengan orang yang berbeda.

Perhatikan kebutuhan dan preferensi orang yang Anda ajak berkomunikasi dan sesuaikan gaya komunikasi Anda. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa pesan Anda diterima secara positif dan efektif.

3. Creative Thinking

Keterampilan berpikir kreatif adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari, baik saat Anda mengerjakan proyek di tempat kerja, memecahkan masalah di rumah, atau sekadar mencoba memikirkan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan di akhir pekan. Jadi, apa sebenarnya keterampilan berpikir kreatif itu dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Kreativitas adalah tentang berpikir di luar kebiasaan, memunculkan ide-ide unik, dan menemukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan. Hal ini melibatkan melepaskan diri dari pola pikir konvensional dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk mendekati suatu situasi.

Keterampilan berpikir kreatif dapat membantu menemukan solusi orisinal untuk masalah yang mungkin tampak tidak dapat dipecahkan pada awalnya.

Dengan berpikir kreatif, Anda dapat menjelajahi berbagai sudut pandang, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan memikirkan pendekatan yang tidak konvensional untuk mengatasi masalah tersebut.

Saat dihadapkan pada keputusan yang sulit, keterampilan berpikir kreatif dapat membantu Anda menimbang pro dan kontra, berpikir di luar kebiasaan, dan mempertimbangkan alternatif inovatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. Hal ini dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih efektif dan bermanfaat dalam jangka panjang.

Kreativitas juga dapat diterapkan pada perencanaan dan pengorganisasian tugas atau acara. Dengan berpikir kreatif, Anda dapat mengembangkan strategi yang unik, menemukan cara-cara inovatif untuk mengalokasikan sumber daya, dan merancang solusi kreatif untuk membuat proses perencanaan menjadi lebih efisien dan menyenangkan.

Keterampilan berpikir kreatif dapat meningkatkan kemampuan komunikasi Anda dengan memungkinkan Anda untuk mengekspresikan ide dengan cara yang jelas dan menarik.

Dengan berpikir kreatif, Anda dapat menemukan cara-cara yang segar dan orisinal untuk menyampaikan pesan Anda, sehingga lebih berdampak dan berkesan bagi audiens Anda.

Kemampuan berpikir kreatif juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan pribadi dengan mendorong Anda untuk mengeksplorasi minat baru, mencoba hobi baru, dan mengejar passion Anda.

Dengan berpikir kreatif, Anda dapat menemukan bakat terpendam, mengembangkan keterampilan baru, dan memperluas wawasan Anda dengan cara yang dapat mengarah pada pemenuhan dan pertumbuhan pribadi.

4. Berpikiran Terbuka

Kemampuan untuk berpikiran terbuka dalam kehidupan sehari-hari adalah kualitas berharga yang dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi, hubungan yang lebih baik, dan peluang yang lebih besar.

Berpikiran terbuka berarti bersedia mempertimbangkan ide, perspektif, dan informasi baru tanpa langsung menolaknya. Hal ini melibatkan penerimaan terhadap sudut pandang yang berbeda dan menjadi fleksibel dalam pemikiran Anda.

Salah satu manfaat utama dari berpikiran terbuka adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ketika Anda terbuka terhadap ide-ide baru, Anda memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman Anda tentang dunia di sekitar Anda.

Berpikiran terbuka juga memungkinkan komunikasi dan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dengan mendengarkan perspektif yang berbeda dan terbuka terhadap sudut pandang alternatif, Anda dapat menumbuhkan pemahaman dan empati yang lebih baik dalam interaksi Anda dengan orang lain. Hal ini dapat menghasilkan hubungan yang lebih kuat dan komunikasi yang lebih efektif.

Selain itu, berpikiran terbuka dapat menghasilkan peluang dan kesuksesan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketika Anda terbuka terhadap ide dan cara berpikir baru, Anda lebih mungkin melihat kemungkinan dan solusi yang mungkin belum pernah Anda pertimbangkan sebelumnya. Hal ini dapat membuka pintu bagi peluang dan pengalaman baru yang dapat memperkaya hidup Anda.

Untuk memupuk dan mempraktikkan keterbukaan pikiran dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk mendekati situasi dengan rasa ingin tahu dan kemauan untuk belajar.

Luangkan waktu untuk mendengarkan orang lain, mengajukan pertanyaan, dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda sebelum membentuk opini atau membuat keputusan. Tantang diri Anda untuk keluar dari zona nyaman dan jelajahi ide dan pengalaman baru.

5. Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Keterampilan pemecahan masalah adalah komponen penting dari pemikiran kritis, yang merupakan keterampilan yang sangat berharga di dunia yang serba cepat dan terus berubah saat ini.

Baik saat Anda dihadapkan pada masalah yang rumit di tempat kerja, menghadapi situasi pribadi yang sulit, atau sekadar mencoba memahami dunia di sekitar Anda, memiliki keterampilan pemecahan masalah yang kuat dapat membantu Anda menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan solusi atas tantangan secara efektif.

Berikut adalah beberapa langkah utama untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Anda melalui pemikiran kritis:

Langkah pertama dalam memecahkan masalah adalah mendefinisikan dan memahami dengan jelas apa masalahnya. Luangkan waktu untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan, ajukan pertanyaan yang tepat, dan analisis situasi dari berbagai sudut pandang. Hal ini dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah dan penyebabnya.

Setelah mengidentifikasi masalahnya, penting untuk menganalisisnya secara menyeluruh. Pisahkan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, periksa setiap komponen, dan cobalah untuk memahami bagaimana mereka saling terhubung. Hal ini dapat membantu Anda menemukan pola atau tren yang mungkin berkontribusi terhadap masalah tersebut.

Kemudian lakukan curah pendapat tentang solusi potensial. Bersikaplah terbuka terhadap ide, perspektif, dan pendekatan yang berbeda. Pertimbangkan pro dan kontra dari setiap solusi, dan evaluasi kelayakan serta potensi dampaknya. Langkah ini membutuhkan kreativitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk berpikir di luar kebiasaan.

Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti efektivitas, efisiensi, biaya, dan potensi risiko. Penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap solusi dan memilih salah satu yang paling mungkin untuk menyelesaikan masalah secara efektif.

Penting juga untuk bersikap fleksibel dan bersedia melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan. Pantau hasil dari solusi Anda dan bersiaplah untuk mengulang atau mencoba pendekatan yang berbeda jika perlu.

Annisa Ismi, Penulis Konten Profesional yang berpengalaman 3+ tahun dalam dunia kepenulisan dan berdedikasi di Upgraded.id. Kemampuan utama, SEO dan Content Writing.

Teknik Mind Mapping Kreatif untuk Brainstorming Ide

Teknik Mind Mapping Kreatif untuk Brainstorming Ide

Cara Membuat Lamaran Kerja Lewat Email yang Efektif

Cara Membuat Lamaran Kerja Lewat Email yang Efektif

Cara Membuat Lamaran Kerja di Canva yang Menarik!

Cara Membuat Lamaran Kerja di Canva yang Menarik!

logo Sekawan Media

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

  • Azzahra Ilka Aulia
  • October 6, 2023
  • Artikel , Business

Critical thinking adalah sebuah skill yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik. Skill ini biasanya ditandai dengan orang yang mampu berpikiran secara cermat dalam segala situasi.

Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Lalu, bagaimana cara berpikir kritis dengan baik?

Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang critical thinking dengan secara jelas. Simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

Apa itu Critical Thinking ?

Critical thinking adalah sebuah cara untuk berpikir dan mengkritik sesuatu dengan mempertanyakan suatu ide atau permasalahan.

Lebih lanjut, critical thinking artinya berpikir kritis atau dapat dipahami sebagai pola pikir yang tidak menerima informasi secara mentah.

Berpikir kritis umumnya melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cara yang bijak. Selain itu, berdasarkan definisi tersebut, berpikir kritis juga suatu pemahaman untuk menghasilkan keputusan yang paling optimal.

Critical thinking dapat dipahami sebagai salah satu soft skill yang sangat penting dalam membantu seseorang berorganisasi dan karyawan dalam perusahaan. Dengan memiliki pikiran yang kritis, suatu permasalahan dan keputusan dapat diselesaikan dengan tepat.

Manfaat Critical Thinking

Dengan kemampuan berpikir kritis, tentu banyak manfaat yang didapat bagi diri sendiri dan golongan. Berikut ini adalah beberapa manfaat berpikir kritis.

1. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Meningkat

Dari berpikir kritis, Anda dapat melatih diri sendiri dengan menyelidiki dan mengajukan pertanyaan terhadap lingkungan di sekitar. Berpikir kritis dapat meningkatkan sisi kreatif dalam diri sendiri. 

2. Kemampuan Problem Solving Meningkat

Skill pemecahan masalah sangat penting bagi diri sendiri dan juga bagi perusahaan. Dengan kemampuan problem solving dapat memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi yang efektif terhadap suatu masalah.

3. Membuat Keputusan dengan Tepat

Membuat keputusan yang tepat melibatkan kemampuan berpikir kritis. Sebelum memutuskan sesuatu dengan tepat, kemampuan untuk mengevaluasi informasi, mempertimbangan opsi, dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan tujuan yang dihadapi

4. Komunikasi yang Efektif Meningkat

Komunikasi yang efektif merupakan salah satu skill yang yang penting bagi pribadi dan profesional. Komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain.

Baca Juga: Leadership: Pengertian, Gaya, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Komponen Critical Thinking

Berpikir kritis melibatkan beberapa komponen yang penting untuk membantu individu dalam menganalisis informasi dengan kritis.

Berikut ini adalah beberapa komponen berpikir kritis.

  • Observing adalah proses mengamati sebuah objek, kejadian, atau informasi secara seksama dan kemudian memahami atau mencari pola hubungannya.
  • Feeling adalah perasaan respons emosional atau perasaan yang timbul dari hasil suatu pengalaman atau situasi.
  • Wondering berarti proses bertanya-tanya atau ingin tahu lebih tentang suatu fenomena yang mendorong eksplorasi lebih lanjut. 
  • Imagining berarti membayangkan atau membentuk gambaran tentang sesuatu yang belum terjadi atau digunakan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
  • Inferring adalah menyimpulkan dengan logis berdasarkan bukti atau petunjuk yang tersedia.
  • Knowledge adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang mengenai sebuah topik atau bidang tertentu.
  • Consulting adalah mencari atau meminta saran, pandangan, dan nasihat kepada orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang suatu bidang.
  • Identifying and analyzing adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis sebuah elemen atau komponen untuk memahami strukturnya dalam pemecahan masalah.
  • Judging berarti memberikan penilaian atau evaluasi terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
  • Deciding adalah mengambil keputusan setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang ada.

Indikator Critical Thinking

Critical thinking yang diperlukan dalam individu

Kemampuan berpikir kritis memiliki indikator menjadi klarifikasi dasar untuk memberikan alasan dari sebuah kesimpulan. Berikut ini adalah beberapa indikator dari critical thinking .

1. Menyimpulkan ( Inference )

Menyimpulkan berarti adalah kemampuan untuk membuat kesimpulan atau asumsi berdasarkan bukti atau informasi yang ada.

2. Klarifikasi Lebih Lanjut ( Advanced Clarification )

Klarifikasi lebih lanjut adalah kemampuan untuk memperjelas atau menjelaskan informasi yang kurang jelas atau ambigu dengan bertanya pertanyaan yang tepat atau mencari klarifikasi tambahan.

3. Dugaan dan Keterpaduan ( Supposition and Integration )

Dugaan dan keterpaduan adalah kemampuan untuk membuat asumsi atau dugaan yang rasional, kemudian mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam pemahaman atau penalaran yang lebih besar.

Cara Membentuk Kemampuan Critical Thinking

Dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, tidak hanya dibentuk begitu saja. Namun, perlu mengembangkan kemampuan lainnya agar seimbang.

Berikut ini adalah cara melatih agar dapat berpikir dengan kritis.

  • Memahami konsep dari berpikir kritis.
  • Mengembangkan sikap yang terbuka.
  • Melatih analisis secara kritis.
  • Menggunakan keterampilan berpikir yang bijak.
  • Melibatkan debat dan diskusi pada setiap kesempatan.
  • Mempraktikkan pemecahan masalah.
  • Memperdalam materi dan wawasan mengenai cara mendorong berpikiran kritis.
  • Mengelola manajemen waktu.
  • Menerima kritik dan saran dari setiap orang untuk membangun diri sendiri.

Contoh Critical Thinking

Berpikir kritis dalam tim yang harus dimiliki setiap orang

Skill critical thinking dapat memberikan kemungkinan seseorang untuk menganalisis, menilai, dan membuat keputusan dengan baik. Oleh karena itu, berpikir kritis harus diterapkan dalam segala bidang.

Berikut ini adalah beberapa contoh berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Ketika terdapat berita heboh yang muncul di internet, pembaca tentu akan langsung terpengaruh dan mungkin saja terpicu emosi. Orang yang memiliki pikiran kritis tentu tidak akan langsung percaya dengan berita yang tersebar karena bisa saja berita tersebut hoax.
  • Ketika guru menerangkan pelajaran di kelas, murid yang berpikiran kritis akan mengajukan pertanyaan terkait pelajaran yang belum mereka belum pahami.
  • Ketika pemerintahan mengesahkan sebuah peraturan, seseorang yang memiliki pikiran kritis tidak langsung menolak atau setuju. Mereka akan memahami isi peraturan tersebut apakah memberikan manfaat atau tidak bagi masyarakat.
  • Ketika merencanakan perjalanan, seseorang akan berpikir kritis untuk mempertimbangkan rute terbaik, biaya, akomodasi, dan kebutuhan perjalanan lainnya, serta membuat rencana yang efisien dan menyeluruh.
  • Seorang siswa akan berpikir kritis untuk memprioritaskan tugas, memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing, dan memutuskan urutan yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Seseorang yang memiliki konflik pribadi akan mencoba berpikir kritis untuk memahami perspektif orang lain, menganalisis akar permasalahan, dan mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

Itulah penjelasan mengenai critical thinking dan penerapannya pada kehidupan sehari-hari yang perlu Anda ketahui. 

Dengan menerapkan critical thinking pada kehidupan sehari-hari, akan memberikan keuntungan dalam termasuk dalam pengambilan keputusan, berinteraksi dengan orang lain, mengelola waktu, serta menghadapi dan memecahkan masalah.

Lingkungan yang baik juga akan dapat meningkatkan cara berpikir dengan kritis. Sekawan Media adalah salah satu industri di bidang teknologi yang membutuhkan critical thinking.

Sekawan Media terus mengembangkan sudut pandang dan cara kerja dalam melihat tantangan teknologi dan industri sehingga kami dapat terus memberikan hasil yang terukur, aplikatif, dan terbaik untuk klien.

  • Terakhir Diperbarui: 6 October 2023
  • Pengembangan Karir
  • Digital Marketing
  • Programming

Artikel Terkait

Ilustrasi Rekrutmen Karyawan

Rekrutmen adalah: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Contohnya

Ilustrasi Account Officer

Account Officer: Definisi, Gaji, dan 5 Skill yang Dibutuhkan

tim engineering sedang berdiskusi tentang proyek kerjanya

Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

general affair

Kenali General Affair dan Perannya Dalam Perusahaan

gambar tim marketing sedang melakukan perencanaan

Marketing: Pengertian, Tujuan, 7 Fungsi, Skill dan Karir

ilustrasi aplikasi hasil mobile developer

Kenali Mobile Developer dari Gaji, Peran, dan 4 Tugas Utamanya

Sekawan Media merupakan perusahaan IT yang berfokus pada pembuatan aplikasi dan website. Didirikan pada tahun 2013, Sekawan Media telah memberikan solusi yang terbaik kepada ratusan klien dari berbagai industri.

  • Berita & Informasi
  • 2024 Sekawan Media Group
  • Syarat & Ketentuan
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Cookie Policy

Copied To Clipboard

Bagikan Ke:

Table of Contents

critical thinking dalam bahasa indonesia

Dapatkan Insights HR terbaru dengan berlangganan Newsletter Kami

Related Posts

critical thinking dalam bahasa indonesia

Prediksi HR Tren 2025 – Mengapa Talent Assessment dan Mapping Menjadi Prioritas bagi Perusahaan di Indonesia

Seiring dengan semakin cepatnya transformasi digital dan tekanan untuk bersaing di pasar global, perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dihadapkan pada tantangan

critical thinking dalam bahasa indonesia

Peran AI dalam HR: Bagaimana AI Mentransformasi HR Kedepannya

Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik yang hangat dibicarakan, tidak hanya dalam konteks teknologi tetapi juga

critical thinking dalam bahasa indonesia

Positive Chaos: Bagaimana Keberagaman Kognitif dan Perdebatan Sehat dapat Membangun Organisasi Anda

Dalam dunia bisnis yang terus berubah dengan cepat, satu hal yang pasti: ketidakpastian dan perubahan adalah bagian dari perjalanan menuju

  • Talent Assessment & Selection

Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan

  • April 17, 2023
  • Read Time : 3 min

Kemampuan berpikir kritis semakin hari semakin penting di dunia kerja, terutama dalam menghadapi situasi yang kompleks dan beragam ditengah banyaknya tantangan serta perubahan yang mungkin terjadi.

Kebutuhan akan kemampuan ini cukup beragam, mulai dari membuat strategi bisnis yang efektif hingga menyelesaikan masalah yang rumit, berpikir kritis dapat membantu karyawan untuk mencapai tujuan mereka dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif apa itu critical thinking , perbedaanya dengan analytical thinking , jenis pekerjaan yang membutuhkan critical thinking , dan cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Apa itu Critical Thinking ?

Critical thinking merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi suatu situasi atau informasi secara obyektif dan rasional, tanpa terpengaruh oleh bias atau asumsi yang belum teruji. Hal ini penting agar situasi yang sedang terjadi dapat dipahami secara keseluruhan dan dievaluasi secara holistik untuk menghasilkan keputusan yang paling optimal.

Dalam pelaksanaannya, critical thinking juga melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan bijak dan berdasarkan fakta yang akurat, bukan hanya berdasarkan asumsi atau pendapat pribadi.

Secara spesifik dalam dunia kerja, critical thinking menjadi salah satu soft skill yang penting karena mampu membantu karyawan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan yang tepat, dan mengembangkan strategi yang efektif dalam rangka mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Baca juga: Menimbang Tingkat “Kecerdasan” dalam Dunia Kerja

Proses Pengaplikasian Critical Thinking

Berdasarkan jurnal dari Researchgate yang terafiliasi dengan The Australian Council for Educational Research, terdapat tiga fase pengaplikasian critical thinking sebagai solusi untuk memecahkan masalah dalam pekerjaan, yaitu:

  • Fase Menghimpun Pengetahuan dari Berbagai Informasi Pada fase pertama membentuk pengetahuan dari berbagai informasi, ada tiga aspek yang dapat diperhatikan agar proses berpikir kritis berjalan secara optimal yaitu mengidentifikasi informasi yang masih belum lengkap, memastikan semua informasi diproses tanpa ada bias, dilanjutkan dengan mengidentifikasi pola dari semua informasi yang telah dikumpulkan.
  • Fase Mengevaluasi Data dan Informasi  Pada fase kedua ini, terdapat tiga aspek secara detail yaitu menerapkan logika terhadap informasi pada fase pertama, mengidentifikasi asumsi dan motivasi yang mendasari logika yang didapatkan, serta dapat memberikan justifikasi atas argumen yang disampaikan dengan menggunakan bukti dan alasan yang jelas dan akurat. Fase ini memungkinkan seseorang untuk meninjau ulang semua informasi dari fase pertama secara lebih bijak.
  • Fase Ketiga: Membuat Keputusan Fase terakhir adalah adalah mengidentifikasi kriteria untuk pengambilan keputusan seperti pemilihan fokus pada revenue atau growth , dilanjutkan dengan mengevaluasi pilihan keputusan yang tersedia sampai akhirnya pada proses terakhir yaitu melakukan implementasi keputusan dan melakukan proses monitoring.

Baca juga: Pentingnya Decision-Making Skill di Dunia Kerja

Perbedaan Critical thinking dan Analytical Thinking

Secara garis besar, critical thinking merupakan pemikiran yang lebih komprehensif dan memperhatikan berbagai macam faktor sedangkan berpikir analitis biasanya lebih mengedepankan analisis secara mendalam terhadap sebuah masalah yang tengah dihadapi. Secara detail:

Definisi

Menemukan dan memproses berbagai informasi secara sistematis dan logis

Menganalisis informasi yang tersedia untuk memecahkan masalah

Tujuan

Menemukan pengetahuan baru sebelum mengambil keputusan

Menemukan solusi yang tepat untuk masalah berdasarkan data yang tersedia

Proses

Analisis informasi, evaluasi bukti, pengembangan argumen, dan pemecahan masalah 

Analisis data, mengidentifikasi pola, dan merumuskan kesimpulan

Fokus

Proses berpikir, evaluasi informasi, dan pengambilan keputusan 

Pemecahan masalah melalui analisis dan sintesis informasi

Hasil

Penemuan solusi terbaik dan mengambil keputusan yang tepat

Memberikan solusi akurat dan efektif untuk masalah yang dihadapi

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Critical Thinking

Chief Executive Officer (CEO): CEO perlu membuat keputusan besar untuk perusahaannya, mereka sering berpikir secara kritis untuk memilih opsi terbaik terlepas dari situasi yang terjadi secara internal maupun eksternal .

Dokter : Para dokter perlu menggunakan berpikir kritis untuk membantu mempertimbangkan riwayat medis dan kondisi saat ini pasien untuk membuat diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.

Baca juga: Perkembangan Wanita Karier di 2023

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Analytical Thinking

Software Develope r: Mereka menggunakan keterampilan berpikir analitis dalam membuat keputusan dalam menciptakan dan menerapkan program. Mereka memerlukan keterampilan analitis untuk memahami masalah yang dihadapi, merancang solusi yang efektif, dan mengevaluasi hasilnya.

Akuntan: Mereka perlu menganalisis dan menafsirkan informasi keuangan untuk klien mereka dan menggunakan keterampilan berpikir analitis untuk membantu mereka menemukan dan menyelesaikan masalah. Mereka memerlukan keterampilan analitis untuk menganalisis laporan keuangan, mengidentifikasi masalah, dan memberikan saran dan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi keuangan klien.

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Critical dan Analytical Thinking

Scientist : Para Ilmuwan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan analitis untuk membantu mereka mempelajari informasi yang tersedia untuk  mengembangkan penemuan terbaru dalam memperbaiki kehidupan masyarakat.

Baca juga: 5 Skill Paling Dibutuhkan 2023

Hakim : Hakim menggunakan berpikir kritis dalam mempertimbangkan kasus dan menentukan apakah seseorang yang dituduh bersalah atau tidak berdasarkan bukti yang disajikan dan menggunakan berpikir analitis untuk membuat keputusan akhir.

Cara Meningkatkan Kemampuan Critical Thinking

  • Jelaskan Masalah pada Orang Lain: Sebagai seorang profesional yang selalu ingin meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya, penting untuk memahami masalah dengan baik sebelum mencari solusinya. Salah satu cara terbaik untuk menguji pemahaman kita tentang suatu masalah adalah dengan menjelaskannya pada orang lain. Jika mereka bisa memahami, kemungkinan besar kita juga mampu menemukan solusinya.
  • Temukan Sudut Pandang Baru: Untuk memecahkan suatu masalah, seringkali seseorang merasa terjebak dalam satu pola pikir dan kehabisan ide baru. Hal ini bisa diatasi dengan mengambil sudut pandang yang berbeda. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan bekerja secara terbalik atau backward. Dengan mengubah cara berpikir dan merancang solusi dari akhir ke awal, mungkin akan membantu menemukan solusi yang lebih kreatif dan efektif.
  • Gunakan Visualisasi: Visualisasi dapat menjadi alat yang sangat efektif ketika Anda sedang bekerja pada sebuah masalah. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat peta pikiran (mind map). Buatlah diagram sederhana yang memetakan hasil dari berbagai skenario atau argumen yang berbeda.
  • Tetap membaca setiap hari : Meskipun dirasa sederhana, membaca adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat mengenalkan para profesional pada ide-ide dan perspektif baru serta memastikan bahwa organ otak selalu dalam keadaan terlatih. Meskipun semua jenis bacaan dapat bermanfaat, cobalah untuk mencoba beberapa buku yang menantang dari waktu ke waktu untuk memberi otak Anda latihan yang lebih berat.
  • Berpartisipasi dalam Debat Positif: Sebagai karyawan atau profesional, debat kompetitif dapat menjadi cara yang menyenangkan dan bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berbicara di depan umum. Dengan berpartisipasi dalam debat, Anda dapat mengasah kemampuan berpikir analitis dan mempertajam kemampuan berkomunikasi dengan cara yang efektif.

Baca juga: Personal Growth 2023: Definisi, Data, dan Cara Meningkatkan

References:

Indeed – 6 Critical Thinking Exercises To Improve Your Cognition Indeed – Critical Thinking: What It Is and Why It's Important

Heard, Jonathan & Scoular, Claire & Duckworth, Daniel & Ramalingam, Dara & Teo, Ian. (2020). Critical Thinking: Definition and Structure Via ResearchGate

Image Copyright – Andrea Picquadio via Pexels

Picture of Luqman Hafidz

Luqman Hafidz

Leave a reply cancel reply.

You must be logged in to post a comment.

  • About Talentics
  • Support Center
  • Talent Acquisition Platform
  • Online Assessment
  • Big 5 Personality
  • Cognitive Abilities
  • General Competencies
  • Privacy Policy
  • Terms of Service
  • 021-3952-4575
  • [email protected]

critical thinking dalam bahasa indonesia

PT Semesta Integrasi Digital. All Right Reserved.

  • Tentang Talentics
  • 5 Big Personality
  • 021-8064-1011

PT. Semesta Integrasi Digital.

  • Home | Vocasia

critical thinking dalam bahasa indonesia

  • Video dan Fotografi
  • Akuntansi dan Keuangan
  • Produktivitas Kantor
  • Hobi dan Gaya Hidup
  • Personal Development
  • Free Webinar IPO
  • Free Webinar Python

critical thinking

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

' src=

Proses berpikir kritis atau critical thinking adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan ini dibutuhkan dalam setiap keadaan maupun profesi. Mungkin Sobat Vocasia bertanya-tanya, mengapa penting bagi seseorang untuk mampu berpikir kritis? Bagaimana kemampuan ini memengaruhi aktivitas seseorang?

Singkatnya, seseorang yang mampu berpikir kritis akan lebih lihai atau pandai dalam mengambil keputusan, menerima informasi, memecahkan masalah, mencari solusi alternatif, dan lain-lain. Setiap orang tentu memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda sehingga sudut pandang satu orang dengan orang lainnya kemungkinan besar juga berbeda. Bingung? Agar tidak semakin bingung, yuk simak informasi di bawah ini!

critical thinking dalam bahasa indonesia

Pengertian Critical Thinking

Critical Thinking adalah

Berpikir kritis termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi atau disebut juga dengan High Order Thinking Skills  (HOTS). HOTS adalah kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Dalam critical thinking, diperlukan proses berpikir untuk menganalisis dan mengevaluasi kebenaran informasi yang tersebar. Individu yang memiliki daya pikir kritis tidak akan menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Sebelum menarik sebuah kesimpulan, informasi perlu diolah secara kritis menggunakan logika dan rasionalitas guna menemukan fakta yang benar-benar dapat dipercaya atau sebaliknya.

Kemampuan berpikir kritis berbeda dengan argumentatif. Argumentatif biasanya berbentuk lemparan argumen yang berujung pada panjang tanpa jalan keluar sedangkan berpikir kritis mengedepankan logika dan rasionalitas secara objektif untuk memperoleh kesimpulan. Kesimpulan ini kemudian dapat membantu proses pencarian solusi dan pengambilan keputusan.

Baca juga:  Berpikir Kreatif (Creative Thinking) Apa itu Kreativitas?

Manfaat Critical Thinking

manfaat Critical Thinking

Manfaat critical thinking tidak sebatas pada diri sendiri saja. Kemampuan ini dapat tersalurkan ke berbagai lini kehidupan. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dari berpikir kritis, beberapa di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Kinerja Tim

Ketika setiap orang dalam tim memiliki kemampuan berpikir kritis maka jobdesc tim dapat diselesaikan dengan sangat baik. Tidak heran kini banyak perusahaan yang menginginkan karyawan yang mampu berpikir kritis. Selain itu, banyak perusahaan juga memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan skill berpikir kritis mereka. Aksi ini dilakukan sebab perusahaan menyadari bahwa produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, kualitas sumber daya manusia adalah salah satunya.

2. Mampu Menghasilkan Produk yang Berkualitas

Produk berkualitas tinggi menuntut ketelitian tinggi selama proses pengerjaannya. Segala aspek perlu melewati proses analisis terlebih dahulu, mulai dari perencanaan, rancangan anggaran, kegiatan produksi, hingga distribusi produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan tidak hanya dari aspek fisik tetapi juga nonfisik, seperti legalitas, sumber daya manusia, harga barang, dan masih banyak lagi. Apabila pemangku kepentingan di dalamnya tidak mampu berpikir kritis maka proses produksi hingga distribusi akan mengalami banyak hambatan.

3. Memudahkan dalam Menyelesaikan Konflik

Kemampuan berpikir kritis ternyata juga bermanfaat dalam hal hubungan antar individu, menyelesaikan konflik contohnya. Penyelesaikan konflik akan menjadi lebih mudah saat pihak ketiga maupun yang berkonflik sudah memiliki kemampuan berpikir kritis. Mengapa? Karena mereka mampu mengindentifikasi masalah lebih cepat dan mencari jalan keluar yang paling efektif agar urusan pekerjaan tidak terbengkalai berlarut-larut.

4. Menghindari Penipuan

Mereka yang berpikir kritis tentu tidak akan mudah ditipu oleh orang lain atau informasi tertentu. Kemampuan berpikir kritis membuat seseorang bisa berpikir logis, rasional, dan bernalar. Selain itu, setiap keputusan yang diambil sudah didasarkan pada analisis mendalam sehingga kemungkinan terjadinya kekeliruan juga lebih kecil.

5. Membantu Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Seseorang yang mampu berpikir kritis dapat lebih mudah dalam menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga menemukan solusi terhadap suatu permasalahan. Kebiasaan ini akan membentuk pola kerja seseorang sehingga ia bisa lebih cepat menyesuaikan diri di tempat atau pergaulan baru. Semakin cepat proses adaptasi maka semakin cepat pula produktivitas kerja tercapai.

6. Memicu Kreativitas Individu

Dengan daya pikir yang, tinggi individu menjadi lebih lihai dalam memilah ide baru yang paling relevan diterapkan pada suatu situasi. Selain itu, melalui kemampuan indentifikasi masalah, individu dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Kemampuan ini tentu sangat diperlukan di lingkungan bisnis yang dituntut untuk selalu menemukan solusi atas suatu permasalahan yang kemudian dapat dikomersialisasi.

7. Menjadikan Individu Lebih Baik

Pada intinya, critical thinking adalah kemampuan yang amat penting untuk pengembangan diri. Kemampuan ini merupakan penunjang menuju kualitas diri dan kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, kemampuan ini sebaiknya memang dikuasai oleh setiap individu.

Baca juga:  Intrapersonal Skill: Cara Mengasah dan Pentingnya untuk Karier

Cara Membentuk Critical Thinking

critical thinking dalam bahasa indonesia

Kemampuan berpikir kritis tentu tidak tumbuh begitu saja. Membentuk pemikiran kritis memerlukan proses atau tahapan. Lalu, bagaimana cara membentuk kemampuan berpikir kritis? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama yang harus dilakukan tentu saja mengidentifikasi masalah. Keberadaan masalah pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor psikologis, pergaulan, hingga lingkungan. Dalam proses identifikasi masalah, seseorang dituntut untuk bisa lebih mengenali dan memahami diri sendiri terlebih dahulu. Mulai dari faktor apa yang menyebabkan munculnya masalah di lingkungan sekitar hingga apa bagaimana dampaknya terhadap diri sendiri serta orang-orang disekitar. Dengan memahami permasalahan pribadi, seseorang dapat lebih mudah menempatkan diri di berbagai situasi dan permasalahan.

2. Menyusun Skala Prioritas

Tidak ada orang yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, perlu diingat bahwa lari dari masalah bukanlah solusi yang terpuji. Oleh karena itu, menyusun skala prioritas diperlukan agar individu mampu menyelesaikan permasalahan secara lebih teratur dengan menentukan urusan mana yang sangat darurat dan kurang darurat. Kebiasaan ini dapat melatih kemampuan berpikir kritis karena individu dituntut berpikir dan menentukan mana urusan yang boleh dan tidak boleh untuk ditunda.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah menentukan prioritas, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Informasi dapat berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari berita, buku, jurmal, studi lapangan, dan masih banyak sumber lainnya. Semakin banyak informasi maka semakin kecil kemungkinan kecolongan atau kekeliruan dalam proses analisis.

4. Mengenali Persepsi Orang Lain

Proses penyelesaian suatu permasalahan tentu mengundang banyak persepsi atau argumen dari orang lain. Persepsi orang lain sangat penting untuk dipertimbangkan tetapi tidak langsung ditelan mentah-mentah. Setiap persepsi atau argumen perlu melewati proses analisis. Analisis penting dilakukan agar tidak terjebak atau tertipu dengan persepsi orang lain. Memiliki sedikit rasa curiga atau tidak percaya adalah hal yang wajar ketika mendengarkan pendapat orang lain.

5. Melakukan Analisis terhadap Setiap Informasi

Segala data dan informasi tentu tidak bisa dipercaya begitu saja. Oleh karena itu, segala data dan informasi yang sudah terkumpul harus dimasukkan ke dapur analisis. Tujuannya tentu saja memilah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mampu menunjang informasi lainnya atau tidak bertolak belakang.

6. Mengambilan Keputusan

Apabila kelima tahap tersebut telah dilakukan dengan baik maka tahap pengambilan keputusan dapat dijalankan. Proses pengambilan keputusan akan menjadi semakin efektif bila individu mau dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan berpikir kritis tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Baca juga:  Pentingnya 7 Life Skill Bagi Kaum Milenial Yang Wajib Diketahui!

1001 Drama Kantor

critical thinking dalam bahasa indonesia

Apakah critical thinking saja cukup untuk mampu hidup dalam sebuah ekosistem kerja? Tentu tidak. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendorong produktivitas, kemampuan berpikir kritis juga harus dibarengi dengan kemampuan komunikasi yang baik. Misalnya, ketika kamu hendak menyampaikan solusi, kamu harus menemukan momentum yang tepat dan mampu menyampaikannya secara terhormat. Drama yang terjadi di kantor berisiko menghambat karier karyawan sehingga gerak perusahaan menjadi lebih lambat. Ikuti kelas: Rahasia Atasi 1001 Drama Kantor

Baca juga: 

  • Cara Mendapatkan Teman di Kantor
  • 5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja di Lingkungan Kantor

critical thinking dalam bahasa indonesia

Related Articles

critical thinking dalam bahasa indonesia

Guest Relation Officer (GRO): Tugas, Skill, Kualifikasi dan Gajinya

' src=

Sales Associate: Tugas, Skill, Kualifikasi Hingga Gajinya

Admin clerk: tugas, skill, kualifikasi dan gajinya.

' src=

PHP Developer: Tugas, Skill, Gaji Hingga Tips Karirnya

Leave a reply cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Postingan Terbaru

critical thinking dalam bahasa indonesia

Apa Itu Bahasa Pemrograman C++? Ini Penjelasan Lengkapnya

27 ide konten tiktok yang menarik agar fyp, 5 komponen agility untuk menangkan persaingan bagi karyawan dan perusahaan.

16 Feb 2022

Critical thinking: membangun keterampilan berfikir dalam diri.

Artikel - FAS,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis. Critical thinking adalah salah satu soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.

Berpikir secara kritis membuat seseorang mampu memilah informasi secara tepat dan tidak terjebak pada hal-hal yang merugikan. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam dunia kerja, terutama saat menjalani pekerjaan di tempat bekerja nya. Pola pikir kritis tak hanya harus dilakukan oleh pemilik jabatan tinggi, tetapi semua orang memerlukannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pengertian Critical Thinking

Perlu diketahui bahwa berpikir kritis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bisa disebut High Order Thinking Skills (HOTS). Yakni suatu kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Informasi atau kesimpulan yang diterima, seharusnya tidak serta merta diterima secara mentah-mentah.

Diperlukan proses berpikir dalam mengevaluasi dan menganalisis terkait kebenaran informasi atau kesimpulan yang didapat. Mengolah informasi yang didapat secara kritis menggunakan logika yang rasional guna menentukan fakta yang benar-benar dipercaya atau sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan apa itu critical thinking .

Critical thinking berbeda dengan argumentatif, biasanya hanya berwujud lemparan argumen dan berujung pada perdebatan panjang tanpa ujung. Critical thinking adalah artinya mengedepankan logika serta rasionalitas secara objektif, sehingga diperoleh kesimpulan yang membantu dalam proses pencarian keputusan dalam kondisi tertentu.

Baca juga : Mengenal Tipe Kepribadian Koleris, si Dominan dan Ambisius

Contoh Critical Thinking

Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki, apalagi ketika seseorang berada dalam suatu masalah dan membutuhkan pemecahan dengan cepat dan tepat. Selain menjadi proses berpikir mendalam, kemampuan ini juga mencakup cara mengevaluasi diri dan membuat seseorang menjadi lebih mandiri, berikut beberapa contoh dari kemampuan berpikir kritis.

Observasi Masalah

Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan seseorang untuk mengobservasi suatu masalah yang ada. Secara umum, kemampuan berpikir kritis tinggi membuat seseorang akan selalu rasional dan logis serta memiliki alasan yang jelas. Semua masalah tidak akan bisa ditemukan jawabannya apabila tidak ada observasi dari masalah tersebut dahulu.

Kemampuan Analisis Tinggi

Secara tak langsung kemampuan analisis yang dimiliki seseorang akan berkembang, kemampuan analisis mampu membantu menemukan ide-ide baru dalam melakukan evaluasi apabila terdapat kekurangan. Hal ini tentu sangat penting dan memberi manfaat ketika sedang berada dalam kondisi memaksa mereka berpikir kritis dan mengambil keputusan cepat.

Cepat Tanggap

Seseorang khususnya saat bekerja di era modern saat ini dituntut untuk lebih tanggap dalam segala hal. Mulai dari beradaptasi dengan lingkungan dan melaksanakan tugas yang merupakan pekerjaannya, jika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik maka hal ini akan sangat membantu.

Aspek Critical Thinking

Berpikir kritis bisa dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama seseorang tengah berada dalam keadaan berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, berikut ini aspek-aspek dalam c ritical thinking .

  • Relevance atau keterkaitan dari pernyataan yang dikemukakan.
  • Importance , merupakan penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.
  • Novelty , yakni kebaharuan dari isi pikiran, baik ketika membawa ide atau informasi maupun saat menerima adanya ide orang lain.
  • Outside material , merupakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterima dari perkuliahan atau reference.
  • Ambiguity Clarified , menjelaskan informasi lebih lanjut apabila merasa ada ketidakjelasan.

Critical Thinking dalam Pembelajaran

Menjadi salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, yakni kurangnya dilatih dalam hal berpikir kritis alias critical thinking . Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan bermasyarakat, sangat mudah sekali ter provokasi dari berita-berita hoax dan malas dalam melakukan cek kebenaran dari pemberitaan atau informasi tersebut.

Critical thinking skills bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari namun juga membutuhkan latihan-latihan yang dasarnya harus dimulai sejak memasuki usia sekolah. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih cara berpikir kritis dalam sebuah pembelajaran, khususnya di sekolah.

  • Mulai dengan pertanyaan.
  • Buat sumber referensi.
  • Menciptakan negara.
  • Gunakan informasi yang tepat.
  • Buat kelompok.
  • Penyelesaian masalah.
  • Bicara menggunakan sketsa.
  • Ubah konsep berpikir.

Critical Thinking dalam Pekerjaan

Dalam dunia kerja, critical thinking adalah termasuk dalam suatu keterampilan non teknis alias soft skill . Pekerja dapat melatih diri membangun serta meningkatkan skill tersebut, berikut ini terdapat beberapa cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pekerjaan.

  • Banyak bertanya.
  • Identifikasi terhadap relevansi atau gagasan.
  • Terbuka pada kemungkinan.

Demikian pembahasan mengenai pengertian critical thinking , contoh dan aspeknya yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari. Di Sampoerna University bukan sekedar belajar tentang hard skill, namun juga soft skill termasuk analytical dan critical thinking.

Dengan metode pembelajaran yang melatih keterampilan, Sampoerna University percaya bahwa dapat memberikan ilmu dan pengalaman terbaik dalam mencerdaskan bangsa. Yuk dapatkan info lebih lanjut tentang cara mendaftar , kunjungan kampus hingga beasiswa di Sampoerna University dengan klik link yang tertera.

Referensi: Codemi.co.id – Membangun Keterampilan Berpikir Critical Thinking

Recent Post

Featured Image

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Featured Image

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Featured Image

7 Bisnis Model Yang Paling Populer

Share This Article

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

critical thinking dalam bahasa indonesia

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan Contohnya

Accidentally learning SEO, and want to learn more about Google algorithm, optimization and still trying to see another magic from content.

H1_critical_thinking_adalah.jpg

Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah critical thinking . Sebuah pola pikir yang banyak direkomendasikan untuk diasah ketika kamu akan bekerja atau menempuh pendidikan. Namun, tahukah kamu apa arti critical thinking sebenarnya? Apakah hanya sekedar berpikir kritis saja dan apakah bedanya dengan analytical thinking ? 

Nah , agar kamu lebih jelas dalam kedua pola pikir tersebut, pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai, ya. Akan dijelaskan mengenai pengertian hingga apa saja contoh critical thinking yang bisa kamu kenali. Selamat membaca!

Apa itu critical thinking ?

critical thinking dalam bahasa indonesia

Arti critical thinking adalah berpikir kritis di bahasa Indonesia. Secara mendetail, critical thinking artinya sebuah kemampuan berpikir secara rasional, menghubungkan antara ide dengan pemikiran logis sehingga menghasilkan keputusan terbaik. Pola pikir ini tidak hanya berfokus pada satu pemikiran saja.

Seseorang yang memiliki pola pikir satu ini akan mempertanyakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi sehingga menimbulkan solusi-solusi baru. Secara tidak langsung, critical thinking memungkinkan kamu melakukan identifikasi, berargumen, dan menyelesaikan masalah sekaligus.

Baca juga: Mengenal Design Thinking: 4 Elemen dan Cara Mengaplikasikan

Bedanya critical thinking dengan analytical thinking

critical thinking dalam bahasa indonesia

Selain berpikir kritis, ada juga istilah analytical thinking . Meski kebanyakan orang menganggap keduanya merupakan hal yang sama, namun ternyata kedua pola pikir ini memiliki sisi yang berbeda. Perbedaan critical thinking dan analytical thinking yang paling dasar adalah tujuan dari masing-masing pola pikir.

Critical thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk meyakinkan apakah sebuah keputusan telah sesuai dan rasional. Pola pikir ini akan membuka kemungkinan-kemungkinan lain sehingga akan lebih selektif dalam mencermati sebuah keputusan. Sedangkan analytical thinking adalah pola pikir yang menganalisis sebuah fakta hingga mendetail. Pemikiran ini akan meneliti lebih jauh mengenai satu keputusan saja, misalnya dengan mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah keputusan tanpa mengeksplor keputusan lain.

Baca juga:  6 Contoh analytical skills dan cara meningkatkannya

Manfaat critical thinking

critical thinking dalam bahasa indonesia

Critical thinking memiliki beberapa manfaat bagi individu yang memilikinya maupun perusahaan yang memiliki karyawan dengan kompetensi ini. Simak selengkapnya berikut ini.

  • Menggali berbagai kemungkinan untuk mendapatkan hal terbaik
  • Meningkatkan kreativitas tiap individu
  • Keputusan yang ditentukan punya alasan yang sagat kuat
  • Keputusan yang tepat akan membawa perkembangan yang baik bagi perusahaan
  • Menekan kemungkinan buruk yang terjadi karena sudah dipertimbangkan secara matang
  • Dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dengan keputusan yang singkat

Baca juga: Computational Thinking: Pengertian, 4 Landasan, Manfaat, dan Contohnya

Cara membentuk critical thinking

critical thinking dalam bahasa indonesia

Melihat bagaimana pola pikir ini bisa membawa manfaat bagi tiap individu maupun lingkup secara besar, tidak ada salahnya kamu mencoba membentuk critical thinking mulai sekarang. Bagaimana caranya? Cek beberapa tahap berikut ini, yuk !

1. Analisis 5W + 1H

Ketika kamu mendapatkan sebuah kasus atau fakta, coba telaah pernyataan tersebut dengan 5W + 1H, yang terdiri dari what , why , when , who , where , dan how . Misalkan ada sebuah perusahaan yang akan melakukan ekspansi ke sebuah daerah, dan ditentukanlah daerah A. Nah , kamu bisa jabarkan topik tersebut menjadi seperti ini: 

  • Who (Siapa). Siapa yang memberikan ide tersebut? Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap project ini?
  • When (Kapan). Kapan ekspansi akan dilakukan? Apakah momennya tepat atau tidak?
  • Where (Dimana). Dimana letak kantor cabang akan dibangun? Apakah sudah strategis? 
  • Why (Mengapa). Mengapa tempat dan momen tersebut harus dipilih untuk ekspansi? 
  • What (Apa). Apa tantangan yang akan dihadapi? Misal lokasi tersebut rawan banjir, dan lain-lain. Apakah bisa digunakan untuk berkembang dalam jangka panjang?
  • How (Bagaimana). Bagaimana cara mengatasi tantangan yang ada di tempat tersebut? Bagaimana cara mengembangkan kantor cabang dalam jangka pendek?

2. Buka kesempatan untuk menerima pemikiran lain

Terkadang setiap orang punya ide atau pendapat yang berbeda dengan keputusan yang ada. Coba beri ruang untuk menyampaikan ide dan pendapat dari orang lain. Agar lebih efisien, tentukan batas waktu kapan keputusan harus segera didapatkan sehingga orang-orang yang berada di tim kamu akan lebih kritis untuk segera mengumpulkan idenya.

3. Coba identifikasi argumen yang berbeda denganmu

Dari ide yang telah terkumpul, tidak semua bisa digunakan. Pilih beberapa ide yang berbeda serta paling memungkinkan untuk dipertimbangkan. Kemudian identifikasi menggunakan cara yang sama atau mintalah timmu untuk menjelaskan mengapa mengutarakan ide tersebut.

4. Kenali kelebihan dan kekurangan tiap keputusan

Setiap keputusan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Maka, jangan lupa untuk menimbang apa kelebihan dan kekurangan yang akan didapatkan jika menggunakan keputusan tersebut. Semakin mendetail kamu bisa menghitung kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, maka akan semakin baik. Namun pastikan masih dalam satu pembahasan yang sama, ya.

5. Berikan pendapat dan fakta yang mendukung

Untuk menguatkan sebuah keputusan, cobalah untuk memberi pendapat serta fakta yang mendukung. Mungkin jika strategi tersebut sudah pernah dilakukan, carilah data pendukung di internet berupa berita atau kumpulan statistik yang berkaitan dengan permasalahan yang kamu bahas.

Baca juga: 12 Cara berpikir positif di tempat kerja yang penting untuk diterapkan

Nah , sekarang kamu sudah memahami arti hingga perbedaan critical thinking dengan analytical thinking . Dengan pola pikir ini, kamu bisa lebih terbuka dalam menerima pendapat dan lebih kritis dengan perkembangan yang bisa memajukan bisnis kamu. Selain itu, critical thinking juga akan meningkatkan value kamu sebagai individu.

Kalau kamu ingin mendapatkan informasi serupa yang menarik, baca artikel lainnya di EKRUT Media atau tonton video menarik yang ada di YouTube official EKRUT. Dan, jika kamu sedang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan atau startup ternama di Indonesia, klik sign up di EKRUT sekarang juga!

critical thinking dalam bahasa indonesia

  • skillsyouneed.com
  • phylosophy.hku.hk

whatsapp

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

Artikel terkait.

H1.jpg

5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

Alvina Vivian

H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

Anisa Sekarningrum

ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

Urgensi Berpikir Kritis untuk Masa Depan Pelajar Indonesia

Saat ini, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk menjalankan kehidupan agar ia bisa membawa manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. 

tirto.id - Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting yang digunakan dalam semua aspek kehidupan.

Berpikir kritis atau critical thinking merupakan proses berpikir dimana seseorang menggunakan pemikirannya secara rasional, jernih, reflektif, dan independen.

Sebagai contoh, seorang siswi sekolah islam terpadu mendapat informasi dari media sosial bahwa pemerintah melarang pelajar memakai atribut keagamaan, yaitu hijab.

Kemudian tanpa menganalisa kebenaran dari berita tersebut, ia pun percaya dan membagikan berita itu kepada teman-temannya yang lain sehingga menimbulkan kegaduhan di lingkungan kelas.

Setelah diselidiki oleh salah satu temannya, ternyata berita tersebut merupakan berita bohong (hoaks). Ada baiknya jika sebelum menyebarkan, siswi itu menilai kembali hasil pemikirannya dengan menganalisa dan mencari tahu data dan fakta yang sebenarnya bahkan mengecek ulang sumbernya.

Tentunya ia dan teman sekelasnya bisa terhindar dari berita hoaks tersebut. Ia dan pelajar lain harus mampu menggunakan pemikiran kritisnya untuk menyaring informasi yang saat ini sangat deras mengalir, agar bisa melindungi diri dan orang lain dari kejahatan dan kebohongan di media sosial.

Kemampuan berpikir kritis tidak hanya diperlukan oleh remaja saja, melainkan orang dewasa juga sangat membutuhkan kemampuan ini.

Karena sesungguhnya kemampuan seseorang dalam berpikir kritis akan sangat terlihat saat orang tersebut dewasa, khususnya saat memasuki dunia kerja.

Keputusan dan tindakan seseorang saat bekerja tentunya akan mempengaruhi banyak aspek, tidak hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk kesejahteraan klien dan lembaga tempatnya bekerja.

Misalnya saja, seorang hakim yang sedang mengurus kasus besar, ia harus bisa menganalisa data dan fakta persidangan untuk dapat memutuskan siapa yang bersalah dan tidak bersalah.

Jika sang hakim menelan mentah-mentah semua informasi yang diberikan kepadanya saat persidangan, maka tentunya ia tidak bisa membuat sebuah putusan yang adil.

Dari beberapa contoh di atas, kemampuan berpikir kritis sangatlah dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupannya agar ia bisa membawa manfaat untuk dirinya dan orang lain.

Setelah kita mengetahui pentingnya memiliki kemampuan berpikir kritis, tugas kita selanjutnya adalah menumbuhkan kemampuan berpikir kritis ini kepada generasi muda penerus bangsa karena merekalah yang akan memimpin bangsa ini di masa depan. Apalagi Indonesia diprediksi akan memiliki bonus demografi pada tahun 2030.

Lantas bagaimana caranya?, tentunya bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan sekolah. Para orang tua harus paham dulu betapa pentingnya anak memiliki kemampuan berpikir kritis, kemudian mulai menerapkannya di dalam pola asuh yang mampu menanamkan benih-benih critical thinking pada diri anak-anak.

Peran orang tua saja tidaklah cukup, sekolah dan institusi pendidikan lainnya juga memegang andil penting dalam menciptakan generasi muda yang berpikir kritis.

Sejatinya kemampuan berpikir kritis tidak bisa dipelajari dengan sistem kebut semalam, melainkan dipelajari melalui kegiatan pembelajaran aktif seperti dialog guru-murid dan menjaga iklim kelas yang memungkinkan murid aktif mengungkapkan pemikiran dan ide-idenya.

Namun sayangnya, selama ini sistem pengajaran di sekolah-sekolah belum menerapkan secara utuh suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Sekolah lebih berfokus pada penyelesaian kurikulum dari target berbagai mata pelajaran tanpa menekankan unsur berpikir kritis di dalamnya.

Semakin banyaknya pelajaran yang harus dikuasai, pada akhirnya hanya memaksa siswa dan siswi untuk mencari cara bagaimana mendapat nilai bagus di seluruh mata pelajaran.

Padahal sebagai manusia, tentunya kita tidak mampu untuk menjadi sempurna disegala aspek. Maka timbul masalah seperti mencontek dan kerja sama saat ujian yang menurunkan kualitas dan integritas pendidikan di Indonesia.

Kegiatan pembelajaran pun cenderung melatih dan menyiasati soal-soal yang biasanya muncul saat ujian dengan cara cepat. Siswa tidak diajak berdiskusi dan bertukar pikiran dengan guru dan sesama teman untuk memahami pelajaran dengan baik.

Mereka justru hanya diberikan tips dan trik cara menjawab soal dengan kilat. Hasilnya, kualitas pembelajaran menjadi menurun karena banyak siswa yang tidak sunguh-sunguh memahami ilmu yang mestinya bisa berguna untuk mereka di perkuliahan dan dunia kerja.

Padahal, kemampuan berpikir kritis bisa dibangun dengan banyak membaca, diskusi, dan menjalankan sebuah projek baik bersifat mandiri maupun dalam grup.

Jika siswa saja tidak diperkenalkan dengan konsep berpikir kritis melalui cara di atas, bagaimana bisa mereka tau pentingnya memiliki kemampuan berpikir kritis di dunia kerja nanti?

Pada akhirnya siswa yang akan dirugikan jika sistem ini terus berjalan. Mereka akan merasa seperti dilempar ke dalam sebuah peperangan persaingan dunia kerja tanpa amunisi yang cukup.

Di balik semua permasalahan itu, ternyata pemerintah mulai menyadari jika sistem pendidikan di Indonesia harus dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

Pemerintah sadar jika sistem pembelajaran selama ini tidak mampu menjawab kebutuhan di dalam dunia kerja.

Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mampu untuk memaksimalkan kemampuan berpikirnya dengan baik saat bekerja dikarenakan sejak kecil tidak diperkenalkan dengan konsep berpikir kritis.

Oleh karena itu, pemerintah mulai mengganti sistem tes masuk perguruan tinggi dengan tes skolastik yang mengukur empat hal meliputi potensi kognitif (seperti: deret angka, sinonim/antonim, menemukan pola, dan lainnya), penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.

Tes skolastik ini bertujuan untuk memprediksi potensi dan kemampuan kognitif peserta jika melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu, Soal-soal yang diujikan pada tes skolastik memang didesain khusus dengan tujuan untuk menguji penalaran, kemampuan dasar berpikir logis dan problem solving yang dimiliki siswa. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut beberapa contoh soal skolastik yang diujikan pada tes masuk perguruan tinggi saat ini.

Soal Penalaran Umum

Soal di atas merupakan salah satu contoh soal tes skolastik yang diujikan pada tes masuk perguruan tinggi. Dari soal tersebut, siswa diminta untuk menggunakan kemampuan berpikir kritisnya dalam menganalisis suatu hubungan antarkalimat pada sebuah paragraf.

Dari paragraf yang diberikan, siswa harus mampu menjalankan fungsi penalaran untuk menemukan kesimpulan yang tepat. Contoh lain dari soal tes skolastik yang menguji kemampuan mengenali pola adalah sebagai berikut.

Soal Penalaran Umum

Contoh soal di atas merupakan soal matematika deret angka yang tidak memerlukan rumus. Pada soal ini, siswa diminta untuk menganalisa pattern berulang yang akan muncul kembali dalam deret tersebut.

Siswa harus memanfaatkan kemampuan berpikir kritisnya untuk menemukan pola dan menyimpulkan jawaban yang tepat.

Dengan mengganti tes masuk perguruan tinggi menjadi tes skolastik, pemerintah berharap sistem pembelajaran di sekolah juga akan berubah menjadi lebih baik dengan berfokus pada peningkatan kemampuan bernalar, berpikir kritis, dan tidak hanya sekedar menyiasati jawaban.

Tes sejenis ini ternyata sudah diberikan oleh Indonesia Intellectual Academy melalui program Critical Thinking Championship yang sudah diadakan sejak tahun 2021.

Soal tes dalam bentuk kategorisasi, analisa pola dan bentuk, membedakan informasi, fakta opini, bahkan soal-soal HOTS (High Order Thinking Skills) dilatih dan diujikan saat babak penyisihan.

Critical Thinking Championship adalah kompetisi individu yang akan menguji kemampuan berpikir terstruktur, analitis, dan mengungkapkan pemikiran peserta melalui pilihan topik di depan para panelis.

Tahun ini Critical Thinking Champhionship mengangkat 3 topik yaitu, Water Pollution, Gizi (Stunting), dan Food Waste.

Kompetisi ini terbagi ke dalam 4 tahap, yaitu Penyisihan (menjawab 50 pertanyaan pilihan ganda tes skolastik), Semi Final (membuat video singkat tentang topik yang diambil), Final (group project) dan Grandfinal (tanya jawab terkait dengan topik yang dipilih).

Sebelum mengikuti kompetisi, peserta mendapatkan contoh-contoh soal tes untuk berlatih dan mendapatkan pelatihan dari mentor sebelum kompetisi dimulai. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di website www.criticalthinkingchamp.com .

Baca juga: Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

Artikel Terkait

Cara buat tren spotify bedroom yang viral di medsos, sinopsis film home sweet loan yang dibintangi derby romero, sinopsis echo of her voice, jadwal tayang & link nonton sub indo, 5 rekomendasi laptop asus untuk kerja, bobot ringan & tangguh, mengapa kita cenderung mager dan malas berolahraga, ini pemicu suporter persib serang steward usai lawan persija, ekspor pasir laut berpotensi merusak alam, pemerintah bergeming, paslon pilgub dki andalkan nama anies, berkompetisi dengan malas, black myth: wukong , gim aaa cina yang fenomenal & kontroversial, menguji ide ridwan kamil soal kredit tanpa agunan & bunga di dki, 7.614 orang masuk dalam daftar cekal ditjen imigrasi, menikmati keindahan gwk, ikon bali di tengah tebing kapur, jokowi sebut akan ada banyak akses ke ikn selain bandara, program pakai nama si doel, rano karno: namanya orang kreatif, rano karno: pasar lenteng agung kecil dan biaya parkir mahal, mendagri: anggaran daerah habis untuk bayar gaji & bonus pegawai, ibu negara iriana jokowi pamit dan minta maaf jelang purna tugas, kemenlu pantau kondisi wni di lebanon pascaserangan israel, survei poltracking: pemilih nu condong ke ahmad lutfi-taj yasin, rs polri lakukan uji toksikologi pada 7 jenazah di kali bekasi, pemeriksaan tulang opsi terakhir identifikasi mayat kali bekasi, dharma-kun siapkan kartu jakarta aman khusus warga ktp dki, rs polri tak izinkan keluarga lihat jenazah saat identifikasi, sering keliling, pramono mengeklaim mulai dikenali warga jakarta, survei poltracking: gen z & milenial condong pilih luthfi-yasin, 2 jenazah yang ditemukan di kali bekasi berhasil teridentifikasi, jelang kampanye perdana, ridwan kamil fokus jangkau gen z.

Kompas.com

  • Mode Terang

critical thinking dalam bahasa indonesia

  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • EV Leadership
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Relationship
  • Beauty & Grooming
  • Sadar Stunting
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pentingnya Berpikir Kritis Sebagai Benteng Diri di Era Kini

Kompas.com tren.

Medio by KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar ( podcast ) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: [email protected]

Salah satu elemen penting di era modern ini adalah berpikir kritis.

Penulis: Alifia Putri Yudanti & Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Perkembangan zaman adalah salah satu fenomena yang tak dapat dihindari. Agar tetap teguh pada prinsip hidup, diperlukan kiat-kiat–yang pastinya membutuhkan tekad–untuk memulainya.

Salah satu elemen penting di era modern ini adalah berpikir kritis (critical thinking). Kritis sering kali diasosiasikan dengan melawan arus dan menyangkal seluruh argumen yang ada.

Padahal, dari etimologi katanya, yaitu kritikos (bahasa Yunani), ia memiliki makna tak hanya menunjukkan kesalahan tapi juga memberi solusi.

“ Berpikir kritis diperlukan agar kita bisa berpegang teguh dengan tujuan hidup yang terus diperjuangkan,” jelas Yogie Pranowo, Peneliti dan Dosen Filsafat, dalam siniar Obsesif bertajuk "Saring Sebelum Sharing, Kritis dalam Era Post-truth" .

Untuk mencapainya, pasti terdapat hambatan, baik dari faktor eksternal maupun internal, seperti kelemahan atau kekurangan diri, godaan dari lingkungan dan orang lain, serta kultur yang sangat cepat berubah.

Pada masa sekarang, kultur kita beralih ke dunia digital. Terkadang, hal itu membuat kita lupa akan identitas diri karena kecanduan memanfaatkan teknologi. Oleh karenanya, daya kritis diperlukan agar manusia dapat menentukan tujuan tanpa harus melibatkan mesin-mesin algoritma.

Selain mesin, manusia juga dapat berubah karena terbawa arus masyarakat. Sering kali kita terlena dengan hal-hal yang viral di media sosial sehingga takut untuk ketinggalan setiap detiknya.

Pada akhirnya, kita tak menikmati hidup karena terpapar gengsi sosial dan fear of missing out (FOMO).

Baca juga: Stres Tak Kunjung Mendapat Pekerjaan? Simak Tips Berikut!

Kiat-kiat berpikir kritis

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Agar mampu berpikir kritis, kita harus memiliki kesadaran terhadap tujuan hidup.

Meskipun berpikir kritis tampak sangat teoretis, kenyataannya ia adalah ilmu yang harus dipraktikkan. Dari situ, perlahan-lahan kita bisa menempatkan akal sehat (rasio) dan perasaan (emosi).

Yang perlu dilakukan pertama kali untuk melatih kita berpikir kritis adalah refleksi diri. Refleksi diri diperlukan agar kita kembali lagi dengan tujuan hidup. Latihlah diri untuk berefleksi dengan mempertanyakan setiap tindakan yang dilakukan; apakah berdampak baik atau buruk?

Menulis catatan kecil sebelum tidur juga merupakan salah satu upaya refleksi diri. Dengan menulis, kita akan mengevaluasi apa yang telah terjadi pada hari itu. Selain itu, kesadaran juga akan tercipta karena kita bisa melihat proses hidup melalui tulisan pada lembaran-lembaran kertas.

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah bersikap rendah hati terhadap diri sendiri dan orang lain. Saat berdiskusi, pastinya kita juga akan menghadapi opini orang lain yang terkadang berseberangan.

Oleh karenanya, rendah hati dapat membuat kita lebih menghargai setiap informasi dan opini yang diterima.

Kiat ketiga yang disarankan oleh…

Tag spotify informasi kritis tujuan hidup berpikir.

Logo Parapuan

Dikenal Luwes di Panggung, David NAIF Ternyata Pemalu

critical thinking dalam bahasa indonesia

Ahli Klaim Rumah Leluhur Manusia Modern ada di Botswana Afrika Selatan

critical thinking dalam bahasa indonesia

Pertama di Indonesia, RS Bali Gunakan Sistem Peringatan IGS dan ICCA

critical thinking dalam bahasa indonesia

Viral Layangan Putus, Kok Orang Percaya Cerita yang Belum Tentu Benar?

critical thinking dalam bahasa indonesia

Terkini Lainnya

95.000 Orang Jepang Hidup hingga Usia 100 Tahun, Apa Rahasianya?

95.000 Orang Jepang Hidup hingga Usia 100 Tahun, Apa Rahasianya?

Link Live Streaming Indonesia vs Maladewa di Kualifikasi Piala Asia U20 2025, Kick Off 19.30 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Maladewa di Kualifikasi Piala Asia U20 2025, Kick Off 19.30 WIB

Muncul Keluhan Arsip Instagram Stories Dihapus, Apa Penyebabnya?

Muncul Keluhan Arsip Instagram Stories Dihapus, Apa Penyebabnya?

NIK di KTP Berbeda dengan Tanggal Lahir, Bisakah Diubah?

NIK di KTP Berbeda dengan Tanggal Lahir, Bisakah Diubah?

50 Ucapan Hari Raya Galungan 2024, Penuh Makna dan Nuansa Kekeluargaan

50 Ucapan Hari Raya Galungan 2024, Penuh Makna dan Nuansa Kekeluargaan

Ribuan Tahun Lalu, Orang-orang Kemungkinan Berenang di Gurun Sahara

Ribuan Tahun Lalu, Orang-orang Kemungkinan Berenang di Gurun Sahara

KA Taksaka Tabrak Truk di Yogyakarta, Lokomotif dan 1 Kereta Eksekutif Rusak

KA Taksaka Tabrak Truk di Yogyakarta, Lokomotif dan 1 Kereta Eksekutif Rusak

Respons Lengkap Ruben Onsu dan Sarwendah Setelah Resmi Bercerai, Sama-sama Merasa Lega

Respons Lengkap Ruben Onsu dan Sarwendah Setelah Resmi Bercerai, Sama-sama Merasa Lega

Studi Ungkap Mikroplastik Ada di Setiap Hewan Kecuali Spesies Ini

Studi Ungkap Mikroplastik Ada di Setiap Hewan Kecuali Spesies Ini

Di Balik Rompi 'Putra Mulyono' yang Dikenakan Kaesang Saat Blusukan...

Di Balik Rompi "Putra Mulyono" yang Dikenakan Kaesang Saat Blusukan...

Menyoroti Rencana Penggunaan TAP MPR untuk Pelantikan Prabowo-Gibran...

Menyoroti Rencana Penggunaan TAP MPR untuk Pelantikan Prabowo-Gibran...

Apa Ciri-ciri Seseorang Terinfeksi HIV? Berikut 9 Tandanya

Apa Ciri-ciri Seseorang Terinfeksi HIV? Berikut 9 Tandanya

6 Vitamin yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Tanpa Anjuran Dokter

6 Vitamin yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Tanpa Anjuran Dokter

Link dan Cara Cek Nama Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Lengkap dengan Profilnya

Link dan Cara Cek Nama Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Lengkap dengan Profilnya

Komandan Hizbullah Ibrahim Kobeissi Tewas Saat Israel Serang Lebanon

Komandan Hizbullah Ibrahim Kobeissi Tewas Saat Israel Serang Lebanon

Wilayah yang berpotensi hujan dan angin kencang 25-30 september 2024, studi baru: orang kaya rawan terkena kanker dan orang miskin rentan diabetes, kapan jawa barat masuk awal musim hujan ini penjelasan bmkg, 5 penemuan di luar angkasa yang masih sulit dijelaskan oleh ilmuwan, asal muasal pandemi covid-19 dari pasar, bukan kebocoran laboratorium, now trending.

Jokowi 'Groundbreaking' Proyek Hunian Investor Rusia di IKN, Investasi Capai Rp 300 Miliar

Jokowi "Groundbreaking" Proyek Hunian Investor Rusia di IKN, Investasi Capai Rp 300 Miliar

PM Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Serangan Israel terhadap Hizbullah, Apa Tujuannya?

PM Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Serangan Israel terhadap Hizbullah, Apa Tujuannya?

Jokowi Sebut Bandara IKN Siap Terima Pesawat Besar Desember 2024

Jokowi Sebut Bandara IKN Siap Terima Pesawat Besar Desember 2024

Momen Jokowi Mendarat di Bandara Nusantara IKN Sebelum Purnatugas

Momen Jokowi Mendarat di Bandara Nusantara IKN Sebelum Purnatugas

Menyoroti Rencana Penggunaan TAP MPR untuk Pelantikan Prabowo-Gibran...

Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Muhammad Rizky dan Enam Remaja di Kali Bekasi

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Atalanta Vs Como, Pujian Juara Liga Europa Soal Gaya Bermain Fabregas

Atalanta Vs Como, Pujian Juara Liga Europa Soal Gaya Bermain Fabregas

Mungkin anda melewatkan ini.

Sudah Dibuka, Simak Info Pendaftaran Pascasarjana UGM 2022 Gelombang 1

Sudah Dibuka, Simak Info Pendaftaran Pascasarjana UGM 2022 Gelombang 1

Mulai Hari Ini Wisatawan Asing yang Masuk Bali Bebas Karantina

Mulai Hari Ini Wisatawan Asing yang Masuk Bali Bebas Karantina

Sejarah Kyiv, Medan Pertempuran Ukraina-Rusia yang Sudah Berumur Puluhan Ribu Tahun

Sejarah Kyiv, Medan Pertempuran Ukraina-Rusia yang Sudah Berumur Puluhan Ribu Tahun

Kenali Gejala Dini Kerusakan Hati, dari Kelelahan hingga Penurunan Berat Badan

Kenali Gejala Dini Kerusakan Hati, dari Kelelahan hingga Penurunan Berat Badan

Hari Ini dalam Sejarah: Alexander Graham Bell Mematenkan Telepon

Hari Ini dalam Sejarah: Alexander Graham Bell Mematenkan Telepon

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Pasangiklan.com
  • GridOto.com
  • BolaSport.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

critical thinking dalam bahasa indonesia

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform

logo-Kompas.com

Kompas.com

  • Mode Terang

critical thinking dalam bahasa indonesia

  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • EV Leadership
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Relationship
  • Beauty & Grooming
  • Sadar Stunting
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Mahasiswa, Ini 6 Manfaat Berpikir Kritis

Kompas.com edu.

Logo Parapuan

Albertus Adit

Ilustrasi mahasiswa

KOMPAS.com - Ketika memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa harus memiliki pola pikir lebih dewasa. Salah satunya berpikir kritis.

Tentu, ini adalah bagian dari pengembangan soft skill mahasiswa yang perlu diasah ketika memulai pendidikan tinggi.

Beberapa ahli mengungkapkan bahwa berpikir kritis atau critical thinking adalah proses kegiatan otak atau mentality untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan bertujuan menganalisis sebuah anggapan.

Baca juga: Mahasiswa IPB Racik Jamu Herbal untuk Ayam Broiler

Melansir laman Institut Teknologi Batam ( Iteba ), ini 6 manfaat berpikir kritis bagi mahasiswa:

1. Jadi lebih open minded

Manfaat berpikir kritis adalah dapat lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat. Pada saat kamu menerima informasi baru atau mencari solusi tentang masalah yang ada, kamu tetap bisa objektif dengan sumber-sumber pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Jika kamu sudah mempunyai pengetahuan yang luas dan tetap dapat objektif saat melihat sesuatu, maka kamu akan lebih mudah untuk menerima informasi baru.

Kamu juga bisa menjadi lebih open minded saat menerima informasi baru, bahkan dari orang-orang yang memiliki perbedaan pandangan.

2. Masalah mudah selesai

Berpikir kritis juga bisa membuat kamu lebih mudah menyelesaikan masalah. Sebab, kamu akan menemukan benang merah dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi.

Kemampuan berpikir kritis ini juga bisa membantu kamu untuk mencari solusi. Dengan kata lain, berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuan problem solving kamu.

Baca juga: ITS Inovasi Mesin Pemipil Jagung Otomatis

3. Salah persepsi diminimalisir

Jika kamu tak terbiasa berpikir kritis, salah persepsi akan jadi tantangan terbesar. Berpikir kritis dapat membuat kamu lebih mudah dalam menjabarkan pendapat dari orang lain dan tidak mudah percaya begitu saja.

Saat kamu tahu persepsi dari orang tersebut salah, kamu akan membantunya mencari kebenaran. Hal ini tentunya akan meminimalkan salah persepsi.

4. Mengetahui kemampuan diri

Manfaat berpikir kritis selanjutnya adalah kamu bisa lebih mengetahui kemampuan diri, khususnya saat menganalisis permasalahan secara kritis.

Kamu akan menemukan informasi baru yang sebelumnya belum diketahui. Hal tersebut akan membuatmu lebih paham terhadap kemampuan diri dan dapat mencari cara untuk bisa memperbaikinya.

5. Mampu berkomunikasi lebih baik

Secara tidak langsung, berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuanmu berkomunikasi. Berpikir kritis dapat membuat kamu mengkomunikasikan ide-ide yang terlintas dalam kepala secara sistematis dan lebih informatif sehingga mudah dipahami orang lain.

Baca juga: Kini, Pendidikan Kedokteran Gigi Butuh Inovasi

6. Tak mudah dimanfaatkan orang lain

Kasus tentang merasuknya aliran agama yang berseberangan dengan ajaran-ajaran agama, seperti terorisme kian marak terjadi.

Salah satu objek yang seringkali menjadi korban adalah mahasiswa. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika kamu terus mengasah soft skill berpikir kritis.

Tag mahasiswa soft skill manfaat berpikir kritis ITEBA Institut Teknologi Batam

Logo Parapuan

ITS Inovasi Mesin Pemipil Jagung Otomatis

critical thinking dalam bahasa indonesia

Kini, Pendidikan Kedokteran Gigi Butuh Inovasi

critical thinking dalam bahasa indonesia

Mahasiswa UB Inovasi Tempurung Kelapa Jadi Baterai Mobil Listrik

critical thinking dalam bahasa indonesia

Mahasiswa UNY Inovasi Mi Jagung Sehat, Ini Cara Buatnya

critical thinking dalam bahasa indonesia

Mahasiswa ITS Inovasi Ultraviolet C Mampu Lawan Virus

critical thinking dalam bahasa indonesia

Terkini Lainnya

Kembangkan KBBI Modern, Badan Bahasa Kerja Sama dengan Oxford University

Kembangkan KBBI Modern, Badan Bahasa Kerja Sama dengan Oxford University

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Akan Pisahkan Kemendikbud dan Kemenristek

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Akan Pisahkan Kemendikbud dan Kemenristek

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Daftar KJP Plus Tahap II Tahun 2024

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Daftar KJP Plus Tahap II Tahun 2024

Cerita Zelda, Mahasiswa Tunanetra Ikut MBKM, Jadi Guru Musik di SLB

Cerita Zelda, Mahasiswa Tunanetra Ikut MBKM, Jadi Guru Musik di SLB

BRIN Harap Pemerintah Prabowo-Gibran Bisa Fokus Kembangkan Teknologi Kuantum

BRIN Harap Pemerintah Prabowo-Gibran Bisa Fokus Kembangkan Teknologi Kuantum

7 Dosen UGM Masuk Daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024

7 Dosen UGM Masuk Daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024

Kisah Prof Heri Usia 37 Tahun Jadi Guru Besar Termuda, Kini Rektor UI 2024-2029

Kisah Prof Heri Usia 37 Tahun Jadi Guru Besar Termuda, Kini Rektor UI 2024-2029

10 Beasiswa S1 ke Luar Negeri buat Siswa SMK, Ada yang Tanpa TOEFL dan LoA

10 Beasiswa S1 ke Luar Negeri buat Siswa SMK, Ada yang Tanpa TOEFL dan LoA

Biaya Kuliah Telkom University Kampus Bandung, Jakarta, Surabaya dan Purwokerto

Biaya Kuliah Telkom University Kampus Bandung, Jakarta, Surabaya dan Purwokerto

Kisah Prof Sukir, Dulu Jualan Dawet Kini Menjadi Guru Besar UB

Kisah Prof Sukir, Dulu Jualan Dawet Kini Menjadi Guru Besar UB

85 Persen Alumnus Prodi DKV President University Raih Pekerjaan yang Relevan Sesuai Keilmuan

85 Persen Alumnus Prodi DKV President University Raih Pekerjaan yang Relevan Sesuai Keilmuan

Heri Hermansyah Akan Dilantik Jadi Rektor UI 2024-2029 di Bulan Desember

Heri Hermansyah Akan Dilantik Jadi Rektor UI 2024-2029 di Bulan Desember

35 Jurusan D4-S1 Khusus Perempuan yang Banyak Dibutuhkan TNI 2024

35 Jurusan D4-S1 Khusus Perempuan yang Banyak Dibutuhkan TNI 2024

Buka Akses Seni untuk Semua, Ganara Art Space Hadir di Karawang

Buka Akses Seni untuk Semua, Ganara Art Space Hadir di Karawang

Beasiswa LPS 2024 bagi Mahasiswa S1, Dapat Rp 1,5 Juta Selama 12 Bulan

Beasiswa LPS 2024 bagi Mahasiswa S1, Dapat Rp 1,5 Juta Selama 12 Bulan

Beasiswa s2 qatar 2025 dibuka, kuliah gratis tanpa batas usia, belum dapat hasil seleksi administrasi cpns 2024 di hari terakhir ini solusinya, 5 biaya masuk sekolah sma taruna nusantara selain uang pangkal dan spp, sekian biaya kuliah binus university untuk tahun akademik 2025/2026, cek jurusan d3-s3 di universitas terbuka dan biaya kuliahnya, 4 beasiswa s1-s3 yang tidak perlu surat rekomendasi, tawarkan kuliah gratis, sekian biaya kuliah kedokteran per semester di undip dan uns, 6 situs web buat mahasiswa kerja "freelance", gaji bisa dapat dollar, telkom university punya 3 prodi baru, simak juga prospek kerjanya, syarat, cara daftar perwira prajurit karier atau pa pk tni 2024, now trending.

Jokowi 'Groundbreaking' Proyek Hunian Investor Rusia di IKN, Investasi Capai Rp 300 Miliar

Jokowi "Groundbreaking" Proyek Hunian Investor Rusia di IKN, Investasi Capai Rp 300 Miliar

PM Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Serangan Israel terhadap Hizbullah, Apa Tujuannya?

PM Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Serangan Israel terhadap Hizbullah, Apa Tujuannya?

Jokowi Sebut Bandara IKN Siap Terima Pesawat Besar Desember 2024

Jokowi Sebut Bandara IKN Siap Terima Pesawat Besar Desember 2024

Momen Jokowi Mendarat di Bandara Nusantara IKN Sebelum Purnatugas

Momen Jokowi Mendarat di Bandara Nusantara IKN Sebelum Purnatugas

Menyoroti Rencana Penggunaan TAP MPR untuk Pelantikan Prabowo-Gibran...

Menyoroti Rencana Penggunaan TAP MPR untuk Pelantikan Prabowo-Gibran...

Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Muhammad Rizky dan Enam Remaja di Kali Bekasi

Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Muhammad Rizky dan Enam Remaja di Kali Bekasi

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Atalanta Vs Como, Pujian Juara Liga Europa Soal Gaya Bermain Fabregas

Atalanta Vs Como, Pujian Juara Liga Europa Soal Gaya Bermain Fabregas

Mungkin anda melewatkan ini.

Pakar dari UPI Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Pakar dari UPI Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Dosen Psikologi UII: Jangan Mudah Berasumsi

Dosen Psikologi UII: Jangan Mudah Berasumsi

Adaro Logistics Buka Lowongan Kerja D4/S1, Ayo Daftar

Adaro Logistics Buka Lowongan Kerja D4/S1, Ayo Daftar

Pakar Hukum Unair: Kekerasan Seksual di Kampus Merupakan Problem Nyata

Pakar Hukum Unair: Kekerasan Seksual di Kampus Merupakan Problem Nyata

Tips Diet Sehat dari Ahli Gizi UGM

Tips Diet Sehat dari Ahli Gizi UGM

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Pasangiklan.com
  • GridOto.com
  • BolaSport.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

critical thinking dalam bahasa indonesia

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform

logo-Kompas.com

Linov HR Logo

  • People Dev , Performance

Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

  • Admin LinovHR

Bagikan Artikel Ini :

critical thinking

Pernahkah muncul sebuah pertanyaan dalam benak Anda, kenapa Anda harus berpikir kritis? Kenapa Anda harus berpikir keras dalam menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya?

Apa akibatnya jika Anda hanya berpikir dangkal saja dan tidak mau berpikir lebih dalam? Beberapa pertanyaan tersebut mengacu pada sebuah pengertian, critical thinking.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui bahwa sebuah pemikiran dibentuk dari gagasan dan proses mental.

Semakin keras Anda berpikir, semakin kritis Anda, maka otak Anda akan semakin terasah dan tajam. Berpikir merupakan proses kerja otak Anda dalam melakukan analisa dan pengumpulan terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan, pembuatan sebuah konsep, penalaran, serta pemecahan sebuah masalah.

Uniknya, cara berpikir satu orang dengan orang lain tidak ada yang persis sama. Inilah yang kemudian lebih dikenal dengan beda persepsi atau beda sudut pandang.

Jika Anda ingin memiliki critical thinking, ada baiknya Anda berlatih setiap hari. Biasakan dengan mengingat atau memecahkan setiap masalah secara rutin setiap harinya.

Jadi, apa itu critical thinking? Mengapa hal ini sangat penting untuk dimiliki? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak pembahasan ini hingga selesai.

  • Cara Membentuk

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Critical thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri.

Seseorang dengan keterampilan critical thinking dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Memahami hubungan logika antara gagasan
  • Mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen
  • Mendeteksi ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam bernalar
  • Menyelesaikan masalah secara sistematis
  • Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya gagasan
  • Merenungkan sebuah pembenaran keyakinan dan nilai-nilai dalm diri seseorang.

Critical thinking bukanlah masalah mengumpulkan informasi. Seseorang dengan ingatan yang baik dan mengetahui banyak fakta, belum tentu memiliki critical thinking. Lebih jauh, seorang critical thinking mampu menyimpulkan sebuah konsekuensi dari apa yang dia ketahui.

Dia juga tahu bagaimana cara memanfaatkan informasi yang telah didapatkannya untuk menyelesaikan masalah, mencari sumber informasi yang relevan untuk disampaikan pada dirinya-sendiri.

Critical Thinking vs Analytical Thinking

Critical Thinking

Meskipun terkadang sering dianggap satu hal yang sama, ternyata critical thinking dan analytical thinking memiliki beberapa perbedaan.

Berikut ini adalah ulasan mengenai perbedaan dari keduanya.

Penggunaan Fakta

Kedua gaya berpikir ini memeriksa fakta untuk membantu mengevaluasi informasi tetapi dengan cara yang berbeda.

Mereka yang menerapkan analytical thinking pada suatu situasi menggunakan fakta untuk mendukung bukti.

Namun, mereka yang menerapkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka membentuk opini dan menentukan apakah sebuah ide masuk akal.

Analytical thinking sangat membantu untuk menemukan solusi untuk masalah yang kompleks dan menganalisis situasi. Seseorang dapat menggunakan keterampilan ini untuk melakukan brainstorming ide-ide baru.

Hal ini juga membantu untuk mengumpulkan dan menafsirkan data untuk pemahaman lebih lanjut. Dalam situasi di mana seseorang mencoba mengembangkan keyakinan dan persepsi tentang sebuah ide.

Critical thinking cenderung lebih efektif. Jenis pemikiran ini membantu individu mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu. Anda dapat menggunakannya untuk memahami apa yang memotivasi mereka dan menentukan tujuan mereka.

Proses Berpikir

Perbedaan lain antara  critical thinking dan analytical thinking adalah arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi. analytical thinking lebih linier dan terfokus, sedangkan critical thinking lebih melingkar.

Seseorang yang menggunakan analytical thinking, cenderung berpindah dari satu pemikiran ke formasi lurus berikutnya. Mereka yang  menggunakan critical thinking biasanya bergerak terus-menerus di sekitar ide sampai mereka mencapai kesimpulan.

Baca Juga: Awas Hindari Overthinking dengan Hal ini

Manfaat Critical Thinking dalam Karir

Anda tidak bisa menyalah artikan critical thinking sebagai pemikiran yang argumentatif atau kritis terhadap orang lain. Karena pada dasarnya, critical thinking memiliki banyak manfaat bagi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda.

Mulai dari mengungkap kekeliruan dan penalaran yang buruk, memainkan peranan penting dalam penalaran kooperatif dan tugas-tugas yang bersifat konstruktif, membantu memperoleh pengetahuan, meningkatkan teori, hingga memperkuat sebuah argumen.

Critical thinking juga dapat meningkatkan proses kerja dan meningkatkan intuisi sosial. Berikut adalah ulasan lengkap tentang manfaat critical thinking dalam karir yang sekarang Anda miliki:

1. Pemikiran Kritis adalah Aset yang Tidak Akan Pernah Habis

Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional sangat penting untuk dimiliki, terlepas dari apapun profesi pekerjaan Anda saat ini. Jika Anda bekerja di bidang penelitian, pendidikan, hukum, manajemen, atau keuangan, maka critical thinking jelas sangat penting.

Akan tetapi, Anda juga perlu tahu bahwa critical thinking tidak terbatas pada bidang subjek tertentu saja. Mampu berpikir dengan baik dan memiliki critical thinking adalah aset untuk karir apapun yang Anda miliki saat ini.

2. Pemikiran Kritis Mempercepat Proses Penyesuaian Diri Seorang Karyawan Terhadap Perubahan di Lingkungan Kerjanya

Pengetahuan ekonomi secara global didorong oleh informasi dan teknologi. Seorang karyawan dituntut untuk mampu menghadapi perubahan ekonomi dan teknologi yang terjadi secara cepat dan efektif. 

Dengan critical thinking yang dimiliki oleh seorang karyawan, ia akan mampu menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan yang beragam dalam memecahkan sebuah masalah.

3. Pemikiran Kritis dapat Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dari sebuah masalah yang terjadi di tempat kerja, tidak hanya dibutuhkan ide-ide baru. Namun, Anda juga harus memperhatikan detailnya, apakah ide-ide yang dihasilkan tersebut berguna dan relevan terhadap tugas yang ada.

Critical thinking memainkan sebuah peranan penting dalam mengevaluasi ide-ide baru, memilih yang terbaik, kemudian mengubahnya jika memang diperlukan.

4. Orang yang Berpikir Kritis dapat Menjadi Rekan Kerja yang Baik

Ketika Anda berpikiran terbuka, tidak kaku, dan mau menerima pendapat orang lain, tentu Anda akan lebih mudah dihormati oleh rekan kerja Anda. Biasanya, di lingkungan kerja, saat Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka, Anda pasti dianggap sebagai rekan kerja yang baik. 

Lebih jauh, jika hubungan Anda terjalin baik dengan sesama rekan kerja, secara otomatis, lingkungan kerja Anda juga akan membaik dengan sendirinya sehingga tercipta sebuah lingkungan kerja yang kondusif, dengan hasil kerja yang lebih produktif tentunya.

5. Tidak Mudah Tertipu

Critical thinking membuat pemiliknya berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. Setiap fakta yang Anda ambil adalah berdasarkan sebuah analisa yang mendalam terhadap fakta yang ada. Inilah yang menyebabkan pemilik critical thinking tidak mudah untuk tertipu ataupun ditipu oleh orang lain. 

Sebaliknya, critical thinking membuat Anda lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi yang ada. Anda tidak akan dengan mudah mempercayai secara langsung begitu saja tanpa analisa yang logis, bernalar, dan rasional.

Baca Juga: Jika Karir Anda Stagnan, Apa yang Harus Dilakukan?

Cara Membentuk Critical Thinking

Lalu, bagaimana cara tepat untuk membentuk critical thinking? Berikut beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan:

1. Kenali Masalah yang Ada

Tahap pertama yang perlu Anda lakukan untuk dapat berpikir kritis adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada. Biasanya, masalah muncul karena beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu faktor psikologis, teman keluarga, maupun faktor lingkungan yang mempengaruhinya. 

Untuk bisa mengidentifikasi sebuah masalah, berarti Anda dituntut untuk memahami diri Anda, apa yang menjadi penyebab masalah itu muncul, apa saja dampak yang muncul dari masalah tersebut terhadap Anda dan orang lain di sekitar Anda, dan apa posisi Anda dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Problem solving Dengan 8 Cara Ini

2. Tentukan Skala Prioritasnya

Tahapan selanjutnya adalah menentukan skala prioritas. Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Namun, jika ANda ingin membentuk critical thinking, Anda harus menentukan skala prioritas dari masalah-masalah yang sedang Anda hadapi saat ini. 

Mana masalah yang paling mendesak, mana yang masih bisa dipending, dan mana yang bisa diselesaikan terakhir.

Sebagai contoh, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah menyelesaikan studi S2 dalam waktu 1 tahun lagi, memiliki rumah dalam waktu 2 tahun ke depan, rencana investasi yang harus terealisasi di tahun ini, dan masih banyak lagi. Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda akan lebih mudah menentukan mana target-target yang harus Anda capai lebih dulu.

3. Kumpulkan Informasi

Setelah menentukan skala prioritas dengan jelas. Kini saatnya Anda mengumpulkan informasi dan menganalisanya. Jangan pernah membatasi pengetahuan Anda. Bila perlu, gali informasi dan perkaya pengetahuan Anda di bidang yang sedang Anda ingin prioritaskan saat ini.

Anda dapat menggali informasi dari beberapa sumber. Mulai dari buku-buku, jurnal, internet, studi lapangan, pengalaman dari expert, dan masih banyak lagi.

Semakin banyak informasi yang Anda miliki, akan semakin banyak pengetahuan yang Anda punya sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena kemampuan analisa Anda pun berkembang sejalan dengan pengetahuan yang Anda miliki.

4. Kenali Persepsi yang Muncul

Dalam sebuah kondisi, terkadang ada banyak pendapat yang muncul dari orang-orang yang berbeda. Sebaiknya, Anda jangan langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa menganalisanya terlebih dahulu.

Anda juga perlu memperkaya dan mengupgrade pengetahuan yang Anda miliki agar Anda tidak salah dalam menerima persepsi orang lain. Kenali persepsi yang muncul di depan Anda, berikan sedikit perasaan curiga dan tidak percaya agar Anda bisa menganalisanya lebih dalam.

5. Analisa Setiap Data

Biasakan untuk menganalisa setiap data yang Anda peroleh. Perhatikan dan temukan informasi-informasi lain yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan yang menunjang data yang Anda peroleh tadi. 

Misalnya, saat seseorang membicarakan tentang tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di Indonesia, maka seharusnya data ini ditunjang dengan informasi data-data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh data yang valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Proses Pengambilan Keputusan

Setelah Anda mengidentifikasi masalah, menentukan skala prioritasnya, mengumpulkan data-data informasi, mengenali setiap persepsi yang muncul dari orang-orang yang berbeda, kemudian menganalisanya, tahapan terakhir yang perlu Anda lakukan adalah proses pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik harus selalu dibuat dari kelima tahapan sebelumnya. Dan yang perlu Anda ingat adalah, ketika Anda memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi kemudian mencari jalan keluar terbaik dari masalah mereka.

Aspek Pada Critical Thinking

Pemikiran kritis sendiri bisa dilihat melalui berbagai macam aspek yang ada. Berikut beberapa aspek tersebut:

  • Relevance: berkaitan dengan nyambung atau tidaknya pendapat yang dikemukakan
  • Importance: berkaitan dengan penting atau tidaknya ide atau gagasan yang diberikan
  • Novelty: berkaitan dengan kebaharuan isi pikiran, baik saat memberikan informasi maupun ketika menerimanya
  • Outside Material: berkaitan dengan sumber pemikiran yang dimiliki, apakah berasal dari pengalaman sendiri atau tidak
  • Ambiguity Clarified: menjelaskan informasi lebih lanjut, jika terjadi sebuah ambiguitas atau ketidakjelasan

Baca Juga: Pentingnya Penalaran Deduktif dalam Penyelesaian Masalah di Dunia Kerja

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami lebih dalam mengenai critical thinking, berikut ini adalah contoh umum dari pemikiran kritis itu sendiri, diantaranya:

1. Mengamati Masalah

Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan Anda untuk mengobservasi atau mengamati suatu masalah yang terjadi. Umumnya, kemampuan berpikir kritis yang tinggi, dapat membuat seseorang selalu rasional dan logis, serta memiliki alasan yang jelas atas segala tindakannya.

2. Memiliki Kemampuan Analisis yang Tinggi

Orang-orang yang berpikir kritis, secara tidak langsung memiliki kemampuan analisis yang tinggi. Kemampuan analisis dibutuhkan untuk membantu dalam menemukan ide-ide baru maupun dalam melakukan evaluasi.

Hal ini tentu sangat penting dan bermanfaat, terutama ketika Anda sedang dihadapkan pada situasi atau kondisi dimana harus mengambil keputusan secara cepat.

3. Responsif

Contoh critical thinking yang terakhir yaitu responsif atau cepat tanggap. Umumnya, orang-orang yang berpikir kritis memiliki tingkat responsif yang tinggi. Kemampuan ini sangat diperlukan, terutama pada era seperti sekarang ini, dimana setiap karyawan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja secara cepat.

Selain contoh di atas, berikut ini ada contoh kasus mengenai critical thinking yang bisa Anda simak dan pahami.

Bayangkan bos Anda membuat target baru untuk organisasi atau perusahaan. Sekarang adalah tanggung jawab Anda untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dan mengevaluasi kontribusi Anda untuk mencapai target. Mengetahui betapa pentingnya kontribusi Anda, maka Anda berusaha untuk membantu kelancaran dan juga pencapaian target untuk perusahaan dengan mencari cara untuk meningkatkan kinerja Anda. Hal yang dapat Anda lakukan untuk berusaha mencapai target bos Anda adalah dengan mempelajari beberapa contoh keterampilan yang dapat membantu Anda menganalisis situasi Anda dengan lebih baik. Dengan melakukan hal tersebut, pastinya akan terlihat dan juga berdampak besar apabila Anda lakukan dengan sungguh-sungguh. Ini adalah salah satu contoh pemikir kritis paling umum yang dapat Anda temukan dan ikuti di setiap organisasi.

Pemilik critical thinking terbiasa dengan pemikiran yang mendalam dan kritis terhadap segala sesuatu, inovatif, penuh ide, informatif, dan peka terhadap segala peluang yang ada. Itu sebabnya, jika Anda memilikinya, Anda akan mampu mengambil keputusan terbaik dalam hidup Anda, yang berdampak positif bagi diri Anda sendiri dan orang lain.

Yuk, berlatih critical thinking sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Related Articles

Tips melakukan personal development secara mandiri.

  • Sella Melati
  • Performance

Performance Review: Ini Pengertian dan Tips Membuatnya

  • News , People Dev

7 Keuntungan Mengikuti Program Management Trainee

e-book

Artikel Terbaru

Interview AI

  • Recruitment

Interview AI dengan AI Recruitment LinovHR, Secanggih Apa?

  • Citra Purnamasari
  • 16 Agu 2024

Manajemen: Pengertian, Fungsi, dan Unsurnya

  • Organization Management

Pengantar Manajemen: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Unsurnya

  • 24 Sep 2024

Contoh Perkenalan Diri Bahasa Inggris dan Artinya

  • Tips & Trick

20 Contoh Perkenalan Diri Bahasa Inggris dan Artinya

Penting! Pengertian Turnover Cost dan Cara Menghitungnya

Penting! Pengertian Turnover Cost dan Cara Menghitungnya

  • Amanda Alodyasari

Pakuwon Tower, Jl. Casablanca No.Kav 88, RT.6/RW.14, Kb. Baru, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870

Tersedia di

Terdaftar di

  • Software HRIS
  • Aplikasi Absensi Online
  • Performance Management System
  • HR & Dashboard Analytics
  • Document Management System
  • Payroll Outsourcing
  • Talent Management System
  • Tentang LinovHR
  • Mengapa LinovHR
  • Linov Community

Solusi Industri

  • Hospitality dan F&B
  • Jasa Profesional
  • Real Sector
  • Success Story
  • HR Letter Template

Gratis 3 Bulan Pertama

Mulai digitalisasi HRM dengan software HRIS paling andal

Popup Banner Performance Management

Terjebak dalam kebiasaan lama: mengapa guru Indonesia masih kesulitan mengajarkan kemampuan berpikir kritis

critical thinking dalam bahasa indonesia

Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Tarbiyah (FITK), UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

critical thinking dalam bahasa indonesia

Adjunct Associate Professor, University of Canberra

Disclosure statement

The authors do not work for, consult, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and have disclosed no relevant affiliations beyond their academic appointment.

University of Canberra provides funding as a member of The Conversation AU.

View all partners

  • Bahasa Indonesia

critical thinking dalam bahasa indonesia

Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi dan terotomasi, kemampuan berpikir kritis ( critical thinking ) menjadi hal yang berharga pada abad ke-21. Kemampuan ini membekali pelajar dengan kapasitas untuk mengkritisi dan memilah begitu banyak informasi di ujung jari, serta menganalisis masalah-masalah kompleks untuk menciptakan solusi unik dan baru.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, critical thinking masuk dalam kebijakan pendidikan. Kurikulum terbaru, misalnya, yakni “ Kurikulum Merdeka ”, secara eksplisit menyatakan kemampuan berpikir kritis sebagai indikator penting bagi para lulusan.

Bahkan, salah satu kebijakan pendidikan paling awal yang secara khusus memandatkan guru untuk memasukkan kemampuan berpikir kritis ke dalam pengajaran diterbitkan pada 2010 – lebih dari satu dekade lalu.

Namun, walaupun ada kebijakan-kebijakan tersebut, penelitian kami menemukan bahwa banyak guru di Indonesia masih kesulitan dalam mengajarkan dan membangun kemampuan ini di antara murid.

Meski kesadaran terkait critical thinking itu tinggi, ketika mengajarkannya, guru masih terjebak pada kebiasaan lama yang sudah mendarah daging dalam pendidikan di Indonesia. Ini termasuk budaya pembelajaran berbasis hafalan dan mentalitas “mengajar untuk ujian”.

Dalam laporan Programme for International Student Assessment (PISA) terbaru pada 2018, pelajar Indonesia mesuk ke dalam peringkat 10 terbawah dari hampir 80 negara peserta . Mereka meraih nilai yang sangat rendah dalam beberapa indikator critical thinking – terutama literasi dan numerasi.

Kebiasaan lama yang mendarah daging

Salah satu penyebab masalah ini terletak pada pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan oleh guru kepada murid di kelas.

Dalam riset kami terhadap kelas-kelas mata pelajaran bahsa Inggris di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA), kami menemukan bahwa alih-alih mengajak murid berpikir dan berefleksi , banyak guru terpaku pada pola mengajar “ initiate-respond-evaluate ” (inisiasi-respons-evaluasi). Artinya, guru seringkali hanya menguji atau memberikan ulangan lalu memberi tahu jawabannya.

Mentalitas semacam ini masih umum di Indonesia. Guru sejak lama dituntut untuk menyiapkan murid untuk menghadapi ujian-ujian penentu nasib, yang seringkali berbasis pilihan ganda, seperti Ujian Nasional.

Walaupun Kementerian Pendidikan (Kemdikbudristek) sudah menghentikan Ujian Nasional – pertama dilakukan pada 1965 – pada tahun 2020, dampaknya setelah 55 tahun masih sangat terasa di antara guru.

Read more: Bagaimana desain ideal tes pengganti UN yang diusung Menteri Nadiem? Akademisi berpendapat

Misalnya, selain memperkenalkan standar-standar baru terkait critical thinking , pemerintah juga memberlakukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk menggantikan Ujian Nasional. Asesmen ini tidak menentukan kelulusan dan hanya dipakai untuk mengevaluasi capaian belajar murid secara nasional.

Meski demikian, guru masih fokus untuk memastikan murid bisa meraih skor tinggi pada standar-standar dan ajang asesmen tersebut. Metode evaluasinya berubah, tapi mentalitas serba ujian tersebut masih bertahan.

Obsesi terhadap skor tinggi dan jawaban yang tepat ini tidak selaras dengan prinsip pengajaran critical thinking yang menuntut murid untuk menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi bagi suatu masalah.

Riset kami juga menemukan bahwa guru kerap melewatkan peluang untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam aktivitas kelas. Karena mereka terjebak dalam pola inisiasi-respons-evaluasi, setelah selesai mengevaluasi jawaban murid, guru langsung beralih ke pertanyaan berikutnya ketimbang membiarkan munculnya diskusi lanjutan yang kaya.

Ini juga menjadi disinsentif bagi murid yang sebenarnya ingin bertanya, sehingga mereka malah diposisikan sebagai penerima ilmu yang pasif . Karena murid sadar bahwa jawaban-jawaban mereka akan dievaluasi, mereka bisa saja merasa kurang nyaman berpartisipasi dalam aktivitas kelas.

Tak sepenuhnya salah guru

Meski pemerintah sudah memasukkan critical thinking sebagai tujuan pembelajaran bagi murid, jejak-jejak budaya ujian masih kental dalam kebijakan pendidikan terkini.

Dalam kurikulum saat ini, guru diminta untuk mendesain berbagai pertanyaan untuk membangun kemampuan analitis murid – umumnya dikenal sebagai pertanyaan-pertanyaan “ Higher Order Thinking Skills ” (Kemampuan Berpikir Tingkat Lanjur). Tapi, tujuannya masih berfokus pada menguji ketimbang mengajar.

Pembuat kebijakan di Indonesia tampaknya masih beranggapan bahwa membangun kemampuan berpikir kritis itu hanya berarti mengembangkan pertanyaan-pertanyaan khas ujian dari yang awalnya berbasis penghafalan dasar, menjadi pertanyaan ujian yang sedikit lebih kompleks.

Penelitian menunjukkan bahwa pemikiran semacam ini umum di antara sistem pendidikan yang berbasis luaran atau hasil ( outcome-based education ), termasuk Indonesia.

Membenahi pengajaran critical thinking

Perlu pemahaman yang lebih matang akan critical thinking . Pengajaran harus bisa mendorong murid untuk mempertimbangkan berbagai alternatif, menemukan solusi atas suatu masalah, hingga menjelaskan proses penalaran mereka.

Tapi, untuk mewujudkan ini, pemerintah dan guru perlu menciptakan suasana ruang kelas yang mendukung dan aman. Murid butuh ruang untuk mengekspresikan ide-ide mereka dan menyuarakan pendapat maupun kekhawatiran mereka. Para murid harus terlibat dalam dialog terbuka dan reflektif dengan sesama maupun dengan guru.

Dalam riset kami yang tengah berlangsung, kami berkolaborasi dengan beberapa guru terpilih di Jawa Barat untuk bereksperimen dengan pembelajaran berbasis proyek.

Di salah satu kelas, misalnya, murid mendiskusikan dan merefleksikan isu-isu sosial tertentu untuk mempersiapkan proyek siniar ( podcast ).

Lewat kerja kelompok dan kerja sesama murid secara aktif, guru membongkar pola tradisional inisiasi-respons-evaluasi, dan kini memposisikan murid – keitmbang mereka sendiri – menjadi pusat dari proses pembelajaran .

Para murid secara independen meneliti suatu topik dan mengembangkan podcast mereka sendiri untuk melakukan refleksi kritis atas penyebab dan dampak dari isu sosial tertentu, serta menawarkan solusi mereka yang disertai penjelasan yang mendalam.

Pengajaran tradisional yang berpusat pada guru memang punya beberapa manfaat , misalnya terkait manajemen ruang kelas yang lebih mudah. Tapi, critical thinking membutuhkan lingkungan belajar yang lebih demokratis dan inklusif. Dengan begini, murid lebih bisa berinteraksi dengan konsep-konsep yang menguji pemikiran.

Pemberhentian Ujian Nasional secara permanen sejak 2020 adalah tonggak penting yang harapannya bisa mulai mengakhiri budaya pengujian dalam sistem pendidikan Indonesia. Sekarang, guru harus mengembangkan strategi-strategi baru untuk membangun kemampuan berpikir kritis para murid.

This article was originally published in English

  • ujian nasional
  • Berpikir kritis

critical thinking dalam bahasa indonesia

Chief People & Culture Officer

Lecturer / senior lecturer in construction and project management.

critical thinking dalam bahasa indonesia

Lecturer in Strategy Innovation and Entrepreneurship (Education Focused) (Identified)

critical thinking dalam bahasa indonesia

Research Fellow in Dynamic Energy and Mass Budget Modelling

critical thinking dalam bahasa indonesia

Communications Director

critical thinking dalam bahasa indonesia

Integrasi Keterampilan Berpikir Kritis dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Berperspektif HOTS Integration of Critical Thinking Skills in Indonesian Language Textbooks in 2013 Curriculum with HOTS Perspective

Article sidebar.

critical thinking dalam bahasa indonesia

Main Article Content

This study aims to describe thinking skills in Indonesian Language Learning Textbook class X Curriculum 2013. The thinking skills in this study are oriented towards revising Bloom's learning taxonomy which divides thinking skills into two domains, namely Lower Order Thinking Skills (LOTS) and Higher Order Thinking Skills (HOTS). The data in this study are in the form of text learning objectives written in Indonesian textbooks. The data is sourced from two revised editions of Indonesian textbooks, namely the 2014 revision and the 2017 revision. The data analysis method used in this study is referential matching and mapping of educational objectives based on the revised Bloom's taxonomy. The integration of thinking skills in Indonesian textbooks is manifested in the cognitive and knowledge dimensions. The cognitive dimension is dominated by the level of creation (C6) accumulated from two revised books. The knowledge dimension is dominated by conceptual knowledge. Based on this dominance, it can be concluded that the primary outcome of learning Indonesian is text creation. The text created is constructed from the concepts of text knowledge obtained in the learning process.

Article Details

critical thinking dalam bahasa indonesia

Every work in  Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

Under the following terms:

  • Attribution  — You must give  appropriate credit  , provide a link to the license, and  indicate if changes were made  . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • ShareAlike  — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the  same license  as the original.
  • No additional restrictions  — You may not apply legal terms or  technological measures  that legally restrict others from doing anything the license permits.

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  • Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a  CC BY-SA 4.0 DEED Attribution-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
  • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
  • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.

critical thinking dalam bahasa indonesia

Keterampilan 4c (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaborative) Guru Bahasa Indonesia Sma dalam Pembelajaran Abad 21 di Era Industri 4.0

  • Keken Wulansari Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia, Indonesia
  • Yaya Sunarya Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia, Indonesia

Pembelajaran abad 21 menuntut guru untuk memiliki keterampilan yang mampu membekali peserta didik bersaing di era global.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaborative) yang dimiliki guru bahasa Indonesia untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan tantangan zaman. Keterampilan tersebut diperlukan untuk menyiapkan peserta didik menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mampu beradaptasi dan dapat memanfaatkan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan wawancara kepada guru bahasa Indonesia. Studi pustaka dilakukan dengan menganalisis berbagai sumber yang relevan seperti buku dan jurnal. Wawancara dilakukan kepada empat orang guru bahasa Indonesia SMA negeri dan swasta. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, analisis, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia sudah memiliki keterampilan 4C sebagai keterampilan yang diperlukan oleh pendidik pada abad 21. Guru juga mengupayakan pembelajaran diintegrasikan dengan nilai-nilai life skill yang diperlukan oleh peserta didik dalam kehidupan nyata.

AACTE. (2010). 21st Century Knowledge and Skills in Educator Preparation. Pearson.

Alwi, H. (2002). Pemberdayaan Bahasa Indonesia dalam Menghadapi Kemungkinan Timbulnya Kecemburuan Global. Seminar Internasional Prospek Pengembangan Kajian Indonesia Dalam Konteks Kemajemukan Budaya.

Aryana, S., Subyantoro, S., & Pristiwati, R. (2022a). Tuntutan Kompetensi Guru Profesional Bahasa Indonesia dalam Menghadapi Abad 21. Semantik, 11(1), 71–86. https://doi.org/10.22460/semantik.v11i1.p71-86

Aziz, A. (2017). Komunikasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam. Jurnal Mediakita, 1(2), 173–184.

Bernie, T., & Fadel, C. (2009). 21stCentury Skills: Learning for Life in Our Times. Calif : Jossey-Bass/John Wiley & Sons, Inc.

Darman, R. A. (2017). Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika, 3(2), 73–87. https://doi.org/10.22202/jei.2017.v3i2.1320

Daryanto, & Karim, syaiful. (2017). Pembelajaran Abad 21. Penerbit Gava Media.

Dewi, K. P., & Purwanti, S. (2019). Integrasi kecakapan abad 21 dalam rencana pelaksanaanpembelajaran sekolah dasar. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, 465–472.

Dewi, P. Y. A. (2019). Hubungan Gaya Komunikasi Guru Terhadap Tingkat Keefektifan Proses Pembelajaran. Purwadita: Jurnal Agama Dan Budaya, 3(2), 71–78. http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita

Facione, P. A. (1990). Critical thinking: A statement of expert consensus for purposes of educational assessment and instruction—The Delphi report. California Academic Press.

Ima, H. N., Winarni, R., & Roemintoyo, R. (2019). Peran Guru dalam Pembelajaran Menulis Permulaan Menghadapi Abad 21. BASINDO: Jurnal Kajian Bahasa, Ssatra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 3(1), 38–43.

Lambertus. (2009). Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika di SD. Forum Kependidikan, 28(2), 136–142.

Morris, W. (2012). Creativity: its place in education. Www.Jpb.Com.

Notanubun, Z. (2019). Pengembangan Kompetensi Profesionalisme Guru di Era Digital (Abad 21). Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 03(01), 54–64. http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

Parhan, M. (2018). Kontekstualisasi Materi dalam Pembelajaran. ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(1), 7–18.

Partnership for 21st Century Skills. (2009). P21 Framework Definitions. Pearson.

Satori, D., & Komariah, A. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sucia, V. (2016). Pengaruh Gaya Komunikasi Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Komuniti , VIII(2), 112–126.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Alfabeta.

Utari, D. S., & Rianto. (2021). Pelatihan Menulis Buku dari 0 –Terbit: Upaya Mendukung Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru dan Budaya Literasi. Alfatina:Journal of Community Services, 01(02), 53–63.

Wibawa, S. (2018). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. UST Yogyakarta.

critical thinking dalam bahasa indonesia

How to Cite

  • Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)

Citation Check

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  • Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
  • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
  • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Citation Metric

accreditation

ACCREDITATION

critical thinking dalam bahasa indonesia

Jurnal Kerjasama

SINTA 5 : Jurnal Pengabdian Masyarakat

critical thinking dalam bahasa indonesia

Scientificum Journal

sidebarmenu

INFORMATION JOURNAL

Editorial Team

Peer Reviewers

Focus and Scope

Author Guidelines

Article Processing Charge

Open Access Policy

Peer Review Process

Publication Ethics

Screening Plagiarism

Journal Licence

Abstracting & Indexing

Accreditation

Template Journal

Supported By

critical thinking dalam bahasa indonesia

statcounter

Visitor Counter

Web Analytics Made Easy - StatCounter

Pengunjung Jurnal Basicedu

flagcounter

Free counters!

IMAGES

  1. Mental Health & Critical Thinking (Bahasa Indonesia)

    critical thinking dalam bahasa indonesia

  2. Critical Thinking dalam Asupan Kebidanan Berbasis Bukti

    critical thinking dalam bahasa indonesia

  3. Jual Critical Thinking dalam Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti

    critical thinking dalam bahasa indonesia

  4. Bagaimana Melatih Critical Thinking

    critical thinking dalam bahasa indonesia

  5. Pentingnya Critical Thinking (2)

    critical thinking dalam bahasa indonesia

  6. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

    critical thinking dalam bahasa indonesia

VIDEO

  1. Ignasius Jonan soal arti critical thinking dalam bahasa Indonesia #quote #motivationalquotes

  2. Membangun Critical Thinking Dalam Pelajaran Matematika Yang Menyenangkan Kelas 1 SDN 3 Sadananya

  3. Anwar Ibrahim: Jangan Sampai Spesialisasi Pengetahuan Hilangkan Kemanusiaan

  4. Tugas asinkron ; penerapan softskill [ critical thinking ] dalam dunia pekerjaan

  5. Penggunaan TIK dalam membangun Critical Thinking Pada Pembelajaran Matematika dengan media Quizizz

  6. The Important Thing in Designing with Design Thinking

COMMENTS

  1. Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

    Monash University dalam publikasi di situs resminya, menjelaskan bahwa berpikir kritis (critical thinking) adalah jenis pemikiran di mana seseorang mempertanyakan, menganalisis, menafsirkan, dan membuat penilaian tentang sesuatu yang dibaca, didengar, dikatakan atau ditulis. Definisi ini berangkat dari asal kata "kritis" dalam Bahasa Yunani ...

  2. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

    Dalam Bahasa Indonesia, arti critical thinking adalah berpikir kritis atau dimaknai sebagai pola pikir seseorang agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah. Critical thinking adalah sebuah kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional terhadap sesuatu yang harus dipercaya atau sebelum melakukan suatu tindakan.

  3. Critical Thinking : Pengertian, Manfaat, Jenis, & Cara Mengembangkan

    Pengertian Critical Thinking . Critical Thinking adalah kemampuan seseorang untuk secara kritis menganalisa suatu situasi, informasi, atau masalah, kemudian membuat keputusan atau solusi berdasarkan pemikiran yang logis dan rasional.. Dalam dunia profesional dan akademis, keterampilan critical thinking sangat penting dalam memecahkan masalah kompleks dan mengambil keputusan yang tepat.

  4. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

    Critical thinking adalah sebuah skill yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik. Skill ini biasanya ditandai dengan orang yang mampu berpikiran secara cermat dalam segala situasi. Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.

  5. Berpikir kritis

    Pada tahun 1987, dalam presentasinya di Annual International Conference on Critical Thinking and Education Reform ke-8, Michael Scriven & Richard Paul menjelaskan bahwa berpikir kritis melibatkan proses yang secara aktif dan penuh kemampuan untuk membuat konsep, menerapkan, menganalisis, menyarikan, dan mengamati sebuah masalah yang diperoleh ...

  6. Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan

    Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan. Kemampuan berpikir kritis semakin hari semakin penting di dunia kerja, terutama dalam menghadapi situasi yang kompleks dan beragam ditengah banyaknya tantangan serta perubahan yang mungkin terjadi. Kebutuhan akan kemampuan ini cukup beragam, mulai dari membuat strategi bisnis yang ...

  7. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

    Manfaat Critical Thinking. Manfaat critical thinking tidak sebatas pada diri sendiri saja. Kemampuan ini dapat tersalurkan ke berbagai lini kehidupan. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dari berpikir kritis, beberapa di antaranya adalah: 1. Meningkatkan Kinerja Tim.

  8. Critical Thinking: Membangun Keterampilan Berfikir Dalam Diri

    Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis.Critical thinking adalah salah satu soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.

  9. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan ...

    Arti critical thinking adalah berpikir kritis di bahasa Indonesia. Secara mendetail, critical thinking artinya sebuah kemampuan berpikir secara rasional, menghubungkan antara ide dengan pemikiran logis sehingga menghasilkan keputusan terbaik. Pola pikir ini tidak hanya berfokus pada satu pemikiran saja.

  10. Berpikir Kritis : Kecakapan Hidup di Era Digital

    Selain perilaku yang baik, cara berpikir menjadi bagian dari penilaian terhadap kualitas seseorang. Dewasa ini, cara baru berpikir yang sangat dibutuhkan adalah berpikir kritis. Cara berpikir ini bahkan menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi situasi global yang sarat dengan kompleksitas dan perubahan yang begitu cepat di era digital ini.

  11. Urgensi Berpikir Kritis untuk Masa Depan Pelajar Indonesia

    Tes sejenis ini ternyata sudah diberikan oleh Indonesia Intellectual Academy melalui program Critical Thinking Championship yang sudah diadakan sejak tahun 2021. Soal tes dalam bentuk kategorisasi, analisa pola dan bentuk, membedakan informasi, fakta opini, bahkan soal-soal HOTS (High Order Thinking Skills) dilatih dan diujikan saat babak ...

  12. Pentingnya Berpikir Kritis Sebagai Benteng Diri di Era Kini

    Salah satu elemen penting di era modern ini adalah berpikir kritis (critical thinking). Kritis sering kali diasosiasikan dengan melawan arus dan menyangkal seluruh argumen yang ada. Padahal, dari etimologi katanya, yaitu kritikos (bahasa Yunani), ia memiliki makna tak hanya menunjukkan kesalahan tapi juga memberi solusi.

  13. Mahasiswa, Ini 6 Manfaat Berpikir Kritis

    Melansir laman Institut Teknologi Batam (Iteba), ini 6 manfaat berpikir kritis bagi mahasiswa: 1. Jadi lebih open minded. Manfaat berpikir kritis adalah dapat lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat. Pada saat kamu menerima informasi baru atau mencari solusi tentang masalah yang ada, kamu tetap bisa objektif dengan sumber-sumber pengetahuan ...

  14. PDF Berpikir Kritis

    Berpikir kritis tidak hanya persoalan berpikir seca-ra analitis, tetapi juga berpikir secara berbeda (thinking differently). Berpikir kritis mencakup analisis secara kritis untuk memecahkan masalah. Analisis kritis berguna tidak hanya untuk mengi-ris/ menganalisis masalah, tetapi juga membantu menemukan cara untuk menemukan akar masalah.

  15. (Pdf) Review of Critical Thinking Skill in Indonesia: Preparation of

    REVIEW OF CRITICAL THINKING SKILL IN INDONESIA: PREPARATION OF THE 21 ST CENTURY LEARNER ... Soalan membaca dalam buku teks Bahasa Inggeris secara amnya digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan ...

  16. Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

    Critical thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri. Seseorang dengan keterampilan critical thinking dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: Memahami hubungan logika antara gagasan. Mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen. Mendeteksi ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam bernalar.

  17. Critical thinking assessment in the teaching of writing Indonesian

    The assessment of critical thinking in the teaching of Bahasa Indonesia is an essential part of teaching syntax because most Bahasa Indonesia teachers of high schools in Jambi still use objective test assessments or low-order thinking skills (LOTS). ... Teks dalam pembelajaran Bahasa Indonesia: Kurikulum 2013. Raja Grafindo Persada. Ordem, E ...

  18. Keterampilan 4c (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan

    Keterampilan 4c (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaborative) Guru Bahasa Indonesia Sma dalam Pembelajaran Abad 21 di Era Industri 4.0 July 2023 Jurnal Basicedu 7(3):1667-1674

  19. Terjebak dalam kebiasaan lama: mengapa guru Indonesia masih kesulitan

    Meski kesadaran terkait critical thinking itu tinggi, ketika mengajarkannya, guru masih terjebak pada kebiasaan lama yang sudah mendarah daging dalam pendidikan di Indonesia. Ini termasuk budaya ...

  20. Integrasi Keterampilan Berpikir Kritis dalam Buku Teks Bahasa Indonesia

    Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Rajawali Pers. Mahsun. (2017). Metode Penelitian Bahasa:Tahapan, Strategi, dan Tekniknya. PT Rosdakarya. ... Does explicit teaching of critical thinking improve critical thinking skills of English language learners in higher education? A critical review of causal evidence. Studies in ...

  21. Keterampilan 4c (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan

    Pembelajaran abad 21 menuntut guru untuk memiliki keterampilan yang mampu membekali peserta didik bersaing di era global. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaborative) yang dimiliki guru bahasa Indonesia untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan tantangan zaman.

  22. Promoting Students' Critical Thinking Through Genre-based Approach

    ABSTRACT This case study aimed to describe how the teacher promotes students' critical thinking through GBA in the teaching and learning process of writing argumentative texts. The data were procured from several sources involving observation by the researcher as a participant observer, interview, and students' writing texts were analysed qualitatively.